Akibat pertemuan terakhir kali dengan Yoojung yang menyebabkan pertanyaan tak terduga muncul, kini Seokjin memberi jarak, ia hanya berusaha memberi ruang kepada perasaan yang cukup sulit untuk bisa dikendalikannya. Semakin perasaan itu ia tenggelamkan, maka semakin terasa sesak di dada. Seokjin ingin mengakhiri, pun ia tahu bahwa perempuan itu tak bisa menjadi miliknya.
Hanya saja, hanya saja hati kecilnya enggan mengerti. Padahal berulang kali Seokjin memberi penjelasan, jika egois akan berakhir buruk. Ia tak mau menjadi sosok seperti Belle Jean, walau sebenarnya memang dirinya tak jauh berbeda.
Dalam dua minggu terakhir Seokjin sibuk bolak-balik ke Luar Negeri, dalihnya adalah untuk menemui sang ayah dan juga koleganya. Padahal, yang sebenarnya ia hanya mencoba menghindar.
Karena pikiran yang semakin kacau semuanya jadi berimbas pada kesehariannya. Makan jadi tidak teratur, tidur tidak teratur dan bahkan olahraga yang ia sukai pun berantakan jadwalnya. Hingga ia harus menanggung risikonya saat ini, ia terjatuh lemah dan tak mampu menopang tubuhnya sendiri.
Sekuat tenaga ia berusaha bangkit, dengan berpegangan kuat pada dinding ia berusaha berjalan menuju kamar. Lalu segera melemparkan tubuh di atas ranjang. Keringat dingin mengalir begitu deras, matanya berkunang-kunang hingga tak dapat melihat jelas sekitarnya. Namun, tetap saja ia ingin bertindak kuat seorang diri hingga tak menghubungi siapa pun untuk meminta bantuan. Kemudian ia mendengar suara belnya berbunyi beberapa kali, hingga suara itu terdengar jelas memanggil namanya. Seokjin pikir itu hanya halusinasi, matanya pun segera tertutup tak sadarkan diri.
***
"Memang ada apa sampai harus kembali ke London dan bertemu Ayahnya? Kenapa dia tidak mengatakan apa pun padaku?"
Yoojung meninggalkan meja rias dan segera duduk di samping Hyohyun yang terlihat begitu sibuk. Tentu saja, sekarang Yoojung memiliki jadwal yang padat, artinya manajernya pun akan ikut sibuk.
"Memangnya kenapa dia harus mengatakannya padamu? Kau kan hanya model dan dia itu bosmu. Kalau acara keluarga, memang apa yang mau kau ketahui?" Alih-alih menjawab, Hyohyun justru balik bertanya dengan menyebalkan. Membuat model cantik itu kesal.
"Cih, kau menyebalkan sekali Oppa," gerutu Yoojung.
"Sudah, kau akan tampil berikutnya. Jangan pikirkan apa pun lagi dan fokus bekerjalah."
Yoojung masih cemberut dan tak menanggapi perintah Hyohyun.
Mungkin berlebihan, tapi Yoojung yakin sekali jika ada sesuatu yang disembunyikan oleh Seokjin. Atau sesuai dugaannya, jika pertanyaan yang terakhir kali adalah penyebabnya.
Entahlah, bahkan Yoojung sendiri telah meyakinkan hatinya berkali-kali. Toh, dari dulu normal bagi Seokjin yang selalu blak-blakan soal perasaannya. Mungkin kali ini Yoojung yang berpikir berlebihan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Living with annoying boy Season 2 - KTH [END]
FanfictionSetelah 5 tahun putus akhirnya mereka bertemu lagi dan harus bekerjasama. Lagi-lagi Taehyung kembali seperti dulu yang sering mengganggu Yoojung. Dari mulai membuat Yoojung tidak nyaman syuting dan membuatnya menangis. Tapi Taehyung dapat saingan ba...