Setelah memposting di akun media sosialnya secara pribadi, Taehyung pun telah bersiap menyambut para wartawan dan penggemarnya dalam acara konferensi pers. Tanpa dukungan agensi terutama Belle Jean, Taehyung pun hanya dibantu oleh Seokjin yang mendukungnya secara penuh dalam mempersiapkan segala hal.
Seokjin pun berpikir jika cara ini justru lebih memudahkan untuk Yoojung mendapat pembelaan di mata umum. Sekali lagi, ia pikir dengan berusaha dan mencoba semua jalan terbaik lebih masuk akal dibanding menghalang-halangi kisah cinta dua anak manusia. Toh, ia pun jauh lebih dewasa dan sanggup berpikiran lebih jernih.
Tak membatasi siapa pun yang datang, Taehyung ingin menyambut semua orang yang ingin mendengar penjelasan darinya. Maka dari itu, acara dilakukan dengan sangat terbuka. Namun, bukan berarti tanpa penjagaan. Sebab Seokjin dan beberapa staff agensi yang lebih mengutamakan Taehyung daripada keegoisan Belle Jean ikut serta memberi pengawasan. Takut-takut jika ada pembenci yang ingin menyakiti Taehyung, mereka sudah siap siaga.
Para wartawan memang yang paling depan hadir, mereka sudah lengkap dengan segala peralatan yang dibawa; kamera, ponsel, buku catatan kecil, pulpen dan segala hal yang diperlukan dalam proses mengabadikan pengakuan Taehyung.
Sedang para penggemar seperti terbagi menjadi beberapa kubu; yang kontra dan yang pro kontra. Hal itu sebenarnya membuat Taehyung teramat sedih, hatinya merasakan perih.
"Terimakasih kepada semua orang yang telah hadir saat ini. Seperti tujuan utama acara ini diselenggarakan, dengan setulus hati aku ingin meminta maaf pada penggemar dan pada semua orang yang telah aku sakiti atas tindakan yang kuambil saat ini," ucap Taehyung membuka koferensi pers.
Ia lalu menunduk 90 derajat dalam waktu yang lama, beberapa kali ke tiap sudut, pada tiap pasang mata yang menatap tajam ke arahnya.
"Aku menulis surat, khusus untuk penggemarku. Aku mempostingnya di media sosialku dan mungkin beberapa artikel sudah ada yang memuatnya. Akan tetapi, itu belum dirasa cukup untuk aku menyampaikan segala rasa sesal yang aku miliki kepada kalian semua."
Taehyung menjeda kalimatnya. Sekali lagi ia mengedarkan pandangannya ke tiap sudut, mengamati satu-persatu para penggemarnya yang hadir. Baik yang mendukung atau yang ingin memprotesnya, tatapan ketulusan itu tidak ada pembedaan sama sekali.
"Di banding takut kehilangan penggemar, aku lebih takut karena mengecewakan. Karena itu aku butuh waktu untuk sampai pada keputusan memberi penjelasan pada kalian."
Itu adalah kalimat pertama yang Taehyung kutip dari surat yang ia buat khusus untuk penggemarnya.
"Kalian berhak memutuskan jika hal itu sebagai melarikan diri atau tindakan egois."
Beberapa penggemar menggeleng, membalas kalimat Taehyung dengan sebuah penolakan. Sebagian dari mereka paham, bahwa Taehyung berhak atas kebahagiaannya sendiri. Sedang yang merasa dikhianati, berseru-seru dan mencemooh jika yang Taehyung lakukan adalah tindakan yang gila.
"Aku tak akan sanggup melihat tangis dari orang-orang yang berarti banyak untukku, karena itu sulit dan menyakitkan juga bagiku. Karenanya aku selalu bertindak begitu hati-hati, menjaga segala perasaan agar tidak pecah. Nahas, aku memang manusia biasa, tidak sempurna seperti yang kalian pikir, hingga pada akhirnya aku tak luput dari kesalahan."
Tenggorokannya terasa kering, sedang saliva bagai tak ada untuk ia telan.
Memang benar adanya jika ia hanya manusia biasa yang penuh kekurangan. Banyak hal yang ia takuti di dunia ini. Menyakiti dan mengecewakan banyak orang. Namun, hal itu layaknya bumerang hingga Taehyung terkadang lupa bahwa ia pun tak berhak menyakiti dan mengecewakan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living with annoying boy Season 2 - KTH [END]
FanfictionSetelah 5 tahun putus akhirnya mereka bertemu lagi dan harus bekerjasama. Lagi-lagi Taehyung kembali seperti dulu yang sering mengganggu Yoojung. Dari mulai membuat Yoojung tidak nyaman syuting dan membuatnya menangis. Tapi Taehyung dapat saingan ba...