Jangan lupa untuk Vote dan Komen ya, sebagai bentuk apreasi untuk Author^^
*
*
*
Mereka berlari cukup jauh hingga para penculik itu sudah tidak terlihat lagi mengikuti, tetapi mereka perlu untuk tetap waspada. Diperjalanan mereka menemukan sebuah rumah tua, Jiyeon dan Taehyung pun memutuskan untuk bersembunyi di sana sementara waktu.
Rumah itu seperti tak berpenghuni. Bangunan yang sudah tak kokoh untuk di tempati dan merupakan bangunan rumah tradisional.
"Sementara kita beristirahat di sini dulu, aku yakin jika ada sebuah rumah di sini maka pedesaan atau perkampungan sudah dekat," kata Taehyung.
Jiyeon mengangguk.
Beberapa saat mereka hanya terdiam, masih sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Terimakasih," ujar Taehyung yang terdengar lirih.
Sontak saja Jiyeon merasakan degupan itu semakin kencang. Ia tahu itu tidak wajar dan kesannya kurang ajar, andai ia pun bisa mengendalikan diri.
"Aku tidak tahu bagaimana nasibku kelak jika di sana tidak ada bersamamu."
"Eh, Oppa, jangan berbicara seperti itu." Jiyeon menoleh pada Taehyung. "Yang penting sekarang kita berdua selamat."
Taehyung pun terkekeh.
"Kau sangat positif, itu pemikiran yang bagus."
"Tentu saja, segala sesuatu yang dipikirkan dengan positif akan menghasilkan sesuatu yang positif juga."
"Yah, itu memang benar. Em, tapi, bagaimana bisa kau ada di sana bersamaku?"
Jiyeon pun kemudian menjelaskan pada Taehyung tentang semuanya, hal itu pun membuat Taehyung begitu bangga akan penggemarnya itu. Bahkan ini bukan pertama kali bagi Jiyeon untuk menyelamatkan dirinya.
"Padahal, kau bisa saja terancam, tapi kenapa kau tetap nekat menyelamatkanku?"
"Nekat itu sahabat terbaikku, Oppa," kata Jiyeon bercanda, itu pun berhasil membuat Taehyung tersenyum.
"Kau tak harus merugikan dirimu untukku, aku tak ingin kau bertindak gegabah seperti ini."
"Itu tak merugikan, aku malah merasa bangga saat ini. Bagaimanapun Oppa juga berjasa banyak untukku. Jadi, kupikir ini hal yang setimpal untuk membalas apa yang telah Oppa berikan untukku."
Taehyung mengerutkan kening. Memang apa yang telah ia lakukan, jasa apa yang ia pernah lakukan untuk Jiyeon?
"Musikmu, kehadiranmu, tertawamu dan semua tentangmu adalah hal yang menyelamatkanku dari keterpurukan. Entahlah, bahkan orangtuaku sendiri menganggap aku tidak waras, tapi hanya musik dan suaramu yang mampu menolongku."
Tak pernah terbayangkan bahwa semua perasaan itu akan dapat ia sampaikan langsung di hadapan Taehyung, tetapi ia bersungguh-sungguh ingin mengucapkan syukur itu kepada Taehyung.
***
Hidup dengan keluarga yang mengekang, keluarga yang tengah berada di ujung jurang, orang tua yang perlahan mendorong Jiyeon semakin tersudut dan akhirnya terlempar ke jurang itu, membuat harinya gelap dan tak punya kekuatan. Ia putus asa dan ingin mati, karena dengan mati ia merasa akan sembuh dari segala rasa sakit yang dirasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living with annoying boy Season 2 - KTH [END]
FanfictionSetelah 5 tahun putus akhirnya mereka bertemu lagi dan harus bekerjasama. Lagi-lagi Taehyung kembali seperti dulu yang sering mengganggu Yoojung. Dari mulai membuat Yoojung tidak nyaman syuting dan membuatnya menangis. Tapi Taehyung dapat saingan ba...