BAB 26 "The Only One"

211 24 5
                                    

Padahal, luka-luka itu masih membekas diingatan, masih begitu kentara di dalam mimpi yang membuat tidurnya tak nyenyak. Namun, kenyataan seperti bercanda tehadapnya. Yoojung hanya mampu menyungging senyum saat membaca berita pagi ini. Namanya tidak lagi di laman utama pencarian, berita-berita pun seakan lupa jika sempat menyeret dan berusaha memperburuk keadaan. Kemudian berita baru muncul yang lebih menghebohkan, menggeser berita-berita lama yang sudah dianggap kadaluarsa.

Merasa pilu juga lega, Yoojung hanya mampu menghela napas panjang.

Kendati demikian, Yoojung merasa bahagia dengan hasil yang telah diperjuangkannya. Di akhir pertempuran yang menghabiskan tenaga dan emosi, semua pekerjaan kembali dan sedikit demi sedikit orang-orang mulai mendukungnya lagi.

Adapun kasus Nam Dohee semakin jelas saja perkaranya, berkat keberanian Yoojung membuka suara, beberapa korban yang lain akhirnya memberanikan diri untuk ikut serta memberi penjelasan. Dan itu semakin mempersulit Nam Dohee untuk melakukan pembelaan. Yah, Yoojung mungkin sakit hati, tetapi ia sungguh tidak ingin lagi mengurusi hal itu. Terlalu kotor dan merepotkan, pikirnya. Kini ia hanya ingin fokus bekerja dan menebus semua kesalahan yang telah ia lakukan.

Begitupun dengan Taehyung, ia bahkan kini telah pergi ke luar kota untuk melakukan konser dan menyapa para penggemar. Yoojung jadi tertular dengan sikap positif yang dimiliki Taehyung saat bekerja, dia sangat berdedikasi dan bertanggung jawab.

"Sajang-nim," panggil Yoojung ragu.

Lelaki berparas rupawan yang menjabat sebagai CEO muda dan tertampan No. 1 di Korea Selatan itu hanya melirik sekilas.

"Soal Belle Jean, apa yang akan terjadi?" tanya Yoojung ragu.

Lelaki bermarga Kim itu membenarkan posisi duduknya, kemudian matanya kini beralih pada Yoojung.

"Aku sudah mengingatkanmu untuk fokus bekerja saja."

"Aku hanya penasaran. Dia sudah berhenti menggangguku sekarang, tapi aku juga tidak mendapat kabar apa pun dari Taehyung. Sebenarnya dia ke mana?"

"Yah, mungkin dia sedang merencanakan sesuatu yang licik lagi. Membalas kegagalan yang ada saat ini," kata Seokjin terdengar biasa saja. Namun, apa yang dia katakan justru sebaliknya.

Sungguh, sampai saat ini Yoojung masih sulit mengerti dengan tindakan Belle Jean. Mengapa perempuan itu begitu tega, bahkan tak segan melibatkan hal buruk hanya untuk menjatuhkan. Jika iri, memang apa yang lebih darinya? Semua mata pun tidak akan salah menilai jikalau Belle Jean memiliki hidup yang lebih di banding dengan Yoojung.

Dia memiliki keluarga kaya raya, dia merupakan sosok sukses yang dikenal di dunia entertainment Korea Selatan. Artis-artis yang berada di bawah naungannya begitu terkenal dan sukses. Lalu, mengapa dia masih tetap iri kepada Yoojung?

"Lalu apa yang harus kulakukan?"

"Hanya fokus pada pekerjaanmu. Mengabaikan semua yang tidak perlu, dan tetap menjadi dirimu sendiri."

"Jadi, pada akhirnya kau yang akan menghentikan Belle Jean?"

Seokjin terdiam sejenak. Matanya menatap kosong pada mega biru yang terbentang luas dari balik jendela. Yoojung tak dapat menyimpulkan apa pun dari tatapannya.

Seokjin pun sebenarnya bertanya-tanya, bahkan kerap kali masih saja menyalahkan diri. Berpikir jika saja ia tetap manut dan tidak menghancurkan perjodohan itu, orang-orang di sekitarnya tidak akan semenderita saat ini.

Living with annoying boy Season 2 - KTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang