BAB 25 "Smile of relief"

232 24 3
                                    

Taehyung memaksa ingin membuat perayaan bersama Yoojung, ia bahkan membeli begitu banyak makanan dan minuman. Taehyung hanya terlampau senang karena pada akhirnya ia kini tak perlu lagi membohongi banyak orang tentang perasaannya pada Yoojung.

Namun, Yoojung masih menyimpan banyak beban yang belum sempurna hilang dalam pikiran. Toh, sampai saat ini Nam Dohee masih menjalani pemeriksaan dan belum mendapat dakwaan dari pengadilan, Yoojung pun masih harus mondar-mandir kantor polisi memberi keterangan. Itu yang membuatnya berat untuk melakukan perayaan lebih awal.

"Pasti akan menyenangkan kalau Jimin dan yang lainnya juga bisa datang. Ah, bagaimana kalau kau sudah melakukan konferensi pers nanti, kita adakan pesta dan mengundang yang lainnya," usul Taehyung seraya tangannya sibuk mengeluarkan kue dari kotaknya.

Yoojung menoleh, akhirnya ada sesuatu yang mampu mengalihkannya dari lamunan.

Mata dengan iris berwarna hitam itu menyipit, sedang kepalanya sedikit dimiringkan ke arah kiri, menatap Taehyung heran.

"Apa maksud tatapan curiga itu?"

"Tak biasanya kau menyebut nama Jimin?"

"Memangnya tidak boleh?"

Alih-alih menjawab, Taehyung malah berbalik bertanya. Membuat Yoojung merasa gemas, lalu ia pun berjalan menghampiri Taehyung, mencubit pipi yang sedikit berisi itu begitu kuat.

"Aw, sakit! Apa yang kau lakukan?" protes Taehyung.

"Kau yang mengejekku duluan."

Taehyung hanya nyengir tanpa dosa, lagi membuat Yoojung semakin gemas.

"Iya, iya, aku akan cerita, sudah lepaskan."

Yoojung pun menurut, kemudian duduk begitu dekat di samping Taehyung. Tangan Taehyung meraih tangan Yoojung dan menggenggamnya erat. Yoojung pun dengan begitu nyaman menyandarkan kepala di pundak lebar Taehyung.

"Aku dan Jimin sekarang sudah kembali lagi," aku Taehyung memulai ceritanya.

"Kembali lagi bagaimana? Maksudmu jadian, kembali jadi pasangan kekasih begitu?"

"Aish, kau ini!"

Yoojung hanya tertawa kecil, senang melihat ekspresi marah dari kekasihnya.

"Habisnya tidak jelas, jelaskan yang rinci."

"Ini, kan, baru mulai cerita, harus ada awal atau pembukaannya terlebih dahulu. Apa pernah kau lihat buku yang halaman pertamanya langsung pada inti cerita tanpa awalan sama sekali?"

"Ya, kalaupun awalan harusnya yang jelas dong."

Belum sempat bercerita, mereka kembali berdebat kecil. Yah, sudah tidak aneh lagi di antara mereka berdua. Bagi Yoojung dan Taehyung, romantis tidak melulu harus tentang hal yang manis-manis atau terkesan mewah. Justru bagi mereka, pertengkaran kecil seperti ini adalah bumbu yang paling ampuh untuk mempererat hubungan.

"Ya sudah, aku tidak jadi cerita," ujar Taehyung dengan nada kesal.

"Ya sudah, aku juga bisa tanya langsung pada Jimin. Dia lebih pandai menjelaskan di banding dirimu."

"Kya!"

Yoojung mengangkat kepalanya kemudian menjulurkan lidah, sengaja mengejek Taehyung lagi.

"Kau berani mengejekku terus-terusan, awas saja ya!"

Taehyung memegang wajah Yoojung dengan tangan besarnya, sehingga wajah Yoojung terlihat kecil di dalam genggaman. Lantas menekan pipinya hingga membuat wajah Yoojung terlihat begitu lucu.

Living with annoying boy Season 2 - KTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang