Jangan lupa kalau sudah baca untuk Vote dan Komennya ya ^^
*
*
*
Yoojung menekan kuat tiap rasa gelisah yang mengganggu pikiran, mungkin ia hanya berpikir berlebihan. Kemudian ia memberikan pemakluman pada nalurinya sebagai perempuan untuk merasakan cemburu. Toh, memang wajar jika ia merasakan cemburu ketika orang yang ia cintai begitu dekat dengan perempuan lain.
Namun, ia harus tahu malu, harus tahu waktu, sebab tidaklah penting semua itu dibandingkan dengan keselamatan Taehyung. Ia justru harus banyak-banyak bersyukur, karena kini lelakinya telah kembali.
Pun sebenarnya Yoojung tahu siapa itu Park Jiyeon, dia bukan sosok asing yang harus ia khawatirkan. Sekali lagi, ia hanya ingin memaklumi perasaannya sebagai perempuan yang tengah cemburu, terlebih ia merasa kurang karena tidak banyak membantu. Yoojung akan menekan rasa itu, menyembunyikannya dalam hiasan paling cantik yang terukir di bibir tipisnya. Tersenyum.
"Kau benar tidak ingin kembali ke Seoul bersama kami? Aku khawatir, bagaimana kalau penculik itu masih berkeliaran dan akan mencarimu," ujar Taehyung begitu khawatir pada Jiyeon.
"Eih, Oppa, kau tidak lihat bela diriku? Aku akan membuat mereka tumbang dalam sekali tendangan. Jangan khawatir. Lihatlah, kasian Yoojung Eonni, dia pasti khawatir sekali." Taehyung hanya tersenyum, lalu mengangguk menuruti perkataan Jiyeon.
"Kabari aku," kata Taehyung sebelum meninggalkan Jiyeon untuk terakhir kalinya.
"Terimakasih, Jiyeon." Yoojung tersenyum tulus.
Kemudian Yoojung dan Taehyung pun kembali menuju Seoul.
Perjalanan terasa hening, Yoojung hanya membisu dan sibuk dengan segala pikiran di dalam otaknya. Ada banyak hal yang ia ingin tanyakan pada Taehyung, tetapi ia takut akan membuat Taehyung mengingat kembali hal buruk yang menimpanya.
Lalu, Taehyung menggenggam erat tangan Yoojung. Seolah ia tahu bahwa kekasihnya tengah mengalami hal yang sulit.
"Tinggalkan semua ke khawatiranmu, aku baik-baik saja. Aku sudah bersamamu lagi."
Taehyung lalu membiarkan kepalanya bersandar pada pundak Yoojung, sedang genggamannnya semakin kuat.
Yah, mungkin Yoojung hanya berpikir berlebihan. Ia hanya merasa kurang karena tak banyak membantu. Namun, selama ia berada di samping Taehyung, semuanya akan baik-baik saja.
***
Kehebohan berlangsung cukup lama, banyak sekali berita yang bermunculan dan sampai saat ini pun terus meminta banyak penjelasan. Taehyung memilih bungkam dan membiarkan polisi yang menyeledikinya. Ia hanya ingin berfokus untuk terus melanjutkan karir, bermusik dengan tujuan menyembuhkan luka-luka bagi orang banyak.
Akhir-akhir ini ia menjadi sangat khawatir pada Jiyeon, setelah satu minggu berlalu dari insiden yang menyeramkan itu, ia masih belum mendapat kabar. Jiyeon enggan memberi kabar. Mungkin banyak faktor, bagaimanapun Jiyeon adalah orang yang pandai memahami situasi.
Di saat seperti itu, Taehyung kembali mengingat sepenggal kisah Jiyeon yang terdengar menyedihkan. Bagaimana gadis itu tak dianggap di dalam keluarganya, selalu mendapatkan siksaan dari perlakuan orangtuanya sendiri, hingga sempat membuat Jiyeon ingin bunuh diri. Dengan perasaan khawatir itu, Taehyung kemudian melakukan siaran langsung. Ia berharap Jiyeon akan melihatnya.
"Aku sangat merindukan kalian. Oleh karena itu, aku datang untuk menyapa. Aku akan bernyanyi dan menjadi obat untuk kesembuhan kalian. Jadi, aku harap selama siaran langsung ini kalian bisa merasa bahagia dan luka-luka kalian akan sembuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Living with annoying boy Season 2 - KTH [END]
FanfictionSetelah 5 tahun putus akhirnya mereka bertemu lagi dan harus bekerjasama. Lagi-lagi Taehyung kembali seperti dulu yang sering mengganggu Yoojung. Dari mulai membuat Yoojung tidak nyaman syuting dan membuatnya menangis. Tapi Taehyung dapat saingan ba...