Jangan lupa kalau sudah baca untuk Vote dan komennya ya ^^
*
*
*
Tak akan ada badai bila tidak ada angin. Tidak akan ada api bila sumbu mati. Tidak akan ada kecurigaan, jika semua memang baik-baik saja.
Kini Yoojung mulai dengan kegilaannya untuk mencoba mencaritahu asal-usul Jiyeon. Ini tindakan yang terlihat menjijikan, yang sebenarnya Yoojung membenci untuk lakukan. Namun, ia juga tidak bisa menghentikan semua kecurigaan yang tiap hari bagai mencekik dan membunuhnya perlahan.
Entah mengapa, Yoojung menemukan banyak kejanggalan dari sikap Jiyeon.
Taehyung seperti begitu terpengaruh oleh tiap kata Jiyeon, yang mana bahkan sekarang Taehyung seolah tak pernah mendengarkan perkataan Yoojung lagi. Kendali Taehyung seperti dipegang sepenuhnya oleh Jiyeon.
Yoojung tahu jika Jiyeon tidak pernah menyampaikan pesan-pesan darinya kepada Taehyung. Sebenarnya yang paling menyakitkan adalah ketika Taehyung pun ikut diam saat ia tak menerima kabar dari Yoojung. Lelaki itu apa tak penasaran? Atau memang hanya beralasan sibuk untuk mengakhiri komunikasi yang dirinya memang tidak lagi inginkan.
Apa wajar bagi Yoojung untuk diam menunggu?
Tidak, dia tidak perlu untuk menunggu lagi.
"Aku tahu kau paling mengenal orang-orang di sekitar Taehyung, itu mengapa aku sangat nekat melakukan ini," ucap Yoojung ketika menghubungi seseorang. "Belle Jean, saat aku datang padamu hari itu, kau sebenarnya tengah memperingatkanku, benarkan?"
Yoojung tahu jika Belle Jean adalah orang yang pernah begitu licik dan jahat, perempuan itu telah begitu banyak menaruh duri di jalan yang dilalui oleh Yoojung. Akan tetapi, dia adalah sebenarnya orang yang begitu memperhatikan Taehyung. Belle Jean memang dengan tulus mengagumi bakat Taehyung, hanya saja sikap posesif dan kegilaannya memang menimbulkan banyak derita bagi Taehyung.
Alasan itu yang membuat Yoojung akhirnya memberanikan diri untuk menghubungi Belle Jean yang kini sudah menetap di London. Karena mungkin, Belle Jean memang mengetahui soal identitas Park Jiyeon yang sebenarnya.
Terdengar suara tertawa melengking dari balik telepon sebagai respon.
"Kau lambat sekali menyadarinya," sindir Belle Jean. "Yah, itu, kan, memang ciri khasmu. Sosok seperti bunga mawar putih."
"Maksudmu?"
"Karena sikap yang kau pegang teguh yakni berbaik hati pada semua orang, akhirnya kau menuai benihnya juga."
Atau sebenarnya ia salah telah menghubungi Belle Jean. Yah, memang benar, bagaimana pun perempuan itu teramat sangat membenci Yoojung. Walaupun Belle Jean tahu, ia mana mungkin memberikan infomarsi percuma kepada Yoojung.
"Kalau begitu maaf telah mengganggu waktumu."
Yoojung hendak memutuskan panggilannya.
"Kau ingin tahu soal sasaeng fans Taehyung, benarkan?"
Belle Jean memang tengah mempermainkannya, tetapi kalimat itu begitu menggoda hingga Yoojung urung untuk memutus panggilan.
"Yah, akhir-akhir ini aku sering menerima pesan dari beberapa orang yang mengaitkan Jiyeon dengan sasaeng fans setelah mereka tahu jika dia sekarang bekerja dengan Taehyung. Aku tidak tahu harus percaya atau tidak, tetapi itu sangat menggangguku. Kupikir mereka hanya orang-orang yang cemburu, layaknya diriku. Akan tetapi, aku mengingat jika kau pernah mengungkit hal itu juga padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Living with annoying boy Season 2 - KTH [END]
FanfictionSetelah 5 tahun putus akhirnya mereka bertemu lagi dan harus bekerjasama. Lagi-lagi Taehyung kembali seperti dulu yang sering mengganggu Yoojung. Dari mulai membuat Yoojung tidak nyaman syuting dan membuatnya menangis. Tapi Taehyung dapat saingan ba...