"Woee duo curut keluar kalian!!!" Taraga kelabakan menggedor-gedor pintu kamarnya sendiri.
"Nggak, sampe lo booking meja di kafe biasanya buat makan siang hari ini." teriak Teresa dari balik pintu kamar kembaran laki-lakinya.
"OK, gue yang booking, tapi lo pada bayar sendiri-diri." sahut Taraga sambil menggedor-gedor pintu kamarnya sendiri.
"Yaudah kalo gitu, gampang, Tari yang telfon Cahaya aja, biar cewek lo yang traktir kita." ujar Teresa yang dibalas kikikan oleh Tarina yang duduk di bibir kasur Taraga.
"Sialan lo berdua, jangan lah, yaudah iya...." Taraga makin gencar mengetuk pintu kamarnya.
"Iya, apa?" sahut Tarina.
"Iya, gue traktir, udah buruan buka!"
Kleek
"Yuk berangkat, lo jangan coba-coba buat ngerjain kita ya." begitu membuka pintu kamar Tara, Tere segera mendorong kedua bahu kembarannya.
"Woee woe woee, HP gue dulu mana? Sini pulangin!" ucap Tara yang berjalan mundur karena masih didorong oleh Tere.
"Nih, gue pulangin." Tari menempelkan gadget pipih itu ke dada pemiliknya.
"Kita tunggu di mobil." saat tiba di pangkal tangga, Tere melepaskan tangannya dari pundak Tara kemudian menarik pergelangan Tari untuk segera turun.
"Dasar tukang palak!"
"Ehh, woee, bai semut! Patil lele!! Password nya apaan? Anying lah diganti password HP gue." Taraga memasukkan ponselnya ke saku jaketnya kemudian berlari menuruni anak tangga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Taraga, kenapa lagi sih? Jangan lari-lari lah." tegur bundanya yang berdiri di ujung tangga.
"Keluar dulu, bun, dadah." pamit Tara berlari keluar.
"Eh bai semut, kerjaan lu ini kan pasti?" begitu tiba di halaman, Taraga segera mengeluarkan lagi ponselnya.
"Bacot banget sih, nanti balik dari makan gue buka." sahut Teresa yang duduk di kursi penumpang belakang bersama Tarina.
"Kenapa gue kudu punya kembaran cem mereka sih." celoteh Taraga sambil memutari mobil Teresa untuk masuk ke kursi kemudi.
"Kuping gue masih bisa denger jelas loh Tar, bunda ... Tara-"
"Bye bunda." potong Taraga atas aduan Tarina.
"Huuuu," Teresa memukuli pundak Taraga yang sedang mengenakan seatbelt nya.
"Hati-hati, sayang." bersama dengan senyumnya, Wina, bunda angkat si kembar mendekat ke jendela mobil yang tidak tertutup.
"Bunda titip makan gak? Tara yang traktir, jarang-jarang kan Tara baik, bun?" kata Tere saat mesin mobil sudah Tara nyalakan.
"Iya, jatah makan lo buat bunda, lo gak usah makan, gendut." sulut Taraga mengundang tawa tiga wanita itu.
"Hahaa, udah gak usah, bunda bentar lagi mau ke kantor, papa ngajakin makan siang di luar, kalian hati-hati, selamat bersenang-senang, Tom and Jerry nya bunda." Wina mencubit gemas pipi kanan Teresa.
"Berangkat ya, bun." ucap Tara mulai menjalankan mobil.
"Iya, bunda juga hati-hati ya." pamit Tere melambai bersama Tari pada bundanya, yang juga balas melambai.
***"Udah kan tuh, makan dah kalian kenyang-kenyangin." ucap Taraga saat makanan sudah tersaji rapi di meja makan.
"Nah kek gitu dia emang Ca, jadi maklumin aja ya kalo ntar lo diirit-iritin sama dia." tutur Teresa mulai menyendok suapan pertamanya.
Cahaya hanya tersenyum malu-malu.
Gadis berambut lurus itu adalah pacar Taraga yang baru resmi sejak kemarin seusai pengumuman kelulusan dari SMA.
Gadis yang sejak lama dikagumi Taraga, namun baru berani ditembaknya berkat paksaan dari akad yang pernah dibuatnya dengan kembarannya apabila Teresa menjadi peringkat satu, yaitu Taraga akan menyatakan perasaannya saat itu juga.
"Kurang ajar, nggak, gak gitu, emang suka ngelebih-lebihin dia tuh." bela Taraga.
"Salting bener sih bapak, santai aja, si Caca cinta lo apa apanya kok." sahut Adevin menyambung gelak Teresa dan Cahaya.
"Apa adanya, sayang...." sahut Teresa dengan tawa meledeknya.
"H H H." -Taraga
"Btw yang di pojokan pada ngapain? Diem-diem aja." lanjut Tara.
"Jangan-jangan kalian-" timpal Tere.
"Berisik!" Tarina mengangkat dagunya dengan tatapan tajamnya melihat dua kembarannya masih dengan memegang garpu dan pisau.
"Biasa aja woe, iye, iye, kita kaga ganggu kalian pacaran, lebih mojok lagi sono kalo mau." kekeh Tara.
"Gue mau diem kali ini, tapi liat aja habis ini, say good bye sama HP lo." jawab Tarina.
"Belain aku dong ayang, kok kamu diem aja, kamu seneng ya kita bisa triple date berkat Taraga yang baik hati?" Tara melempari Kenan dengan garnish yang ada di piring makanannya.
"Enak aja lempar-lemparin gue, gue calon ipar lo ya, sembarangan lo." Kenan melempari Taraga kembali.
"Uuuwwou...." sorak yang lain kecuali Tarina yang sekarang menyembunyikan wajahnya di lipatan lengannya di meja.
"Adududuuuhhhhh, ipar gue inih, maapin gue ya, par." goda Taraga.
***
Ayeyy ayey
Setelah seminggu lalu My Twins ~ 3T udah komplete, ternyata masih ada beberapa dari kalian yang support aku buat bikin sequel ini.
So this is it, guys🧡🧡🧡Anyhow,
HAPPY NEW YEAR EVERYONE🎉🎉🎉🎊
WELCOME 2020🧡01/01/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPELTI : Welcome Home [END] ✅
Teen Fiction{Season 2 dari cerita My Twins~3T} Dipersatukan kembali, bukanlah akhir kisah mereka. Welcome Home. » Taraga Abigael » Teresa Abiriel » Tarina Abiel Saran aja, baca dulu My Twins ~ 3T nya yak🤭 Start. : 1 Januari 2020 Finish : 16 Mei 2020 {My 5th w...