3T ~ Sibling, sahabat, pacar

1.8K 82 2
                                    

         Teresa adalah orang pertama yang membuka matanya saat cahaya matahari mulai masuk melalui jendela kamarnya yang tanpa tirai.

Ia tersenyum tipis melihat Tarina yang masih terlelap memeluk guling, posisi yang sama persis saat ia mulai tidur semalam.

Dan Taraga yang sekarang telentang di sofa dengan satu tangan menjuntai ke lantai serta satu kaki di lengan sofa dan satunya lagi tertekuk bersandar di punggung sofa, sedangkan selimut yang dipakainya sudah tergelar berantakan di lantai.

Senyum Tere kembali mengembang mengingat kejadian semalam.

Ketika ia terjaga saat ingin membuang air kecil tengah malam.

Entah bagaimana tersambungnya batin keduanya, Taraga yang tidur di sofa pun ikut terbangun.

"Lo mau kemana?" tanya nya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Kebelet." sahut Tere berusaha turun dari kasur.

Namun kakinya belum seberapa kuat menopang badannya sendiri.

"Berguna kan gue tidur di sofa gini." sombong Taraga merangkulkan lengan Tere ke bahunya.

"Iye, iye, makasih." ucap Teresa sambil berjalan pincang.

"Jangan molor lagi lo, tungguin gue di depan pintu." lanjut Teresa saat Tara sudah berhasil mengantarnya sampai kamar mandi.

"Cerewet amat dah, udah buru, gue ngantuk." kata Tara keluar dari kamar mandi dan bersandar di tembok luar kamar mandi.

"Jangan berisik, kasian Tarina, ntar kebangun." ujar Teresa pelan sambil menutup pintu kamar mandi.

"Hmm." deham Taraga mengerti.

"Bangun tidur udah bengong aja lo, kesambet baru tau rasa." ucap Tarina yang sedang meregangkan badannya masih dalam posisi rebahan.

"Aduhh anak bunda udah pada bangun." Wina membuka pintu kamar Tere.

Mendengar ucapan bundanya, dua gadis itu bersamaan menoleh pada Taraga yang masih tampak nyenyak.

Seringai devil Tarina tiba-tiba terpanggil.

Selanjutnya ia duduk dan melempar guling pada Taraga.

"Aaarkkh!" Taraga yang hendak membalik posisi badannya terguling sempurna dari sofa.

"Ya ampun, Tara!" pekik Wina tergopoh-gopoh memastikan keadaan Taraga yang sekarang meringis di lantai.

Sedangkan dua kembarannya kompak tertawa.

***

      "Tar pegel pake tongkat kruk lo, ketinggian." gerutu Tere saat mereka baru saja keluar dari pengadilan.

"Siniin aja tongkatnya babe, kamu pegang lengan aku aja." pinta Adevin yang berjalan di sebelahnya.

Ya, Adevin dan Kenan selalu ikut dalam persidangan sejak pertama kali hingga saat ini.

"Terimakasih banyak atas bantuannya pak." ucap Taraga saat mereka hendak berjalan terpisah dengan pengacara yang sudah almarhum Gior siapkan.

"Sama-sama Taraga, terimakasih juga sudah mau menyelesaikan kasus ini, Gior pasti istirahat dengan tenang saat ini." jawab pengacara itu sambil menjabat tangan Taraga dilanjut dengan yang lain sebelum berpamitan pergi.

"Makan dulu yuk." ajak Kenan.

"Nggak." jawab Tari cepat.

"Bunda udah nunggu di butik mami lo." lanjut Tarina saat Kenan baru saja menoleh ke arahnya.

"Oh iya, lupa, mau langsung ke butik? Tapi aku motoran, gapapa?" tanya Kenan memastikan.

Tanpa menjawab ucapan Kenan, Tarina sudah lebih dulu berjalan mendahuluinya menuju tempat motor Kenan terparkir.

"Salah gue sih gak ngajakin Caca, berasa jomblo lagi gue." ucap Taraga yang masih berdiri di tempat, saat Adevin sudah memapah Tere hingga depan mobilnya.

"Tar, ngapain di sono? Gak balik lo?" panggil Adevin lantang.

"Nungguin Caca jatoh dari langit." cengirnya berlari mendekat.

"Guys, duluan ya." ucap Kenan yang sudah siap di atas motornya yang menyala.

"Iyadeh, yang besok mau tunangan mah bebas." goda Tere.

"Hehee, yaudah kita cabut duluan ya." pamit Kenan.

"Yok, tiati Ken." ucap Taraga tersenyum lebar.

"Tiati bawa calon tunangan loh, Ken." sambung Adevin.

Kenan hanya terkekeh meninggalkan serangan ejekan para sahabatnya.

"Jemput Cahaya dulu yak, ngenes banget hidup gue, berasa jomblo anying." tutur Taraga masuk ke mobilnya disusul Adevin dan Tere yang menumpang di mobilnya.


***
Uwuunn.
Kenan Tari otw tunangan, tenang aja gak bakal w kawinin kok, tungguin aja kelanjutannya🤭

10/01/2020

TRIPELTI : Welcome Home [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang