3T ~ Sofa

977 64 2
                                    

"Tara... " Tarina menekan bel unit apartment di sebelahnya.

Karena tidak mendapat jawaban, akhirnya gadis itu menghela nafas sambil menekan beberapa tombol angka sandi unit tersebut.

"Pada belum balik." cicitnya saat menginjakkan kaki di unit yang diisi oleh Taraga dan Kenan itu.

Ruangan-ruangannya terlihat sangat berantakan, baju-baju bertebaran, bungkus makanan berserakan, kamar tidur terlihat awut-awutan.

Sekali lagi Tarina menghela nafas. Usai ia membereskan unit yang ia tinggali dengan Teresa, kini giliran ia membereskan unit yang ditempati kembaran dan tunangannya.

Tiriririingg

"Halo Re, kenapa?" sambut Tarina dengan mengapit ponselnya di antara bahu dan telinga kanannya, kala ia bersikuku dengan sampah-sampah bungkus camilan.

"Gue jalan dulu sama Adevin, mumpung kita sama-sama libur, kayanya gue malam ini di apartment Adevin ya, ada mamanya Adevin nih soalnya." ucap Teresa.

"Hmm, hati-hati."

"Iya... lopiu kembaran."

"Kabari Taraga." pesan Tari.

"Ini lagi sama gue, Adevin jemput ke kampus, tadi Tara kebetulan makan di deket kampus."

"Yaudah, masih lama gak tuh Tara? Gue sendiri di apartment."

"..."

"Masih ada kelas lagi katanya habis ini, lo main keluar dulu aja katanya."

"Yaudah, gue tutup ya."

Tut.

Selesai dengan sampah, Tarina segera beralih pada pakaian yang berantakan. Ia mencari beberapa gantungan baju dan segera merapikan semuanya. Dan terakhir ia merapikan kamar tidur kedua laki-laki itu.

"Ya ampun." desah Tarina begitu usai merapikan kamar Taraga.

***

"Tara? Lo tumbenan rajin beresin apartemen Tar, lo gak ada kelas?"

Setelah baru saja terdengar suara 'bip' pintu apartement terbuka, disusullah oleh suara Kenan yang khas dengan rasa lelahnya.

Merasa tidak mendapatkan jawaban, Kenan memeriksa hampir semua bagian apartemennya namun tidak menemukan tanda-tanda Taraga sudah pulang. Iapun memutuskan untuk masuk ke kamarnya.

Wajah kusutnya segera berubah senyum lebar saat melihat Tarina baru saja meletakkan bantal-bantal dan selimut putihnya di sofa. Gadisnya itu tengah merapikan kamar tidurnya.

"Kamu ngapain?" tanya Kenan masih berdiri di ambang pintu dengan senyuman lebarnya.

Yang menyadari akan kehadiran orang lain itu tetap saja melakukan kegiatannya tanpa berniat menoleh sedikitpun, "Lagi jualan gemblong, puas lo?"

"Dih... makasih sayang." kata Kenan meletakkan jaket dan tas nya di meja belajar.

"Yang bener lah Kenan naro nya, udah diberesin juga, masih aja berantakan naronya." tutur Tarina.

"Utukutukutukk... pacar Kenan marah, yaudah maafin ya sayang, nih diberesin nih." kekeh Kenan saat melihat Tarina merengut.

"Mau dibantuin gak?" tawar Kenan.

"Udah mau kelar, udah mandi sana." ucap Tarina kemudian kembali merapikan bantal-bantal dan selimut Kenan di atas kasur yang sudah terlihat sangat rapi.

TRIPELTI : Welcome Home [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang