3T ~ Selesai

1K 67 14
                                    

YOOOOOOOOOOOO guys...
Ini bukan ending, tapi udah mendekati ending🤭
Aku udah mulai nyusun alur buat sequel cerita ini🤟

🧡Happy reading🧡

***

            "Mungkin memang gue yang salah Vin, lo gak perlu jadi anak pembamkang cuma gara-gara gue,"

"Tante Vio minta gue jauhin lo."

Adevin terperangah mendengar ucapan Teresa.

"Mama-"

"Dan sekali lagi gue minta, gak perlu dipanjang-panjangin, nyokap lo lebih tau apa yang lo butuh dan yang baik buat lo." penggal Teresa saat Adevin buka suara.

"Nyokap lo bilang, dia cuma gak mau orang mikir seolah-olah keluarga lo ngedompleng keluarga gue, ya meskipun emang selama ini gak pernah ada kaya gitu."

"Whatever, gue gak mau maksain perasaan gue, kalo yang jadi korbannya keluarga lo."

"Re, kamu masih sayang kan sama aku? Aku bakal ngomong sama mama-"

"Please Vin, sekali lo lakuin itu, yang ada nyokap lo makin gak suka sama keberadaan gue, tolong jangan bikin makin rumit."

"Gue juga kesiksa, gak munafik, gue juga sakit hati waktu nyokap lo nyuruh gue ngejauhin lo saat hubungan kita yang udah sejauh ini, Vin." Teresa meraih tangan Adevin, berharap calon mantan pacarnya itu mengerti maksud hatinya.

"Re, please bertahan sebentar aja Re... aku bakal ngomong sama mama, tolong Re jangan mundur segampang ini setelah sejauh ini perjuangan hubungan kita." mohon Adevin dengan balas menggenggam tangan Teresa.

"Alesannya terlalu kuat Vin kalo gue gak mundur, alesannya keluarga lo."

"Bukan pertimbangan kecil buat pertahanin hubungan kita. Apa yang lebih utama selain keluarga? Lo harus ngerti, keluarga lo udah lakuin apapun buat lo lebih dari 18 tahun lalu, dan gue baru masuk di kehidupan lo gak ada 2 tahun." Teresa melepaskan tautan tangannya dengan Adevin.

"Gue harap lo bisa dapetin cewek yang lebih baik dari gue, dan tepat dengan harapan keluarga lo."

Teresa meninggalkan pelukan terakhirnya untuk Adevin sebelum ia menghampiri Taraga yang tengah menunggu di dekat pintu.

Sebelum pergi, Teresa menyempatkan  diri untuk menoleh dan tersenyum iklhas untuk Adevin.

"Sorry Re, harus bawa kamu ke kesedihan ini, maaf juga kalo omongan mama bikin kamu sakit hati." ucap Adevin dari tempatnya berdiri.

"Tolong jangan benci hubungan kita." akhiri Adevin kemudian melenggang masuk ke kamarnya dengan segala kekecewaannya.

"You OK?" tanya Taraga menyambut Teresa.

"I'm done, gue udah lebih lega sekarang, makasih ya bang." ucap Teresa berhamburan ke dalam rangkulan kembarannya.

***

         "Lo udah cerita sama Areeyata sama Hana, tapi lo belum cerita sama gue Tar." ucap Aga saat keduanya duduk di taman biasanya.

"Maksa banget sih kak, gue lagi gak pengen bahas itu." jawab Tarina membuang muka.

"Bobby minta gue buat jadi pengganti dia sebagai tempat curhat lo, jadi lo harus ceritain semuanya ke gue." ujar Aga.

"Anggep aja gue Bombom." lanjut Aga berpindah duduk di sebelah Tarina sambil menggembungkan kedua pipinya.

Tarina tertawa melihat hal itu, "Bombom gak gitu-gitu banget, anjir, lo beneran sepupunya Bombom gak sih kak? Bisa-bisaan ngeledekin dia."

TRIPELTI : Welcome Home [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang