3T ~ Sepupu

998 61 0
                                    

         "Oh, sepupu Kak Aga juga sekolah di sana." ucap Areeyata saat mereka bertiga tengah makan siang di kafe dekat kampus.

"Satu angkatan?" tanya Tarina.

Gadis itu menggeleng, "Adik kelas sih, namanya Bobby Mahendra."

"Bombom?" Tarina membelalakkan matanya.

Aga dan Areeyata juga cukup terkejut, "Lo kenal sama Bobby?" tanya Aga. Tarina mengangguk semangat sambil lalu mengusap-usap layar ponselnya.

"Dia kan?" ditunjukkannya beberapa foto bersama Bobby yang banyak memenuhi galeri ponselnya.

"Iya, kok lo bisa kenal?" jawab Aga.

"Satu ekstra, euhm... sorry nih tapi, tadi Areeyata bilang Bombom sepupu Kak Aga? Areeyata kan adik lo? Harusnya Bombom juga sepupu Areeyata kan?"

Kedua wajah di hadapan Tarina itu sama-sama terdiam, "Eh, gak usah dijawab, sorry kalo pertanyaan gue salah."

"OK, sekarang ganti topik." ujar Tarina dengan cepat. "Gue pun-"

"Mau main ke apartment aku gak, Tar?" tawar Areeyata setelah ia menoleh sejenak pada Aga seolah meminta persetujuan.

"Boleh, masih siang juga, mau pergi sekarang?" tanya Tarina.

"Boleh, yuk." ajak Areeyata.

"OK bentar ya." Tarina segera mengetikkan sesuatu di ponselnya.

Kenan

Ken, gk usah jmpt aku
Langsung kls aja nanti
Aku ada tugas klmpk

Aku anter?

Gk perlu

Yaudah, see you soon babe😘

See you

***

          Karena Qizaga merangkap pendidikan dua fakultas, jadi setelah kelas tadi, ia segera mengejar jam untuk melanjutkan kelasnya di fakultas selanjutnya.

"Aku sama Kak Aga saudara se-ibu." ucap Areeyata ketika mereka sudah tiba di apartment Areeyata.

Tarina mengangguk-angguk sebagai jawabannya, "Sorry banget ya Ar, aku gak tau, soalnya kalian keliatan mirip banget sih, aku pikir saudara kandung." ujar Tarina dengan segala rasa bersalahnya.

"Gapapa kok, hubungan keluargaku sama keluarga Kak Aga baik-baik aja kok, jadi kamu gak salah." ujar Areeyata.

"Anyways Ar, sorry juga aku agak kaku ngomong aku-kamu-an." kekeh Tarina.

"Iya gapapa, biasa lo-gue ya?" sahut Areeyata, dijawab anggukan oleh Tarina. "Kalo gak nyaman bisa lo-gue aja Tar." ucap gadis yang terlihat sangat ayu itu.

"Hehee, gapapa deh, ini aku tadi coba chat Bobby, kata dia, dulunya kamu lebih kaku dari ini ya?" ujar Tarina masih menatap layar ponselnya.

Gadis itu mendengus lucu.

"Hai Bom, lo apa kabar?" Tarina mengangkat ponselnya sejajar wajah.

"KAAAAAK TAREEEEEEE!!!!!!!" nampak tangkapan layar dari seberang sangat berguncang saat diketahui sang lawan bicara sepertinya tengah berlari.

Bugh.

Untuk terakhir kalinya, tampilan layar itu terguncang hebat kemudian diam dan menampilkan sosok besar itu yang merebahkan badannya di atas kasur.

"Apasih anying, heboh banget, gue lagi sama sepupu lo nih, say hi dong."

Tarina menggeser arah tangannya dan memasukkan Areeyata ke dalam frame panggilan video itu.

"Halo Kak Areeyata, kabarnya baik kan? Saya kangen." ucap Bobby sambil terkekeh membuat kekehannya juga tertular pada Areeyata.

"Baik kok, Bobby." jawab Areeyata yang kemudian beranjak dari duduknya. "Tari mau minum apa?" tawar Areeyata.

"Apa ajalah, Ar." jawab Tarina.

"Tuh Kak Tar, gue bilang dia pernah lebih kaku dari sekarang, saya-kamu kalo lo tau, udah gitu super... dingin."

Tarina tertawa renyah mendengar cerita Bobby.

"Kok lo bisa kenal mereka sih Kak? Tadi juga Kak Aga chat gue, bilang ketemu sama lo."

"Kebetulan aja, kita nempuh kelas yang sama, lo kok udah balik sekolah?" kata Tarina.

"Tanding dong nanti, makanya kalo udah jadi senior itu group chat jangan dijadiin pajangan doang, mampir kek, semangatin kek junior-juniornya yang mau tanding."

"Loh emangnya iya? Yaudah semangat deh Bom, gue doain dari sini ya, nanti gue mampir di grup juga buat nyemangatin kalian."

"Yeee, kalo aja gak gue bilangin gitu, lo gak bakal nyemangatin kita-kita? Sombong lu sekarang kak, ngambek nih gue."

"Tau ah bodo, udah sana siap-siap, awas kalo gue gak dapet kabar kalian juara, gue samperin ke sekolah."

Di seberang sana, Bobby hanya tertawa renyah, begitupun Areeyata yang kembali duduk di sebelahnya dengan membawa dua gelas minuman dan beberapa cemilan.

"Yaudah deh Bom, gue mau ngobrol sama Areeyata dulu ya." sudahi Tarina.

"Iye... Kak Areeyata, saya titip Kak Tari ya, dia cengeng soalnya, biasanya dia curhat sama saya, tapi sekarang dia pasti kesepian gak ada saya lagi."

"Iya, Bobby, saya akan gantikan kamu sebagai tempat curhat Tarina." jawab Areeyata terkekeh.

"Mantap... yaudah bye kakak-kakak." pamit Bobby kemudian memutus panggilan video itu.

"Repot-repot banget sih lo, Ar, kalo lo repot-repot gini, berarti lo harus gantian main ke apartment gue, OK?"

Areeyata mengangguk manis, "Iya." jawabnya.

"Gue punya dua kembaran, namanya Teresa sama Taraga." ujar Tarina

"Triplet?" Areeyata amat tertarik dengan bahasan mereka kali itu.

Tarina pin balas mengangguk dengan semangat.

"Mereka kuliah di mana?" tanya Areeyata lagi.

"Teresa di Monash juga, desain grafis, tapi kalo Taraga di Unimel nya." jawab Tarina.

"Wah, seru yah pasti punya dua kembaran? Sama-sama pejuang ilmu lagi." ujar Areeyata.

"Bisa aja kamu, ntar aku kenalin sama mereka ya, makanya kamu main-main ke apartment aku."

"Iya." sahut Areeyata dengan senyuman manisnya.

***

Double up, today🧡
Pengen cepet selesai nih aku, bentar lagi kita mulai masuk konflik ya guys🤟




8:20 AM
11/05/2020

TRIPELTI : Welcome Home [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang