3T ~ Tarina

3K 120 0
                                    

"Berisik!!!!" Tarina memukul dada Taraga dengan tas kecilnya.

"Lah, gue ditimpuk, lo bayar sendiri." sahut Tara menahan tangan kembarannya yang memukulinya.

"Say bye bye sama HP lo." ketus Tari.

"Nggak deh nggak, gue becanda doang Ri, damai ya." Tara menepuk lembut pundak Tarina.

"Tarina ternyata beda banget ya kalo lagi di luar sekolah." ujar Cahaya tersenyum memperhatikan Tarina.

"Pencintraan aja dia kalo di sekolah Ca." sahut Tere.

"Lo pro apa kontra sih sebenernya sama gue Re?" -Tari.

"Tergantung mood sih." Tere menjulurkan lidahnya lucu, membuat Adevin merangkulnya gemas.

"Wahhh parah banget lo, sumpah." Tari menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Nonton rame-rame yuk guys habis ini." ajak Adevin.

"Hayuk." jawab Cahaya.

"Yang bentar lagi tunangan yang bayarin tiketnya." celetuk Taraga.

"Setuju, gak ada penolakan." potong Tere begitu Tari hendak menginterupsi.

Diam-diam Kenan menggenggam tangan Tarina untuk mengisyaratkan Tari agar tidak marah-marah lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ken, jangan mau dibegoin tuh curut berdua lah, Tara aja gak mau rugi." bisik Tarina yang berjalan bersama Kenan di paling belakang.

"Ehee, gapapa kali Ri, tadi kita udah pesen makanan banyak banget, tekor abis-abisan pasti si Taraga." jawab Kenan tertawa renyah.

"Kan tadi makannya rame-rame, kenapa lo yang bayarin mereka nonton?" sambung Tari.

Kenan terdiam sejenak.

Hatinya menghangat untuk sejenak.

Gue gak ngerti Ri, lo lagi ngomelin gue kaya gini tapi gue udah seneng banget.

Sebagai seseorang yang lama mencintai tapi tak dicintai oleh orang yang dijodohkan dengannya, membuat Kenan seolah rela menyerahkan dunianya ketika sosok Tarina sudah mulai membuka hati untuknya.

Maklumlah, semenjak kepergian Gior beberapa waktu lalu, belakangan ini hati Tarina mulai melunak pada Kenan.

"Gapapa lah Ri sekali-kali, biar seru juga kita nonton bareng-bareng." tutur Kenan selanjutnya.

"Ya kan mereka bisa bayar masing-masing Kenan, ya ampun si Tara kebangetan emang." timpal Tarina yang sebenarnya tidak enak pada Kenan karena harus menerima akibat dari ide jail nya bersama Tere untuk membuat Tara mentraktir mereka.

"Aku seneng kok, lagian hari ini bisa seharian sama kamu." ucap Kenan tak membatinnya lagi.

"Ih bodo lah, serah lu." ujar Tarina berjalan mendahului Kenan.

Kenan terkekeh kemudian menyusul langkah Tarina dan menggandeng tangan calon tunangannya itu.

***

"Nonton apaan nih kita? Silahkan para tuan putri dipilih." ujar Adevin.

"Untuk seksi pembayaran, waktu dan tempat dipersilahkan." lanjut Adevin memberikan tempat pada Kenan di depan kasir.

Tarina tersenyum masam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tjiahhh, senyum-senyum dia." Taraga menjawil pipi Tari.

"Udah diem, lo bayar sendiri!" Tarina balik ancam.

"Wahh anjir boomerang." ucap Taraga yang menggandeng tangan Cahaya sambil berkacak pinggang tak percaya.

"Pokoknya gak gue balikin password HP lo." kata Tarina.

"Gak gue lanjutin tahap terakhir sidang Prisilia besok." Taraga berusaha mencari perlindungan diri.

Prisilia, teman SMP Tarina yang menyebabkan banyak masalah di masa lalu mereka, termasuk menyebabkan meninggalnya pacar Tara, rusaknya hubungan Tarina dan Gior, hancurnya persahabatan Tara dan Gior, serta penjilat yang membuat Tere tersandera beberapa hari.

"Ya bodo amat, lo ini yang punya janji sama Gior." telak Tarina.

"Taraga...." tegur Cahaya mencubit pinggang Tara.

"Gak sekalian popcorn nya, kak?" tawar kasir.

"Sekalian deh, yang pacaran paling lama yang traktir." bangga Adevin mengedipkan sebelah matanya pada Teresa.

"Pencitraan lo, kucing!" Kenan memiting leher Adevin dengan lengannya.

***

Atsiapppp💃
Aing bek🧡
Abdet egeyin🎉🎉

Gimana, what r u feel, epribadeh???
Komen aja
(gak maksa tapi kok🤭)

02/01/2020

TRIPELTI : Welcome Home [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang