Lisa tidak bisa tidur, ia melirik jam dinding di kamarnya, sudah pukul dua pagi. Lisa tidur menyamping, memandangi sebuah foto dirinya dengan Jennie yang terletak di nakas.
Pembicaraannya dengan Jennie kemarin masih terus saja berputar di benaknya. Lisa masih tidak rela jika besok ia harus ditinggal Jennie selama kurang lebih satu minggu lamanya. Entah mengapa, Lisa sangat yakin bahwa ada sesuatu yang sedang Jennie sembunyikan darinya. Jennie pergi tidak hanya karena menemani Irene, tapi juga karena ada alasan lain. Ya, Lisa sangat yakin dengan hal itu.
Entah apa tujuannya, Lisa juga tidak tau, tapi mengapa Jennie tidak mau bicara jujur padanya? Ah, ini semakin membuat Lisa tidak tenang. Dengan gerak cepat, Lisa segera mengambil ponselnya dan mengetik sebuah pesan untuk Jennie.
Lalisa Manoban: sudah tidur?
Ah, Lisa berharap, semoga saja prasangka buruknya tentang Jennie tidak benar.
Jennie Kim: belum baby, kenapa?
Mata Lisa mengerjap sesaat, ia tidak percaya bahwa Jennie membalas pesannya. Tentu saja Lisa tidak percaya, karena ia pikir gadis yang dicintainya itu sudah masuk ke dalam alam mimpi.
Lalisa Manoban: aku merindukanmu
Baru saja ia mengirim pesan tersebut beberapa detik kemudian Jennie membalasnya.
Jennie Kim: aku juga merindukanmu
Senyum samar terbit dari kedua ujung bibir Lisa, kemudian dengan cepat ia kembali mengetikan balasan pesan untuk Jennie.
Lalisa Manoban: kau tau, mulai besok aku akan sangat merindukanmu
Lalisa Manoban: kau pergi meninggalkanku kurang lebih seminggu lamanya
Lalisa Manoban: bagaimana aku melanjutkan hidupku baby?
Jennie Kim: bodoh, jangan berlebihan Lisa
Lalisa Manoban: tidak berlebihan, ini kenyataan yang harus kuhadapi
Jennie Kim: kau bisa gunakan waktu seminggu ini untuk bersama kekasihmu yang tidak berguna itu
Jennie Kim: gunakanlah dengan baik, setelah itu kau harus kembali padaku
Lalisa Manoban: aku paham, kau tenang saja
Jennie memang ada benarnya, seminggu ini bisa ia gunakan untuk bersama Rosé sekaligus menebus kesalahannya mungkin? Kemudian setelah itu, ia akan kembali bersama Jennie, gadis yang akan selalu Lisa cintai.
Jennie Kim: bagus jika kau paham, baby
Jennie Kim: baiklah, aku sudah mengantuk, boleh aku tidur?
Lalisa Manoban: tentu saja, tidurlah baby
Lalisa Manoban: selamat tidur
Lalisa Manoban: aku mencintaimu
Jennie Kim: selamat tidur, aku juga mencintaimu Lisa
Setelah membaca pesan tersebut, Lisa tidak lagi membalasnya, ia ingin gadis yang dicintainya itu dapat beristirahat dengan nyenyak. Sebelum Lisa juga terlelap, ia sempat melihat ada dua belas notifikasi pesan dari Rosé yang sama sekali tidak minat ia baca.
🌹
"Chaeng, maaf karena hari ini sepertinya aku tidak bisa menemanimu." ucap Jisoo yang tiba-tiba saja sudah berada di dalam kamar Rosé dan berdiri tepat di samping kursi roda gadis itu.