Tiga puluh dua

1.3K 199 45
                                    

"Apa yang kalian lakukan di sini? Mengapa kau datang kemari Chaeng?"

Setelah perdebatan kecilnya dengan Jisoo karena ide gila tersebut, pada akhirnya Rosé menyetujui ide dari Jisoo tersebut. Saat ini ia bersama ketiga sahabatnya sudah berada di rumah sakit di mana Jennie dirawat.

"Hanya ingin tau bagaimana kondisi Jennie."

"Tidak perlu, kau seharusnya tidak perlu tau. Ini tidak ada hubungannya denganmu."

"Tentu saja ada."

Lisa mengusap wajahnya kasar, ia tidak mengerti dengan maksud dari kalimat Rosé. "Apa?"

June yang melihat Lisa dibuat kesal dengan Rosé justru tersenyum miring.

"Katakan saja padanya, tidak perlu ada yang kau tahan lagi." sahut Jisoo.

"Sebenarnya apa sih?" tanya Lisa yang mulai frustasi.

Rosé menghembuskan napasnya pelan, kemudian menatap mata kekasihnya itu dengan saksama.

"Kau membohongiku, Lisa."

Lisa mengerutkan keningnya, tanda ia tidak paham.

Membohongi? Membohongi apa? Bahkan Lisa sendiri merasa bahwa ia sedang tidak berbohong pada Rosé.

"Apa Chaeng? Aku merasa tidak membohongimu, aku merasa sedang tidak berbohong padamu."

"Benarkah?" sahut Donghyuk dengan sinis.

Lisa yang mendengar kalimat Donghyuk spontan mengepalkan tangan kanannya. Lisa benar-benar sudah sangat muak dengan ketiga sahabat Rosé yang baginya terlalu ikut campur pada urusannya.

"Kau diam! Aku tidak berbicara padamu." ucap Lisa pada Donghyuk dengan tatapan matanya yang tajam.

"Wow, sepertinya dia marah. Kau harus hati-hati Donghyuk, dia terlihat menakutkan sekali." balas June dengan ekspresi bodohnya.

Baru saja Lisa akan memaki June, namun suara Rosé berhasil mengurungkan niatnya.

"Kau berbohong padaku, kau memang sedang membohongiku."

"Apa? Aku----"

"Kau bilang tidak ada yang kau sembunyikan dariku, tapi apa? Kau bahkan menyembunyikan soal penyakit Jennie padaku, apa itu tidak berbohong Lisa?"

"Apa pentingnya penyakit Jennie bagimu, Chaeng? Ini sama sekali tidak ada hubungannya denganmu."

Rosé mendesah kecewa, mungkin memang kalimat Lisa ada benarnya, tapi---- ah entah, rasanya Rosé benar-benar pusing dengan semua ini.

"Mungkin memang Chaeng tidak ada hubungannya dengan semua penyakit gadis tercintamu itu, tapi kau sudah membohongi dia, mengapa harus bohong jika berkata jujur saja bisa?"

Rosé menunduk, memejamkan matanya sesaat ketika kalimat Jisoo terlontar begitu saja.

"Aku tidak mengatakan yang sesungguhnya pada Chaeng karena bagiku dia tidak ada hubungannya dengan Jennie dan lagipula ini masalah Jennie, kalian tidak berhak mengurusinya."

"Tapi dia kekasihmu, Lisa----"

Kalimat Jisoo berhenti begitu saja karena Lisa sudah terlebih dulu menyelanya.

"Ck, bisakah kalian berhenti mencampuri urusanku dan Jennie? Kalian benar-benar mengganggu, aku merasa seolah-olah tidak memiliki privasi."

"Kau mengusir kami, Lisa?" tanya Donghyuk tidak percaya.

"Ya, aku mengusir kalian seperti yang kalian lakukan padaku bukan? Selama ini kalian juga berulang kali mengusirku. Maafkan aku, Chaeng, tapi terpaksa aku harus mengusir kau dan ketiga sahabatmu."

That Should Be MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang