one

10.1K 410 6
                                    

Apa cewek gendut tidak boleh punya mimpi? Apa mimpi itu hanya untuk wanita cantik.

Gadis gendut itu terus menatap hujan yang sedang turun dengan derasnya. Dia menjulurkan tangannya membiarkan tangan gendut itu basah terkena guyuran air hujan, melihat bagaimana setiap tetes air yang jatuh mengenai kulitnya membuat ia bertanya kepada Tuhan apakah dia tidak boleh memiliki mimpi? Mengapa teman-temannya selalu menertawakannya, bahkan meremehkan.

Gadis gendut itu menyudahi lamunannya. Bukan dia bosan, bukan juga karena dia membenarkan semua perkataan orang-orang, hanya saja bus yang ia tunggu sudah tiba.

Menaiki bus dengan cepat agar tubuhnya tidak basah karena hujan. Kemudian duduk di bangku yang tersisa, kebetulan keadaan bus cukup ramai. "Permisi." Ucapnya kemudian duduk di samping lelaki berjaket dengan kepala yang tertutup kupluk serta masker yang membuat wajahnya semakin tak terlihat.

Karena tidak ada respon dari mahluk disebelahnya dia pun  tak mau ambil pusing, Gadis gendut itu mengambil ponselnya dan menyambungkannya dengan earphone kemudian ia menyumpalkan benda kecil itu pada kedua telinganya.

Memilih lagu dan akhirnya dia menemui sebuah lagu yang cukup membuat pikirannya sedikit lebih tenang. Memejamkan mata sejenak untuk menghilangkan semua masalah yang ia rasakan.

Ia menghela nafas kesal, "apa cewe gendut gak boleh punya mimpi? Apa hanya mereka yang punya badan bagus dan cantik yang boleh punya mimpi? Ada apa dengan dunia ini. Sungguh kejam."

"Bukan hanya mimpi, orang gendut itu memang menyusahkan, tak bisa apa apa, yang dia tau hanya makan..makan dan makan." Mendengar itu dia menoleh, kupingnya memang mendengarkan sebuah lagu namun dia masih bisa mendengar sekitarnya, dan perkataan lelaki di sebelahnya membuatnya semakin kesal.

"Apa menurutmu begitu?" Lelaki itu hanya mengangguk. Alma ikut mengangguk, entah mengangguk pasrah atau membenarkan perkataan lelaki itu.

"Apa tidak ada hal positif tentang wanita gendut. Aku juga tidak ingin menjadi gendut."

"Setidaknya wanita gendut itu menggemaskan." Lelaki itu mengetuk-ngetuk kaca memberi isyarat kepada supir bus bahwa tujuannya sudah sampai, tak lama bus pun berhenti.

Reflek gadis gendut menggeser tubuhnya memberi sedikit ruang untuk lelaki itu keluar. Alma masih terus menatap punggung lelaki misterius itu hingga kini dia hilang dari pandangannya.

.
.
.
.

Pertemuan Alma dengan lelaki itu membuatnya banyak sekali berfikir. Ia membenarkan semua perkataan lelaki itu, kalau di pikir memang benar apa kelebihannya? Dia tidak pintar, tidak pandai memasak, tidak pandai bernyanyi bahkan memakai baju saja membuatnya serba salah.

Alma merebahkan tubuh gempanya di sebuah kasur berukuran kecil, dia butuh istirahat. Terlalu banyak berfikir membuat tubuhnya lelah. Alma tersenyum meremehkan, dia tertawa menertawakan dirinya. Bagaimana bisa orang kelelahan karena terlalu banyak berfikir. Saking lelahnya Alma pun terlelap dalam tidurnya.

Hay Hay...ini aku ada cerita baru..semoga engga mentok kayak yang kemarin. Dan yang terpenting kalian suka dengan ceritaku.

Tinggalkan jejak kalian yaw..

Selamat membaca

The Fat Dreams (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang