Selamat membaca 😍
Setelah menikmati basah-basahan di pantai. Biru kini mengajak Alma ke salah satu tempat yang tidak kalah indahnya. Namun sebelum kesana biru mengajak Alma untuk makan terlebih dahulu di salah satu resto di pinggir jalan.
"Kita makan dulu.. aku tidak mau kamu pingsan karena kelaparan." Ujar biru, tangannya memutar stir berbelok ke kiri memarkirkan mobilnya. Alma mendengus mendengar ucapan biru namun dia tak marah. "Ya baiklah. Resto apa ini?"
Berbeda dengan mahendra yang akan mengajak Alma makan di tempat yang mewah, biru mengajak Alma untuk mencoba resto dengan rasa dan harga kaki lima. Bukan karena dia tidak punya uang. Hanya saja adik dari mahendra ini tidak terlalu suka dengan gaya restoran mewah yang formal dan harga yang selangit namun untuk rasa biasa di bilang masih enak kaki lima.
Mereka masuk kedalam resto dengan nuansa tradisional ala Korea. Alma dibuat seperti berada di sebuah kerajaan. Pelayanan disini memakai pakaian tradisional dan sikapnya juga ramah.
"Annyeong.." sapa pelayan cantik itu ramah. Alma tersenyum, saat masuk dia tak hentinya melihat setiap detail dari resto ini. "Bi.." bisik Alma, biru menoleh, "seperti di drama yang ku tonton.. menakjubkan."
"Ini belum seberapa Al..di dalam akan lebih membuatmu.." belum selesai berbicara Alma sudah meninggalkan biru dan masuk ke dalam. Biru tertawa, dia membalas sambutan pelayan, "silahkan tuan."
Dug..
Alma terjatuh, sebuah tangan terulur di hadapannya, alma menggapai tangan itu dan memegangnya erat, "terimakasih.." ucapnya, Alma menyipitkan matanya, "kamu?" Alma menunjuk lelaki itu. "Kamu temannya kak mahen yang di cafe Waktu itu?"
"Kita ketemu lagi."
" Kamu ngapain disini?" Tanya Alma.
"Bertemu mahen." Mata Alma membulat, "kak mahen? Dimana?" Ucap Alma penasaran.
"Dia belum tiba, mungkin sebentar lagi..kamu?"
Seseorang merangkul pundak Alma dari belakang. Banyu yang melihat itu paham, "kalian pacaran?"
"Iya"
"Tidak"
Ucap Alma dan biru barengan dimana Alma mengucapkan tidak sedangkan biru berucap iya. Alma menoleh ke biru dan balas oleh senyuman mesra oleh biru, "iya kan..sayang..." Ucap biru.
"Jangan percaya." Alma mencoba menjelaskan kepada banyu bahwa dia dan biru tidak ada hubungannya. Namun biru menarik Alma untuk pergi kemejanya. "Bro kita duluan ya."
Banyu dibuat bingung dengan dua sejoli satu ini. Banyu mengangkat bahunya tak peduli, "dasar pasangan yang aneh." Nyinyir banyu.
Sepeninggalan biru dan Alma, di pintu utama sosok mahen datang bersama sosok wanita cantik dengan jilbab panjangnya, banyu melambaikan tangan memberitahu keberadaannya.
Mahen pun menghampiri banyu yang sudah memesan tempat sebelumnya. Mahen dan wanita cantik itu duduk. Mahen bersalaman dengan banyu sedangkan wanita berhijab itu hanya menelungkup kan tangannya di depan dada. Banyu paham maksudnya, banyu menoleh ke mahen menanyakan siapa sosok perempuan yang dia bawa kali ini, berbeda dengan yang lain. "Untuk sekarang kami hanya teman."
Banyu tersenyum meledek, "yakin hanya teman? Apa tidak ada hubungan lebih dari sekedar teman?" Banyu menatap wajah wanita itu bersemu merah.
Melihat reaksi itu banyu paham, tak mau memperpanjang urusan banyu mengeluarkan sebuah map coklat, dia menyerahkan ke mahen. "Semua data udah lengkap. Gue harap kali ini Lo bener-bener nyelidikin kasus ini. Lu ga penasaran apa kenapa mereka lakuin itu sama orang tua Lo? Lu liat dulu aja."
"Okay. Thanks ya, kalo gada Lo, gue gatau harus gimana."
Mahen membuka map tersebut disana terdapat beberapa foto komplotan penjahat yang sudah melakukan kejahatan pada ortunya. Mahen merekat map itu dia tak habis pikir melihat foto pelaku yang kini berada di genggamannya.
Wanita berhijab itu mengusap pundak mahen, "tenang..kamu ga boleh terlalu emosi. Kita urus semua sama pihak berwajib."
...
Di meja yang lain Alma terus menyantap makanan nya, "pelan-pelan Al." Tegur biru, biru sungguh kenyang hanya melihat Alma makan dengan lahap. Wanita dihadapan biru ini benar-benar tak sungkan makan apa saja. Dan biru suka itu. Biru menyanggah kepalanya dengan kedua tangannya dia menatap Alma. Alma melirik, "kamu ga makan?"
Biru menggeleng, "aku kenyang hanya melihat mu makan. Habiskan lah."
Alma menghentikan makannya, dia menelan makanan yang tersisa di mulutnya lalu menelannya.
"Kamu aneh. Mana ada orang kenyang hanya dengan melihat orang lain kenyang."
"Buktinya ada...dan orang itu aku." Biru menunjuk dirinya dengan bangga.
"Bukan gitu..makanlah, aku sudah menghabiskan setengah makanan disini sedangkan kamu..hanya menontonku..yang benar saja bi." Omel Alma.
"Kalo gitu suapi aku." Ucap biru.
"Apa tanganmu patah, kenapa harus disuapin?"
"Yasudah aku tak usah makan." Rajuknya. Alma menghela nafas, tanpa mengganti sendok Alma mengambil nasi di mangkok itu lalu menaruh lauk tersebut di atas nasi.
"Aa...cepat buka mulut mu." Biru menatap Alma, dia tersenyum. Kemudian menerima suapan dari Alma.
"Ternyata seperti ini di suapin oleh istri." Ucap biru.
Alma memutar bola matanya, "siapa yang mau jadi istrimu."
"Lalu kamu mau jadi suami? Ah tak masalah, kamu yang bekerja dan aku akan mengurus anak-anak kita nanti." Biru terkekeh geli.
"Hyakk... Tidak semua tau, sudah makan sendiri." Kesal Alma.
"Tak mau, suapin lagi dong. Nanti kalau aku pingsan terus siapa yang akan mengajakmu jalan-jalan."
Alma berfikir, biru sudah baik mau mengajaknya jalan-jalan, setidaknya liburan ini free. Alma kembali mengambil makanan tersebut.
"Tunggu."
Biru berpindah tempat duduk kini dia duduk tepat di sebelah Alma,"ngapain kamu pindah?"
"Ya biar kamunya gampang nyuapin aku."
Alma yang duduk Bersebelahan dengan
Biru terkejut, perasaan aneh menghinggapi dadanya. Perutnya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam."Jangan gugup..kamu harus terbiasa seperti ini."
"Kenapa gitu?"
Biru tak menjawab, dia membuka mulutnya minta di suapi kembali. Akhirnya Alma pun kembali menyuapi biru. Mereka menghabiskan makan dengan canda dan tawa.
Buat menikmati malam ini, aku up nih teman-teman.
Gimana gimana suka ga?
Jangan lupa like dan komen, biar ceritanya semakin seru...dan aku makin rajin nulis lagi.
Terimakasih

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fat Dreams (Tamat)
Teen Fictionhanya sebuah mimpi yang ingin diwujudkan. "Bukan hanya mimpi, orang gendut itu memang menyusahkan, tak bisa apa apa, yang dia tau hanya makan..makan dan makan." 🎖️ #rank 3 dreams 15-feb-2020 #rank 2 dreams 27-feb-2020 #rank 1 dreams 16-april-2020