two

5.8K 353 18
                                    

Pagi ini Alma akan membuktikan kepada mereka bahwa cewek gendut juga punya mimpi, bahkan tak hanya itu dia akan mewujudkan mimpinya itu.

Alma memasukan semua bajunya kedalam koper. Dia juga menyiapkan paspornya. Kali ini bukan hanya sekedar mimpi. Tapi sebuah perjalanan. Perjalanan jauh yang akan mewujudkan semua mimpinya.

Alma bergegas keluar kos. Di sana sudah ada taxi online yang sudah dia pesan sebelumnya. Selama perjalanan Alma tak hentinya melihat postingan teman-temannya yang bergaya di sosial media. Namun yang membuatnya marah adalah cemooh dari teman kerjanya di grup yang terus saja menjelek-jelekkan dia.

Dari yang bilang cewek halu, gak tau malu dan sebagainya. Itu semua membuat nya semakin kesal. Alma mematikan ponselnya dan lebih melihat pemandangan di luar.

Sampai di bandara Alma segera mencari arah keberangkatannya menuju negara ginseng, negara para boyband serta girlband yang terkenal hingga mancanegara.

Setelah memberikan tiket Alma masuk ke dalam pesawat. Dia mencari nomor kursinya, "ada yang bisa di bantu nyonya?" Tanya pramugari cantik di belakang nya. Alma refleks menoleh dan memberikan senyum ramah "ah..saya mencari bangku saya."

Pramugari itu meminta tiket kepada Alma kemudian mengantarkan ke tempat duduk. "Terimakasih." Ucap Alma.

Alma pun duduk, namun perkataan seseorang membuat hatinya kembali kacau, "benar bukan? Wanita gendut itu menyusahkan. Mencari kursi saja harus dibantu pramugari." Alma menoleh dan kini dia dapat melihat siapa orang itu. Orang yang membuatnya semakin yakin untuk membuktikan kepada mereka yang meremehkannya.

"Kamu?" Alma menunjuk lelaki itu dengan telunjuknya, Alma terpana akan ketampanan lelaki itu namun sayang mulutnya yang pedas menghancurkan itu semua.

Lelaki itu menoleh, menaikan sebelah alisnya. Memandang rendah Alma "ya.. kenapa? Semua yang saya katakan benar bukan?" Entah bagaimana bisa mereka berada di satu penerbangan, sepertinya mimpi buruk menerpa Alma.

Malas menjawab Alma pun mengabaikan perkataan lelaki itu. Perjalanannya kali ini akan membuatnya bete, pasalnya Alma akan terus bersama dengan lelaki yang membuat hatinya semakin kacau. Alma menginjak-injak lantai dengan kesal. "Bisakah kamu diam, bisa-bisa pesawat ini jatuh kalah tingkah mu seperti itu." Alma menoleh memberi tatapan tajam.

"Bodo." Alma melipat kedua tangannya dan membuang pandangannya ke samping. Sedangkan lelaki itu mengulas senyum melihat tingkah wanita disebelahnya.

Karena terlalu kesal Alma pun terlelap. "Apa kamu akan tertidur disaat melakukan hal berat? Tertidur hanya terlalu berfikir keras, terlalu emosi yang ujungnya tertidur juga. Benar-benar aneh." Lelaki itu mengambil ponsel yang masih di genggam oleh Alma dan menaruhnya di pangkuan wanita itu.

"Jika kita sekali lagi bertemu..sepertinya  memang kita berjodoh." Ucapnya sekali lagi kemudian lelaki itu pun menatap keluar jendela. Memperhatikan awan-awan di luar sana.

....

Alma menguap, "hwaaaaa...." Tangannya terangkat menutup mulutnya yang terbuka sangat lebar itu.

Alma menoleh ke samping, dia tersenyum senang rupanya lelaki itu sudah tidak ada. Alma mengedarkan pandangannya, melihat isi pesawat yang sudah mulai kosong. Rupanya dia sudah sampai, dengan cepat Alma pun merapikan barang-barang dan bergegas keluar.

"Semoga tidak bertemu dengan lelaki itu." Ucapnya.

Sesampainya di luar bandara Alma memandang takjub akan suguhan yang diberikan oleh negara ginseng ini. "Wahhhh.. indahnya."

Alma pun bergegas mencari taxi untuk membawanya ke hotel. Walaupun Alma tidak terlalu pandai dalam segala hal, namun ada satu kelebihan yang dia miliki. Ya Alma jago dalam berbahasa korea, jadi dia tidak memerlukan tour guide untuk membantunya selama disini.

Alma melambaikan tangan ketika sebuah taxi menghampiri nya. Tadi itu pun berhenti tepat di hadapannya, "excuse me.." belum juga menyelesaikan, matanya menatap sosok lelaki yang duduk dia hindari.

"Kamu?" Alma kaget, "Sorry sir, I did not take your taxi"

"Udah naik aja, udah mau hujan juga. sedikit sulit untuk mencari taxi di jam segini." Tawar lelaki yang duduk manis di dalam taxi."

Alma melihat sekitar, memang keadaannya tampak sepi. Alma menimbang tawaran lelaki itu gimana kalau misalnya lelaki itu mau berniat jahat.

"Saya Tidak akan menculik kamu. Lagian siapa yang mau nyulik wanita gendut kayak kamu." Lelaki itu memutar matanya jengah.

Alma tersenyum, mendengar itu dia tak akan berfikir lagi. Dia mengangguk dan menaruh barangnya di bagasi mobil. Setelah itu di masuk ke dalam mobil.

"between this woman first sir. ask where she will stay."

Supir taxi itu mengangguk. "hotel criss sir." Jawab Alma, setelah mendengar tujuan wanita di sampingnya, lelaki itu memainkan tablet nya jarinya dengan lincah mengetik menggeser setiap sudut papan itu. Alma yang melihatnya pu penasaran. "Hmm, ada kesibukan apa kamu ke korea?" Akhirnya Alma membuka suara.

"Hanya bisnis kecil." Jawabnya tanpa mengalihkan tatapannya dari benda pintar itu.

"Apa kamu sedang membuat sesuatu?"
Sungguh Alma dibuat penasaran dengan sosok lelaki disebelahnya.

Tak ada respon, Alma mengalihkan pandangannya keluar jendela. Dia menikmati setiap pemandangan yang disajikan. Benar-benar indah, gedung tinggi itu menghiasi kota, orang-orang yang berlalu lalang menambah daya tarik tersendiri serta. "Wah...pertunjukan apa itu."

"Itu hanya remaja yang melakukan dance publik, seperti di Indonesia."

Alma tak salah ambil keputusan. Mimpinya sudah menunggu di depan sana. Karena terlalu senang membuat Alma sedikit mengantuk, dia menyandarkan kepalanya di kursi dan dalam hitungan detik Alma pun terlelap.

Lelaki di sebelahnya tersenyum melihat tingkah wanita di sampingnya, "hanya karena senang dapat membuatmu tertidur?" Ucapnya.

Hay Hay Hay... Gimana nih sama part ke dua, udh ada gambaran blm bakal kayak gmn kedepannya..

Semoga kalian suka ya .

Boleh dong like dan komennya, biar makin semangat buat next part nya.

See u

The Fat Dreams (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang