Pagiiii.... selamat membacaMereka diam. Suasana mobil tiba-tiba sedikit mencekam, Mahen menjatuhkan kepalanya pada stank mobil cukup lama dan itu berhasil membuat Alma serba salah, akankah mahen menyuruhnya untuk turun dari sini?
Mahen bangkit dia Menghela nafas lalu menatap wanita yang kini telah menjadi kekasihnya, wanita itu terdiam sambil menundukkan kepala terlihat jelas bahwa gadis di sampingnya amat ketakutan. Tangan mahen terulur menggenggam tangan Alma yang ditumpuk di atas paha.
Mahen mencoba tersenyum, "hey.." ucapnya dengan suara serak, Alma masih tak menoleh, dia masih amat takut dengan mahen lebih tepatnya kecewa dengan sang ayah. Mahen memegang pundak Alma mengarahkan agar wanita itu menghadapnya. "Aku minta maaf karena udah bikin kamu takut." Dia masih menunduk namun perlahan Alma mencoba untuk menatap mahen, air mata terus membanjiri pipi gempalnya, melihat itu mahen tak tega. Dia paling tidak bisa melihat orang yang dia sayang menangis.
Disana mahen tersenyum tulus pada Alma, mahen mengusap air mata Alma yang membasahi pipi gempal itu. "Aku sudah tau." Alma kaget, "dan aku tak mempermasalahkan itu..hanya saja hukum tetap berjalan dan ayahmu akan tetap mendapat hukuman." Ucap mahen.
"Kamu tidak marah?" Mahen terkekeh dia mengacak rambut Alma. "Untuk apa?"
"Karena aku..anak dari orang yang sudah membunuh orangtuamu." Mahen mengangguk, "aku tak marah, sungguh." Mahen membawa Alma dalam pelukannya.
"Apa kamu mau bertemu ayahmu?" Alma menggeleng, "aku gak sanggup lihat wajah ayah." Mahen tak mau memaksa.
"Ak..aku terlalu takut."Mahen membawa Alma dalam dekapannya, "tenang lah..ada aku." Sungguh Dengan sikap mahen yang seperti ini membuat Alma takut, harusnya mahen marah dan benci kepadanya.
....
Mobil mereka kini sudah tiba di depan kos. Alma turun dari sana dan berjalan masuk ke dalam kost, mahen terus menatap Alma hingga wanita itu menghilang masuk ke dalam kost.
Mahen masih disana menyandarkan tubuhnya pada jok mobil memejamkan matanya, mencari jalan keluar dari semua permasalahan ini. Semua begitu sulit untuk mahen sebenarnya. Dia bingung apa yang harus di lakukan, awalnya dia juga kaget saat mengetahui bahwa Alma adalah anak dari pak Bagas, Salah satu pembunuh orang tuanya.
Di lain tempat Alma terduduk lemas di atas sofa, tiba-tiba seseorang membekap mulutnya dia tak bisa bernafas, Alma mencoba melawan namun semakin dia melawan rasa pusing itu menghampiri nya. Pandangan nya perlahan memudar, namun dia benar-benar hilang kesadaran Alma melihat sosok yang amat dia kenali.
"Kak mahen"
....
Alma membuka matanya, namun kaki dan tangannya terasa susah di gerakan, mereka mengikatnya? Alma melihat sekitar namun sulit, disini gelap. Dimana dia?
Suara pintu terbuka terdengar, ribuan cahaya mulai menyilaukan matanya. Alma mencoba melihat dan mendapati seorang datang ke arahnya. Berjalan perlahan, Alma masih diam dia berfikir apa dia di culik? Untuk apa?
Orang itu semakin dekat, Alma tak bisa melihat dengan jelas karena pantulan cahaya yang membelakangi tubuh orang itu, "siapa kamu? Lepaskan aku!"
Orang itu tertawa, Alma takut. "kamu mau apa?" Orang itu semakin dekat, dia mencengkram rahang Alma, wajahnya dia dekat kan tepat di wajah alma. "Tinggalkan mahen juga biru..kamu wanita gendut tidak pantas bersama mereka."
"Siapa kamu?" Ucap Alma susah payah, karena Cengkareng orang itu.
"Tidak penting."
"Aji?"
Aji tertawa, "gadis pintar." Dia menjambak rambut Alma kuat sehingga kepala Alma tertarik ke belakang, "aww.."
"Kenapa?sakit?"
Alma tak menjawab dia ketakutan dan hanya bisa menangis. Orang dihadapannya sangat mengerikan, dia harus keluar dari sini. Tapi bagaimana caranya?
Aji menatap Alma jengah, wanita dihadapannya ini benar-benar menjijikan. "Kamu sama busuknya kayak ayahmu."
"Keluarga mu harus membayar semua yang sudah ayahmu lakukan ke mendiang ayah gue."
Alma bingung, siapa lagi orang yang sudah ayah bunuh. Apa dia benar-benar tak bisa bahagia, apa hidupnya juga akan berakhir tanpa tujuan. Alma hanya bisa menangis.
Tak lama seorang masuk ke dalam ruangan Diamana Alma di sekap, aji menoleh lalu tersenyum pada wanita itu. "Hay sayang." Wanita itu mendekati dan memeluk aji.
Mata Alma terbelalak saat mengetahui bahwa wanita itu adalah Elisa?
"Elisa?"
Elisa menatap jijik Alma, "kenapa?" Ucapnya dengan muka sok nya.
"Kamu.. bukannya.." Elisa tertawa, "ternyata kalian itu memang bodoh... Mudah tertipu.""Kenapa harus biru?"
"Ya karena hartanya lah..Lo kira gue cinta sama biru?" Elisa maju dia menatap tajam ke arah Alma.
Alma tak habis pikir wanita di hadapannya sangat mengerikan, aku harus memberi tahu biru juga kak mahen.
"Dan gue mau Lo tinggalin mereka."
Setelah mengucapkan itu kedua orang itu pergi meninggalkan Alma sendiri.....
Mahen masuk ke dalam kos Alma. Namun suasana kost tampak sepi, kemana Alma? Mahen mencarinya di setiap sudut kost tapi nihil, "apa mungkin dia udah berangkat?" Mahen pun angkat kaki dari sana, dia segera meluncurkan mobilnya menuju tempat kerja alma, setibanya disana mahen pun tak menemukan Alma.
"Kemana Alma?"
Mahen mencoba menghubungi anak buahnya untuk mencari keberadaan Alma, mahen kembali ke kost Alma dia akan mencari petunjuk disana.
Mahen langsung menggeledah setiap sudut ruangan itu tapi masih tak menemukan keberadaan alma, dia mencoba menghubungi alma, ponselnya berdering tapi Alma tak mengangkat nya.
Mahen mencoba melacak keberadaan Alma. Setelah itu dia langsung menaiki mobilnya dan menuju ke TKP. Entah perasaanya tak enak. Dia juga menghubungi anak buahnya untuk mengikutinya.
Di perjalanan mahen tak tenang.
...
Suara ponsel Alma berdering, dia mencoba untuk meraihnya. "Diikkiitttttt lagi." Namun tak dapat dia jangkau, Alma yakin itu pasti mahen, Alma mencoba lagi. Tangannya berusaha untuk membuka ikatan menggesekkan tangannya hingga membuat tangan Alma memerah.
Sedikit lagi.
Ya sedikit lagi, kalau saja pintu itu tak terbuka lagi. Alma cepat-cepat mematikan ponsel yang sudah dia dapat, dia memposisikan seperti semula agar Elisa tak mencurigai.
Elisa berjalan mendekat, jantung Alma berdegup ga karuan. 'jangan sampai dia tau.'
Elisa semakin dekat.Alma bernafas lega karena telpon Elisa berdering, akhirnya wanita itu kembali dan menutupnya lagi.
Alma langsung mengirim pesan sos pada mahen, untuk menolong nya.
Maaf baru up.. kmrn ada acara d rumah jd harus bantuin..
semoga suka ya ditunggu komentarnya 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fat Dreams (Tamat)
Dla nastolatkówhanya sebuah mimpi yang ingin diwujudkan. "Bukan hanya mimpi, orang gendut itu memang menyusahkan, tak bisa apa apa, yang dia tau hanya makan..makan dan makan." 🎖️ #rank 3 dreams 15-feb-2020 #rank 2 dreams 27-feb-2020 #rank 1 dreams 16-april-2020