Selamat malmingan..dan selamat membaca 🧘
Alma keluar ruangan dengan lesu. Saat pintu terbuka biru yang sedari tadi menunggu langsung bangkit. Biru melihat Alma yang keluar dengan wajah lemas, "gimana?" Tanya biru.
Alma menatap biru, "bi.." Alma menghela nafas. "Apa..hasilnya negatif."
"Bi.."
"Iya..gimana Al.. astagaa..jangan buat aku mati penasaran."
"Aku di terima."
"Terus kenapa gak seneng gitu?"
"Aku senang..senang sekali, tapi bi."
"Apa aku bisa?"
"Bisa..kamu pasti bisa Al."
Alma duduk dia menatap biru lekat. Biru pun ikut duduk di samping Alma. "Sekertaris direktur bi. Kayaknya HRD nya mabok nih. Aku aja ga tau apa itu sekertaris, bagaimana cara kerjanya."
Biru terkekeh, "astaga Al.. aku kira kamu. Ya terus kalau sekertaris kenapa. Ini awal kamu buat selangkah lebih maju. Mumpung ada kesempatan dan kamu gak boleh buang kesempatan ini."
Alma hanya terdiam, dia terus memperhatikan biru dan apa yang di ucapkan biru pada nya.
"Kapan mulai kerja?"
"Besok." Biru bangkit, dan menarik Alma untuk bangkit juga.
"Yaudah biar makin semangat gimana kalau kita refreshing dulu."
Biru menarik Alma pergi dari tempat itu. Alma yang masih tidak karuan dengan perasaan nya hanya pasrah mengikuti kemana biru mengajaknya.
...
Dilain tempat, mahendra memberitahu untuk proses penangkapan pelaku pembunuhan keluarga nya. Mahen diberi tahu bahwa ada satu pelaku yang masih buron dimana pelaku ini berada di Indonesia.
Semua anak buah sudah mahen kerahkan untuk mencari keberadaan lelaki tersebut. "Kita harus gerak cepat sebelum dia melarikan diri." Ucap lelaki berpakaian serba hitam.
Dalam ruangan yang tidak terlalu besar, dengan di lengkapi dengan peralatan yang super canggih dan berbagai alat pelacak disana.
"Info terakhir pelaku berada di Depok. Beberapa anak buah sudah di kerahkan menuju ke lokasi. Ucap lelaki itu, dia berjalan dengan tongkat panjang yang dia gunakan untuk menunjuk setiap area yang terpapar dalam skema.
Mahen memperhatikan dia belum bisa bernafas lega. Sebelum pelaku di tangkap dan mendapatkan hukuman.
...
"Bi.. ko aku gak liat kak mahen ya?" Tanya Alma saat memasuki rumah. Biru yang berjalan duluan pun menoleh, "dia itu orang sibuk."
Alma mengangguk.
"Kita mau ngapain sih bi?" Biru berjalan menuju dapur. Sedangkan Alma terus mengikuti biru di belakang.
Biru membuka kulkas dan mengeluarkan beberapa bahan. "Kamu mau ngapain?" Tanya Alma
Biru menoleh, "menurut kamu?"
"Ya masak.. maksudnya, kamu bisa masak?"
"Sebagai hari perayaan karena besok kamu masuk kerja. Hari ini aku akan masak makanan spesial buat makan kita."
Alma berdiri di samping biru, "aku bantu?" Biru melirik Alma "udah sekarang kamu duduk dan perhatikan saja disana." Perintah biru. Biru menuntun Alma untuk duduk di meja makan.
Dengan berat hati Alma pun duduk disana. Dia memperhatikan biru yang sibuk memasak, memotong bawang hingga memotong dada ayam lalu dia memasukan semua masakan ke dalam satu wadah.
Biru menumis bumbu yang sudah dia racik sebelumnya. Memasukan ini dan itu dengan lihai. Alma menopang kepalanya dengan kedua tangan memperhatikan biru masak.
Tidak hanya tampan dan baik, rupanya biru juga lihai dalam memasak. Sungguh manusia yang sempurna.
Biru menoleh ke meja makan, melihat Alma yang terbengong disana. "Mikirin apa Al?" Tanya biru, tangannya masih mengaduk saus di pan. Alma tak menjawab dia masih fokus pada pikiran nya sendiri.
Setelah mengental biru memasukan berbagai macam seafood dan juga dada ayam yang sudah dia potong dadu.
Bau harum memenuhi hidung Alma. Saat hidangan sudah siap tersaji di atas meja. Biru membawa makanan tersebut dan menatanya di atas meja. "Wah.." hanya melihat penampilan nya saja sudah membuat Alma menelan ludahnya, tak tahan untuk segera memakan masakan biru.
"Udah matang."
"Sekarang kamu cobain." Biru menyerahkan sendok ke Alma. "Apa ini."
"Chinese food." Alma menyuapkan masakan itu, Alma terdiam dia memandang biru tak percaya. "Ini..enak banget." Biru tersenyum puas pasalnya Alma suka dengan masakannya.
"Habiskan."
Alma mengangguk. "Boleh minta nasi?" Dengan semangat biru mengambilkan nasi di dalam mangkuk kecil. Alma menjulurkan tangannya menerima nasi tersebut. Dengan lahap Alma makan. " Kamu ga makan?" Alma bertanya.
"Aku kenyang, melihat mu makan sudah membuat ku kenyang."
"Wah enak sekali jadi istrimu. Tidak perlu masak banyak, hanya melihat istri makan sudah kenyang."
Biru menangkup wajahnya, dia hanya terkekeh memperhatikan Alma yang lahap. "Berapa tahun kamu engga makan?"
"Dua tahun mungkin, semenjak ibu engga ada."
"Dua tahun engga makan tapi...badan kamu subur kayak gini? Impossible Al." Ledek biru.
"Bi.. kenapa kamu baik banget sih sama aku?"
"Hmm..apa baik butuh alasan?"
"Ya iyalah..engga ada orang yang melakukan kebaikan tidak ada maksud dari itu semua."
Biru menaruh telunjuk di dagu mengetuk ngetuk dagunya seperti berfikir, "apa kalau aku bilang, karena aku menyukaimu. Kamu percaya?" Ucap biru. Biru menatap Alma lekat.
"Kamu suka sama aku bi? Sebaiknya jangan bi.. kamu ga malu punya cewek kayak aku?" Alma menyudahkan makan makannya. Dia menyingkirkan piring itu ke samping, tangannya dia takutkan jadi satu. Dia menatap biru serius.
"Aku tidak sempurna Bi, keluarga ku juga bukan dari kalangan atas. Ibuku sudah lama meninggal, dan ayah aku juga ga tau dia dimana, terakhir dia menelpon ku untuk minta uang padaku. Kamu pantas dapat wanita yang lebih dari aku bi."
Biru tersenyum, "Al..aku engga peduli latar belakang kamu. Siapa kamu dimasa lalu. Tapi aku.."
"Maaf bi..."
Alma bangkit dan meninggalkan biru yang terdiam disana. Alma masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya.
Biru yang melihat itu hanya terdiam, dia menghela nafas gusar. "Besok kita coba lagi." Ucap biru
Gimana nih malem Minggu kalian..pada kemana? Aku up nih semoga suka.
Jgn lupa like dan komen biar ceritanya makin seru dan aku jadi semangat ngetiknya.
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fat Dreams (Tamat)
Teen Fictionhanya sebuah mimpi yang ingin diwujudkan. "Bukan hanya mimpi, orang gendut itu memang menyusahkan, tak bisa apa apa, yang dia tau hanya makan..makan dan makan." 🎖️ #rank 3 dreams 15-feb-2020 #rank 2 dreams 27-feb-2020 #rank 1 dreams 16-april-2020