eighteen

1.6K 119 6
                                    

Night all.. selamat membaca semoga suka👣👣

"boleh gabung?" Alma yang sedang mengunyah pun menoleh, aji tersenyum dengan  tangan kanan yang  memegang makanan dan tangan kirinya melambaikan dengan riang. Alma tak mau ribet, dia mengangguk mempersilahkan aji untuk duduk. Aji yang di beri ijin pun duduk.

"Kamu makan sebanyak ini?" Tanya aji yang melihat bagaimana porsi makan Alma. "Kenapa? Gak boleh?" Ucap Alma yang masih sibuk dengan makanan nya.

"Engga sih.. setidaknya, kamu harus jaga pola makan kamu biar seh.."

"Aku izinin kamu disini untuk makan bukan komentar tentang tubuh dan juga porsi makanku." Alma memasukan sisa makanan yang tersisa, mengambil tisu dan air mineral miliknya kemudian pergi meninggalkan aji disana. "Saya duluan."

Alma meninggalkan aji. Sepeninggalan Alma aji hanya menatap Alma yang jalan dan menghilangkan di ujung sana, "wah.. bener-bener." Aji tersenyum tak percaya.

...

Setelah kejadian tadi biru tak tampak di kantor bahkan di ruangan pun dia tidak ada, saat Alma masuk kedalam ruangan begitu sepi. Alma melihat jam yang tertera pada ponselnya, "jam istirahat udah habis. Biru kemana ya?" Alma ingin sekali menghubungi biru, menanyakan keadaan biru, pasalnya tadi biru seperti marah padanya.

Alma mengurungkan niatnya untuk menghubungi biru. "Semoga enggga terjadi sesuatu." Alma kembali memasukan ponsel itu ke saku dan berjalan menuju meja kerja nya.

Alma hanya duduk terdiam, dia tak mengerjakan apapun, kini dia memainkan kaki dengan mengayunkan untuk menghilangkan jenuh, sesekali Alma membuka sosial media miliknya namun dia mematikan ponselnya karena bosan melihat postingan teman-temannya yang bergaya glamor dan juga selalu menghujat nya.

...

Jam sudah menunjukkan pukul empat sore namun biru masih tak terlihat. Alma merapikan barang-barang, dia menatap meja kerja biru yang rapih. Alma berjalan ke meja biru, dia duduk di kursi biru, hanya duduk.

"Kamu kemana bi? Kamu marah sama aku?" Alma terdiam termenung disana.

"Astaga Al..kamu gak boleh suka sama biru.. kamu sadar kamu itu cuman wanita biasa yang beruntung bertemu dengan keluarga yang amat baik." Tak di pungkiri perasaan aneh menjalar pada hati Alma.

Kebersamaannya dengan biru terlintas dalam benaknya. Bagaimana biru yang menyebalkan hingga biru yang menyenangkan, semua terputar jadi satu.

"Apa aku mulai menyukaimu bi?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Ku harap kamu tidak terus bersikap baik padaku Bi..aku takut..aku takut kalau aku menjadi tidak tau diri dan serakah. Cukup, kamu dan keluargamu sudah banyak membantu ku."

Alma bangkit dari duduknya perlahan meninggalkan ruang kerjanya. Alam terkejut saat biru berdiri di hadapannya.

"Bi.."

Biru langsung menghambur dalam pelukan Alma. Alma yang tak siap hampir saja terjatuh, namun Alma mampu mengimbanginya. "Maaf..maafin aku karena udah kasar sama kamu."

"Tenang lah Bi.." Alma mengusap punggung biru lembut, "tenang lah..kamu engga salah, aku juga engga marah sama kamu."

Alma mencoba melepaskan pelukannya namun biru kembali memeluk Alma lelaki itu menenggelamkan kepalanya pada pundak Alma dia menangis. Ini hal pertama yang biru lakukan, menangis setelah kepergian kedua orangtuanya.

"Hey..cup..cup..tenang lah. Coba sini aku lihat." Alma mencoba melepaskan pelukan biru, dan kali ini berhasil. Alma melihat biru yang menangis. Alma menghapus air mata biru. "sudah lah. Kamu jelek loh kalo nangis."

"Al.." rengek nya seperti anak kecil.

Alma mengajak biru masuk keruang kerja mereka. Alma membawa biru untuk duduk di kursi. "kenapa kamu nangis?"

Biru menatap Alma lekat. "Karena udah kasar sama kamu?"

"Terus?"

"Pergi gitu aja."

"Ada lagi?"

Biru menggeleng. Alma tersenyum, "bi..entah kenapa aku tadi juga kaget saat kamu berucap kasar sama aku hanya karena aku nanya itu..dan kamu pergi gitu aja, terus kamu engga kelihatan sama sekali....tapi bi, aku tidak bisa marah sama kamu, aku sama kamu hanya teman..just friend."

Biru terdiam, mendengarkan penuturan Alma, mengapa hatinya begitu sakit hanya mendengar kata just friend dari mulut wanita yang dia sayang.



Makin gaje gak sih?


The Fat Dreams (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang