twenty nine

1.3K 97 12
                                    

Karena aku lagi seneng Sore ini aku up lagi loh ..

Selamat membaca semua.

Badan Alma pegal-pegal, pengunjung hari ini cukup padat. Alma langsung merebahkan badannya di atas kasur dan terlelap. Mahen  mengikuti Alma dia melihat wanita itu masuk ke dalam kost, mahen mencoba mendekat dan mengintip dari sela jendela yang sedikit terbuka.

"Pasti kamu capek banget ya?" Mahen memegang kenop pintu dan tak di sangka pintu kost Alma tidak di kunci. "Apa dia lupa mengunci pintu?" Mahen pun masuk ke dalam, melihat ke adaan kost Alma yang sedikit tidak terurus. Mahen berjalan perlahan ke Alma. Memperbaiki posisi tidur Alma dan menyelimutinya. Mahen menatap Alma yang kelelahan, mahen merapikan anak rambut yang menutupi wajah chubby Alma. Mahen tersenyum bahagia bisa melihat wajah Alma sedekat ini lagi.

"Kamu tau Al..aku enggak bohong saat bilang kalau wanita gendut itu bikin kangen. Miss u Al." Mahen mengecup kening alma.

Mahen bangkit dan duduk di kursi. Dia melepas jas yang menyelimuti tubuhnya menaruhnya di pangkuan. Mahen tidak mungkin meninggalkan Alma sendiri, dia takut ada orang jahat yang masuk kesini. Mahen merebahkan badannya di kursi itu. Perlahan dia pun terlelap.

....

Alma bangun dari tidurnya, dia memegang keningnya. Semalem dia bermimpi kalau kak mahen datang kesini. "gak mungkin." Mungkin dia merindukan mahen. "Kak mahen lagi apa ya?" Alma masih tersenyum saat mengingat mimpinya, seperti nyata.

Alma bangkit dan menuju kamar mandi. Dia melihat ke meja ada sebuah bingkis makanan, "dari siapa?" Alma membuka dan mendapati sebuah notice kecil

"Semangat kerjanya." Alma bingung

"Dari siapa?" Alma menaruh notice ke toples beling bersama notice sebelumnya. menu hari ini berbeda, roti sendwis beserta susu coklat. Alma membuarkan makanan itu disitu dia harus siap-siap sekarang, setelah rapi Alma kini siap bekerja. Alma menatap makan itu dan mengambilnya dia melahapnya sambil menuju ke kantor. Seperti biasa dia akan naik busway, sambil menunggu Alma mengambil roti tadi di dalam tasnya, dia melahap roti tersebut dengan nikmat.

Kini busway sudah tiba, Alma bangkit dan masuk ke dalam, sayang sekali ke adaan busway yang cukup padat membuatnya harus berdiri, berpegang pada pegangan di atas.

Tiba-tiba busway ngerem mendadak, Alma yang tidak siap hampir saja terjatuh dan menabrak seseorang, "maaf." Ucap Alma. Lelaki itu menoleh, "kak Andre." Alma tersenyum. "Maaf kak, saya tidak sengaja." Andre tak menjawab, dia hanya menatap Alma.

"Di kacangin aku." Mulutnya cemberut. Andre yang melihat Alma mengulas senyumnya.
Kini Alma pun tiba di tujuan, Alma menatap Andre yang langsung berjalan begitu saja. "Ternyata benar kata Amel. Kak Andre tuh dingin banget " Alma pun ikut turun dari busway.

Saat melangkahkan kakinya masuk, dari arah belakang Amel merangkulnya. "Pagi Alma.."ucapnya riang.

"Pagi Mel.."

"Kalian berangkat bareng?" Tanya Alma penasaran. Alma menoleh ke Amel. Amel menunjuk kak Andre yang tengah siap siap disana.

"Cuman kebetulan aja tadi ketemu di busway yang sama."

Amel menyenggol Alma, "cie..kayaknya bakal ada yang cinlok nih." Goda Amel.

"Apa sih Mel.. dia tuh dingin banget, susah deketin dia tuh." Ucap Alma. "Udah ah..ayok nanti kak Andre malah marah sama kita." Mereka pun masuk ke dalam.

Untunglah hari ini tamu resto tidak terlalu ramai. Jam makan siang pun tiba, biasanya mereka akan bergantian, saat ini Alma sedang pergi keluar sebentar membeli rujak buah di sebrang jalan. "Kamu mau kemana?" Tanya kak Andre. "Itu kak..saya mau beli rujak." Alma menunjuk tukang rujak di sebrang sana.

"Kamu suka rujak?"

"Engga juga sih kak.. lagi pengen aja." Andre mengangguk, "saya ikut." Alma menatap Andre. "Ada yang mau saya beli." Lanjutnya. Alma pun mengangguk. "Oh.."

Alma melangkah dengan senangnya, benar-benar tak sabar ingin beli rujak sampai tak sadar bahwa ada motor di ujung sana dengan kecepatan tinggi. Andre yang melihat itu reflek menarik tangan Alma, sehingga Alma masuk ke dalam dekapannya.

"Hati-hati."

Alma menatap Andre yang tampak mempesona dari bawah. Andre langsung melepaskan Alma dan berjalan meninggalkan Alma.

"Pak rujaknya satu." Ujar Alma.
"Kak mahen beli apa?"

"Buah melon aja dua pak."

Sambil menunggu Alma menatap jalan, matanya seperti melihat seorang yang dia kenal. "Kak mahen." Alma mengucek matanya, saat melihat lagi orang itu sudah tidak ada. "Kenapa ma?" Andre menepuk pundak Alma. "Eh..engga, tadi aku kayak liat temen aku. Tapi engga mungkin sih." Andre tak bertanya lagi.

Alma masih terdiam. "Perasaan tadi aku liat kak mahen masuk ke resto. Tapi apa bener?"

"Udah ayo." Ajak kak Andre. "Bentar ka..aku bayar dulu.."

"Udah gak usah.. udah saya bayar."
Alma tak enak. "Makasih ka."

"Ya."
Andre menggenggam tangan Alma, Alma menatap tangannya yang di genggam. "Jaga-jaga takut ada motor."
Alma tersenyum malu.




Wheheheheh😅

The Fat Dreams (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang