I'M NOT STUPID ; 06

3K 224 7
                                    

"KANIA BERHENTI KAMU!"

Kania menghentikan langkah kakinya saat mendengar teriakan dari seorang wanita menggema di koridor lantai satu. Dari suaranya, Kania hapal betul siapa yang memanggilnya itu.

Gadis itu meringis, dengan gerakan pelan Kania berbalik badan. Nah kan benar dugaannya, terlihat dipandangan matanya Bu Kapti tengah menatapnya garang seraya berkacak pinggang.

Bakal kena marah lagi nih gue, batin Kania.

"Ada apa ya Bu?" tanya Kania saat melihat Bu Kapti berjalan menghampirinya. Sebenarnya Kania sudah tahu kenapa guru itu memanggilnya, basa-basi sebentar boleh dong?

"Pakai nanya lagi, itu ulangan susulan mau kapan? Dari kemarin bilangnya nanti-nanti mulu, mau saya kasih nilai nol?" jawab Bu Kapti tegas.

"Hehe besok ya Bu, janji deh istirahat kedua besok saya ikut susulan."

Mendengar ucapan Kania itu membuat Bu Kapti menghela napas panjang seraya memijit keningnya. Guru yang sudah berumur namun belum juga menikah itu begitu lelah menghadapi perilaku Kania. "Ya ampun Kania, saya ini benar-benar harus ekstra sabar ngadepin murid kayak kamu. Pelajaran sering bolos, nggak pernah ikut ulangan, susah dibilangin." Selanjutnya Bu Kapti meneliti penampilan Kania lalu kembali berujar, "Ini lagi, kenapa baju kamu dikeluarin? Dasinya kemana? Ya Tuhan rok kamu pendek sekali Kania, nggak mampu beli bahan jahitan sampai roknya pendek gitu hah?!"

Tubir banget sih ni guru satu, batin Kania sebal. Kupingnya sampai panas dengar Bu Kapti ngomel mulu.

Kania kemudian mendengus pelan, ini lagi ngebahas ulangan kenapa malah jadi bahas penampilannya segala sih? Kania baru saja hendak menanggapi perkataan itu namun Bu Kapti sudah berujar lagi.

"Kalau semua peraturan kamu langgar gimana mau jadi orang sukses nantinya. Nggak usah sombong! Saya yakin kamu nggak akan jadi orang kalau sikap dan perilaku kamu seperti ini." Setelah berujar Bu Kapti terlihat menghela napas sembari menggelengkan kepalanya jengah.

Kania berdecak mendengar Bu Kapti ngomel. Selalu saja keburukannya yang dibahas, pakai acara sok tahu tentang masa depannya lagi.

"Ibu ini lagi bahas tentang ulangan saya tapi kok malah bicaranya kemana-mana," balas Kania kesal.

"Berani ngejawab kamu!" timpal Bu Kapti seraya mengacungkan kertas absen yang sejak tadi ia bawa. "Harusnya sadar diri Kan, nilai kamu itu nggak ada yang bagus kecuali seni rupa sama bahasa inggris. Harusnya kalau nilai kamu nggak bagus itu harus rajin belajar dan berperilaku baik, serta tertib aturan. Saya nggak jamin kamu bakal lulus kalau masih kayak gini. Hampir tiga tahun sekolah kok nggak ada perubahan. Saya curiga orang tua kamu nyogok biar kamu bisa sekolah disini."

Kania meremas rok seragamnya, gadis cantik dengan baju diperkecil itu menarik napas panjang untuk menghilangkan rasa marah dalam dirinya. Lalu Kania mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, terlihat beberapa murid yang lewat di koridor itu saling berhenti hanya untuk melihat Kania dimarahi. Terbukti dari mereka yang menatap ke arahnya lalu berbisik dengan temannya.

"Ya kita lihat saja besok bu. Kita kan nggak tahu kedepannya gimana. Mohon maaf nih ya, dulu saya masuk sini murni pakai nilai kok, cuma saya salah jurusan aja disini," timpal Kania. Sebenarnya Bu Kapti itu baik tapi emang kalau ngomong pedes dan nyeklit banget.

Setelah mengatakan itu Kania menganggukan kepala sekilas lalu berjalan pergi meninggalkan wanita bertubuh gendut tersebut. Gadis bad girl itu terus berjalan menjauh dan tidak mempedulikan teriakan Bu Kapti. Dari pada sakit hati ya lebih baik pergi.

[RWS#1] I'M NOT STUPID (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang