I'M NOT STUPID ; 50

1.9K 120 13
                                    

GAES VOTE DAN KOMEN PLIS BIAR W SEMANGAT UPDATENYA! 🖤

Koridor lantai tiga itu terlihat sepi sekali sore ini. Beberapa murid sibuk mempersiapkan latihan untuk acara anniversary sekolah dan beberapa lagi masih ada pelajaran— seperti kelasnya Kania yang kini masih ada praktik biologi. Di tengah kondisi sepi itu Mahesa berjalan sendirian menuju laboratorium biologi dimana Kania ada di sana. Tadi gadis itu mengabarinya dan langsung membuat Mahesa menghampirinya.

Menyadari jika murid dua belas IPA 7 belum keluar  dari ruangan itu membuat Mahesa menunggu di luar. Disenderkannya tubuh cowok itu ke dinding dengan tangan terlipat di dada dan kaki kanannya sedikit ditekuk. Kaca mata yang sejak tadi Mahesa kenakan pun ia lepas dan di masukan ke saku seragamnya. Bersamaan dengan itu terdengar suara Satya yang berbicara cukup lantang pada penghuni ruangan didepannya ini.

"Eh ingat ye ntar jangan pada pulang dulu. Kita kumpul bentar buat bahas acara pensi. Sekarang lo pada boleh jajan dulu di kantin terus ntar balik ke kelas." Tak lama setelah Satya mengucapkan itu Mahesa melihat ketua kelas dua belas ipa tujuh tersebut keluar ruangan lalu tersenyum sekilas begitu menatapnya. "Ngapelin Kania bro? Noh cewek lo lagi di sidak Bu Kapti."

"Di sidak kenapa?" Tanya Mahesa penasaran.

Satya mengibaskan tangannya sekilas bersamaan dengan teman-temannya yang mulai berjalan keluar. "Ya biasa lah!" Timpal Satya. "Gue cabut duluan Sa" tambah cowok itu kemudian berlalu pergi menuju kelasnya. Tak lama kemudian Bu Kapti pun berjalan keluar, guru wanita itu sempat tersenyum kepada Mahesa sebelum akhirnya berjalan menuruni tangga.

"Kenyang gue makan omelannya Bu Kapti." Febby berdecak kesal. "Tiap hari ngomel mulu."

"Yoi, mana berkuah lagi," Bella mengusap wajahnya ketika  guru itu berbicara  dan mengeluarkan cairan dari mulutnya.

"Ngakak bangsat," Kania terkekeh. Sedetik kemudian gadis itu tersenyum saat melihat Mahesa. Sedangkan Bella dan Febby yang menyadari kedatangan cowok itu hanya menghela napas. "Cin bucin," timpal Febby.

"Iri aja lo nyet," sewot Kania.

Febby berdecak. "Dih siapa juga yang iri!"

"Cabut Feb cabut, jiwa jomblo lo meronta-ronta nanti kalau masih disini." Bella menepuk bahu Febby.

"Kania juga masih jomblo orang belum ditembak sama nih cowok," timpal Febby yang membuat Kania memukul lengan cewek itu.

Bella  menatap Mahesa seraya geleng-geleng kepala. "Parah! Bisa-bisanya lo gantungin Kania!"

"Belum resmi aja lo berdua udah ngelabrak gue. Udah buruan sono pergi!" Mahesa mengode dua orang itu untuk pergi menggunakan dagunya.

"Mentang-mentang udah baikan ngusir orang sembarangan." Titah Bella.

"Serah gue," ucap Mahesa cuek.

Febby menganga— cewek itu hampir memukul Mahesa dengan buku ditangannya. "Sialan lo njeng. Jauhin aja nih cowok Kan, bikin emosi."

"Enak aja jauhin orang baru baikan juga. Lagian dapetinnya susah. Harus di jaga nggak boleh sampai lepas," ujar Kania seraya merangkul lengan Mahesa.

Febby dan Bella bergidik ngeri melihat jiwa kebucinan sahabatnya yang sudah tingkat akut itu. Belum pacaran aja udah bucin apa lagi ntar kalau pacaran. Tak mau menganggu Kania akhirnya Bella mengajak Febby untuk balik ke kelasnya. "Cabut skuy, awas lo berduaan ketiganya setan."

"Elo setan," sahut Mahesa dengan cepat.

Febby dan Bella yang mendengar itu kompak mengacungkan jari tengah. Sedangkan Kania hanya bisa tertawa dan geleng-geleng kepala. "Eh ntar wa ya kalau rapat udah mau mulai," kata Kania yang diangguki oleh dua sahabatnya.

[RWS#1] I'M NOT STUPID (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang