I'M NOT STUPID ; 04

3K 244 2
                                    

Yuk vote dan comment dulu sebelum membaca, terimakasih!

Kania masih mempertahankan senyumnya sejak ia turun dari bus yang dinaiki bersama Mahesa tadi. Tak sadar bahwa sekarang ia sudah sampai didepan gerbang rumahnya.

Ditatapnya rumah berlantai dua dengan cat putih itu. Halaman rumah Kania tidak begitu luas namun cukup untuk membuat taman yang indah. Ditaman itu terdapat sebuah ayunan dan juga taman bunga. Meskipun tidak terlalu menyukai bunga, namun Kania selalu merawat tanaman itu dengan baik karena bunga adalah kesukaan mendiang mamanya.

Senyum lebarnya berganti dengan senyuman sendu, dulu Kania beserta orang tuanya sering menghabiskan waktu di halaman rumahnya itu, namun setelah mamanya meninggal dan papanya yang sibuk kerja, hal itu nyaris tidak pernah dilakukan lagi.

"Mbak Kania, tuan ada di dalam," ujar satpam rumah Kania yang tengah berlari untuk membuka gerbang.

Kania tersadar dari lamunannya."HAH?! PAK ADI SERIUS?!" tanya Kania dengan mata berbinar. Mendapat senyum dan anggukan dari laki-laki yang sudah lama berkerja dirumah itu, Kania langsung berlari masuk kedalam. Sudah tak sabar melihat papanya .

Begitu pintu rumahnya terbuka, air matanya keluar begitu saja saat melihat sosok tampan papa kebanggaannya tengah duduk di sofa ruang tamu sembari menatap layar laptopnya. Sudah dua minggu Kania LDR dengan Sando Geovani Sanjaya dan gadis itu begitu merindukan papanya.

"PAPAA!!!!" Kania berteriak lalu berlari dan menubruk tubuh Sando, Kania memeluk erat laki-laki itu. "Aku kangen."

Sando mengerjabkan mata lalu tertawa seraya membalas pelukan Kania. Laki-laki itu mengeratkan pelukannya serta mencium rambut Kania berkali-kali,"kali ini papa nggak mau kalah. Papa lebih kangen kamu sayang."

Kania mendongak menatap wajah tampan papanya dan saat itulah air mata langsung mengalir di wajahnya. "Ih katanya papa mau pulang cepat. Ini dua minggu baru pulang."

Sando tersenyum sendu lalu menghapus air mata anak tunggal dan anak kesayangannya itu. "Maaf ya, kerjaan emang nggak bisa di duga."

Kania menghela napas, papanya itu seorang pengusaha dan juga seorang investor yang selalu sibuk dengan kerjaannya, apalagi semenjak bundanya meninggal, laki-laki itu menjadi workholic. "Papa sibuk terus," Kania melepas pelukannya dan menundukan kepala. Kania memang liar namun ketika bersama orang terdekatya ia menjadi gadis yang sangat berbeda.

"Iya papa minta maaf. Nanti malam jalan berdua yuk. Papa nurut deh diajak kemana aja."

Kania yang semula menunduk sedih itu kemudian mendongakan kepala menatap wajah Sando dengan mata berbinar. "Okay deal. Kalau gitu nanti aku mau main timezone," ujar Kania dengan senyum lebar. Sifat lain dari Kania selain frontal dan bad girl adalah cewek itu yang manja sekali dengan papanya.

"Ya udah sekarang mandi terus siapin nilai ulangan kamu dua minggu terakhir, Papa mau lihat."

Baru saja akan beranjak pergi, perkataan  itu membuat Kania menurungkan niat, ia tersenyum tipis. Mampus kalau papanya tahu nilainya yang di bawah tuntas.

"Kenapa bahas nilai sih?" Kania mendengus sebal. Papanya ini tidak lihat situasi dan kondisi sekali.

"Kamu udah kelas dua belas sayang. Papa harus bersikap tegas sekarang."

[RWS#1] I'M NOT STUPID (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang