I'M NOT STUPID ; 18

2.8K 192 8
                                    

SELAMAT 100K PEMBACA INS!!!!! WOW AKHIRNYA SETELAH SEKIAN LAMA TEMBUS JUGA 😭

TERIMA KASIH BANYAK BUAT YG UDAH BACA, NGASIH VOTE SERTA KOMENTAR, AKU SAYANG KALIAN 🫂

Pagi itu para murid SMA Rajawali dihebohkan oleh perubahan Dava yang sudah tidak culun lagi, Bella dan Febby yang baru saja datang dan berjalan melewati lorong pun tidak kalah terkejutnya. Sedangkan Kania tampak biasa saja, ia sudah menduga apa yang akan terjadi pagi ini, dan benar dugaannya bahwa Dava akan membuat heboh sekolah ini.

"EH BUSET ITU BENERAN DAVA?!" Bella berujar histeris melihat sosok laki-laki keren yang berdiri tak jauh dari tempatnya saat ini. Sedangkan Febby membuka mulutnya lebar, tidak percaya dengan apa yang sedang ia lihat.

"Anjir kok bisa berubah banget?!" guman Febby setelah terbengong beberapa saat. Dava yang awalnya culun sekarang berubah menjadi tampan dengan seragam rada ketat yang membentuk tubuhnya yang berotot, vibesnya seperti anak paskibra.

Kania menyenderkan tubuhnya di tembok seraya bersidekap. Matanya menatap Dava yang sedang di kelilingi oleh teman perempuan seangkatannya dengan bangga. "Keren kan?" Tanya Kania memastikan.

Bella menganggukan kepala. "Banget sih," balasnya kemudian. "Pantes kemarin lo nggak mau kasih tunjuk perubahan dia ke kita."

"Ya biar jadi kejutan lah," balas Kania.

"Langsung dikelilingi cewek-cewek anjir." Bella menepuk pundak Kania beberapa kali. "Sejak kapan itu cowok punya badan bagus?!"

"Badan dia emang udah bagus dari dulu cuma ketutup sama baju seragamnya yang kebesaran."

"Kok bisa langsung percaya diri sih?! Lo bilang apa sama Dava sampai bisa langsung percaya diri gitu?" Ok, kalau misalnya penampilan bisa berubah dalam sehari itu wajar, tapi kalau kepercayaan diri itu butuh waktu. Dan Dava bisa berubah semuanya dalam waktu singkat.

"Ya ngomong biasa doang," balas Kania. "Dia sendiri yang punya kemauan untuk berani dan lebih percaya diri."

"Gila sih lo bitch," Febby menatap Kania lalu geleng-geleng kepala, merasa bangga dengan sahabatnya itu.

"Gue cuma mau dia lebih dihargain disekolah ini,"timpal Kania dengan tulus. Matanya berbinar dan hatinya menghangat melihat Dava lebih disukai dari pada yang kemarin. "Dan sejauh ini Dava berhasil bikin gue bangga karna dia mau mencoba berubah."

Bella dan Febby saling tatap ketika melihat tatapan tulus Kania yang mengarah ke Dava. Membuat keduanya tersenyum tipis, sahabatnya itu dari dulu tidak pernah berubah. Kania selalu peduli terhadap orang-orang yang sudah mengusik hatinya, meskipun Bella dan Febby tahu jika temannya itu sering membantu orang secara diam-diam. Bagi Bella dan Febby yang sudah lama berteman dengan Kania, mereka tahu betul jika Kania lebih senang di bilang anak nakal dari pada anak baik, maka dari itu didepan banyak orang Kania memang terkenal nakal dan berandalan, tapi di mata Bella dan Febby selain sifat buruknya yang terkenal itu, Kania adalah orang baik yang tidak pernah takut untuk menjadi dirinya sendiri.

"Bangga gue tuh sama lo," guman Bella lalu memeluk Kania disusul oleh Febby yang juga ikut memeluk gadis cantik itu.

"Dih apaan sih lo berdua," timpal Kania, merasa aneh dengan pelukan yang tiba-tiba itu. Namun ketika Bella dan Febby justru mempererat pelukannya membuat Kania pun turut membalas pelukan itu. "Alay dan menye-menye tahu nggak," guman Kania kemudian.

Bella segera melepas pelukannya kemudian mondorong pelan dahi Kania. "Ye bangsat, kita berdua serius nih."

Kania tertawa namun tawanya langsung reda ketika mendengar suara dengan nada tinggi yang terdengar jelas di telinga.

[RWS#1] I'M NOT STUPID (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang