I'M NOT STUPID ; 21

2.5K 201 11
                                    

Vote dan comment dulu yak, serius deh hate komen juga nggak papa xixiix

"Waktu ulangan tinggal sepuluh menit lagi!"Kalimat yang keluar  dari mulut Bu Kapti itu membuat suasana kelas yang semula sunyi menjadi penuh oleh suara helaan napas dari para murid kelas XII IPA 7. Ulangan mendadak dari salah satu guru yang paling killer ini benar-benar membuat penghuni kelas rimba frustasi karena tidak ada persiapan sama sekali.

"Lo baru ngerjain dua soal, Kan?!" Bisik Bella saat melihat kertas ulangan sahabatnya yang masih banyak kosongnya.

Kania melirik Bella lalu mengangguk. Dari lima soal uraian yang ada ia hanya bisa mengerjakan dua soal saja.

"Udah dibilang salin jawaban gue aja anjir. Ini dijamin bener karna gue buka google."

"Nggak usah," balas Kania masih fokus menatap lembar soal yang ada meskipun ia sama sekali tidak tahu jawabannya.

Bella berdecak lalu menghadap depan mengamati Bu Kapti yang pandangannya menyusuri kelas. Guru itu sangat disiplin dan rada susah untuk mencontek namun karena Bella duduk di bagian belakang alhasil ia masih bisa browsing. "Mumpung Bu Kapti nggak lihat woi."

Kania menghela napas lalu menghadap Bella dan tersenyum tipis dan Bella tahu betul arti senyumam itu yang menyiratkan bahwa Kania menolaknya.

Bella menghela napas panjang seraya mengamati Kania yang sedang menulis dikertasnya dengan jawaban asal. Hampir tiga tahun Bella duduk satu bangku dengan Kania tidak pernah sekalipun gadis itu menyontek saat diadakan ulangan harian maupun penilaian tengah semester. Kania selalu mengerjakan soal-soal dengan jujur meskipun pada akhirnya nilainya selalu jelek.

Kadang Bella itu gemes banget sama temannya yang satu ini, Kania itu terlalu konsisten dalam memegang prinsip yang ia percaya dihidupnya. Gadis bermata almond itu tetap tidak mau menyontek meskipun selalu mendapat nilai jelek yang menjadi salah satu penyebab dirinya selalu diremehkan disekolah ini.

Disatu sisi Bella juga ingin jujur seperti Kania namun sampai kini ia belum bisa. Ya gimana ya, nggak bisa dipungkiri jika pada kenyataannya nilai lebih dihargai dari pada kejujuran. Walaupun banyak guru disekolah yang bilang harus jujur dalam mengerjakan namun pada akhirnya tetap nilai yang selalu dihargai dan dijadikan tolak ukur kepinteran.

"Waktunya habis silahkan dikumpukan ke depan." Bu Kapti berkata namun para murid masih menulis jawabannya. "Sudah ayo segera dikumpulkan!" ujarnya lagi, mau nggak mau para penghuni kelas rimba itu bergegas kedepan untuk mengumpulkan.

"Kalian boleh istirahat sekarang," ucap Bu Kapti seraya menerima lembaran soal dari para siswa.

"Lumayan maju sepuluh menit istirahatnya," timpal Satya seraya memasukan bukunya kedalam tasnya.

Anak kelas XII IPA 7 masih setia berada si kelas sampai guru biologi itu keluar. Ada anak yang sedang berdiskusi dengan circlenya mengenai ulangan tadi ada juga yang duduk seraya mengeluarkan bekal yang dibawa dari rumah.

"Eh tumben lo bawa bekal dari rumah nyok, udah jadian lo sama si adek kelas itu?" Tanya Bella ketika melihat Fikri mengeluarkan tupperwarenya.

Kinan menatap Bella dengan bingung. "Lah apa hubungannya bawa bekal sama punya pacar?"

"Ya bawa bekal biar hemat uang saku dan tuh duit bisa buat pacaran," timpal Kania yang langsung diangguki Bella.

Febby tertawa menatap Fikri yang menampilkan wajah sebal. "Perjuangan banget ye, Pik!"

Fikri berdecak lalu mengibaskan tangannya mengusir tiga cewek berandalan itu. "Keluar sono berisik lo ah!"

"Ye lidi lemper gue emang mau pergi," timpal Bella.

[RWS#1] I'M NOT STUPID (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang