I'M NOT STUPID ; 41

2.4K 180 29
                                    

Temen temen share cerita ini ke temen/org lain jika kalian suka ceritanya. Makasih ❤️

Kania menatap gedung sekolahnya dari sebrang jalan bersamaan dengan otaknya yang masih memikirkan kejadian di depan mading kemarin.

Semalaman gadis berseragam batik dengan balutan jaket itu merutuki dirinya sendiri yang kelewat percaya diri. Bodoh sekali kan? Gadis dengan peringkat paling bawah seangkatan menantang Shella yang notabene masuk peringkat lima besar seangkatan. Sekarang harus bagaimana? Materi pelajaran saja hanya sedikit yang nyangkut di kepala.

Arghh

Kania berdecak kemudian membenarkan ranselnya. Menghela napas panjang lalu memejamkan mata, mencoba menguatkan dirinya sendiri untuk bersabar. "Tinggal tiga bulan lagi habis itu lulus, it's okay."

Hari ini Kania harus menghadapi dua hal. Cemooh dari dari para siswa dan juga Mahesa yang sekarang sudah menjadi milik Shella. Ah, berbicara mengenai cowok introvert itu, hati Kania kembali terasa sakit. Sudah cukup ia menangisi Mahesa semalaman hingga matanya bengkak dan menyebabkan kantong matanya terlihat jelas sekali pagi ini. Sudah terlalu lelah juga ia berjuang selama ini. Kini ada hal lain yang lebih penting untuk ia pikirkan yaitu mengenai harga dirinya. Kania adalah tipikal orang yang harus mendapatkan apa yang ia inginkan dan keinginan terbesarnya kini adalah mengalahkan cewek munafik itu.

"Gue bakal lebih unggul dari lo Shell, lihat aja," kata Kania dengan tekad yang kuat, ia akan berubah drastis selama beberapa bulan kedepan demi mewujudkan apa yang dia mau meskipun dirinya tahu ini tidaklah mudah.

Begitu jalanan sudah mulai sepi gadis itu pun mulai berjalan menyebrang, Kania tidak sadar jika ada sebuah motor yang melaju dengan kecepatan tinggi dan...

Brak

Kania terjatuh saat motor yang ditumpangi oleh dua laki-laki itu menyerempetnya. Kania merintih merasakan sakit ditubuhnya. Gadis dengan surai tergerai itu mengumpat seraya menoleh menatap motor yang hampir menabraknya tadi,  begitu melihat wajah dua orang laki-laki tersebut Kania langsung paham bahwa mereka berdua memang sengaja mencelakainya. Dua laki-laki itu adalah orang-orang yang ingin berbuat jahat pada Kania dan selalu memata-matainya.

"Si anjir," umpat Kania lagi seraya berdiri dengan mata masih menatap motor yang berjalan semakin menjauh. "Siapa sebenarnya mereka? Nggak mungkin orang suruhan musuh bokap gue kan?" Guman Kania pada dirinya sendiri.

~INS~

"Makanan itu dimakan Kan bukan di aduk-aduk doang. Tuh bakso keburu dingin anjir kalau cuma lo gituin." Bella menghela napas melihat sahabatnya yang dari kemarin selalu terlihat murung.

"Masih aja mikirin masalah kemarin? Lo nggak bakal berjuang sendirian, kita berdua bakal bantu. Ayo berusaha bareng, gue juga pengin punya kenangan yang bisa diingat di SMA." Febby tersenyum tipis, tangannya menepuk bahu Kania pelan. "Dapat nilai bagus contohnya."

"Kisah cinta boleh pahit, kehidupan masa SMA boleh monoton, tapi diakhir sekolah ini harus buktiin kalau kita bisa." Bella tersenyum lebar. Memberi semangat Kania yang hanya diam saja.

"Makan ya? Lo nggak mau gue telfon papa lo kan? Apa mau vidio call biar lo di omelin?" Febby menaik turunkan alisnya. Ancaman yang selalu Febby gunakan ketika Kania enggan makan.

"Apaan sih lo kebiasaan deh cepu banget." Timpal Kania pada Febby yang sedang memainkan ponsel miliknya itu. Teman bangsatnya itu memang sengaja mengabaikan wallpaper bertulisan 'Apa hak anda membuka HP saya' yang terpampang di layar kunci ponsel Kania.

"By the way, si Ananta whatsapp gue masa, bilang kangen sama lo. Gila tuh anak, kan bisa ngechat lo sendiri yak ngapain malah spam chat gue." Bella  berdecak mengingat pesan Ananta kemarin.

[RWS#1] I'M NOT STUPID (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang