I'M NOT STUPID ; 22

2.4K 189 7
                                    

Hujan yang turun pada jam istirahat kedua ini membuat banyak murid penghuni kelas rimba alias kelas XII IPA 7 enggan keluar kelas untuk sekedar membeli makanaan di kantin. Para remaja tersebut lebih memilih mengobrol dengan circlenya, main game, selfie dan bikin boomerang, atau yang paling banyak dilakukan oleh sebagian penghuni kelas ini adalah tiduran seraya menikmati alunan musik galau yang diputar melalui pengeras suara yang ada di ruangan ini. Playlist galau pas lagi hujan seperti ini memang syahdu sekali.

Kania merebahkan kepalanya menghadap jendela, ia mengamati rintik rintik air yang tertempel dijendela dengan pikirannya yang dipenuhi Mahesa. Musim hujan tahun lalu Mahesa masih sangat sulit untuk didekati dan apakah musim hujan tahun ini cowok pendiam itu sudah bisa membuka hati untuknya?

Sedang asik berpikir sebuah tangan menepuk pundaknya beberapa kali, gadis berseragam identitas itu mendengus ketika mengetahui jika Bella lah yang mengusiknya. "Apaan sih Bell? Anjir lo ganggu tahu nggak?!"

"Eh kalem dong mbak nggak usah ngegas. Nih nih lo dapat salam dari mantan," Bella menunjukan layar ponselnya. Rupanya Bella sedang melakukan siaran langsung di instagram dan ada comment Ananta disana.

"Pakai acara ngelive  segala cuma dikit yang nonton juga," titah Kania yang disambut gelak tawanya Febby.

"Yee ini kan di sec account ya jelas cuma dikit lah yang nonton," balas Bella lalu menekan tombol ponselnya untuk live bareng Ananta dan tanpa menunggu lama cowok itu langsung menyetujuinya hingga kini mereka melakukan siaran langsung bersama. "Nih si Ananta, buruan di sapa woy!" Lagi, Kania mendengus mendengar itu namun kepalanya bergeser ke arah ponsel iphone 11 tersebut.

"Apa kabar mantan?" Kania mengambil alih ponsel Bella dan menatap wajah mantannya itu. Kania terkekeh, baru sadar jika mantan yang ia punya ganteng juga ternyata.

Ananta itu mantan terakhirnya. Dia anak SMA Airlangga yang masih satu yayasan dengan sekolahnya. Ananta juga menjadi cowok satu-satunya yang pernah pacaran dengan Kania dalam jangka waktu lama, sekitar lima bulan mereka berpacaran dan itu rekor terlama selama Kania punya pacar.

"Baik njing, gimana cowok pendiam dan introvert itu? Udah jatuh ke pelukan?" Tanya Ananta seraya menyugar rambutnya ke belakang.

"Jangankan jatuh ke pelukan, Kania dilirik aja enggak," balas Febby membuat Kania dengan cepat menoyor kepala sahabatnya itu. Cowok berandalan itu memang tahu jika Kania tengah mengejar cintanya Mahesa.

Ananta tertawa ringan lalu sesaat kemudian kembali berujar. "Ada juga ternyata cowok yang nggak jatuh ke pesona lo."

"Susah njir. Emang kayak lo, lirik bentar langsung dapat." Jawab Kania. Terlihat Ananta kembali terkekeh di sebrang sana.

"Ye si anjing," Bella mendorong pelan kepala Kania. Satu fakta tentang Kania, gadis itu tidak pernah dendam dengan barisan mantannya yang luar biasa banyak termasuk juga ke Ananta.

Dapat Kania lihat di layar ponsel Bella jika Ananta menatapnya dengan lekat, wajahnya seperti menyiratkan sebuah kerinduan. "Makin cakep aja sih lo, Kan. Jadi nyesel diputusin."

Kania hanya bisa menghela napas dan juga tersenyum. "Kangen gue ya lo?"

Tanpa mengelak sedikitpun cowok yang terlihat mengenakan seragam sekolah dengan tindik hitam di telinga kiri itu mengangguk mantab. "Kangen banget gue, ntar malam clubing skuy. Gue yang traktir deh."

"Wih asik nih. Boleh boleh." Bella mendekatkan diri ke Kania agar melihat wajah Ananta dan wajahnya juga terlihat dilayar ponsel. Selanjutnya cewek itu terkekeh melihat muka datar Ananta.

"Gas," Febby turut menegakan tubuhnya. Pelajar kalau dapat traktiran mana bisa nolak apalagi traktiran buat senang-senang.

Ananta mengacungkan jari tengah. "Eh bangsat, gue nggak ngajakin lo berdua njing."

[RWS#1] I'M NOT STUPID (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang