I'M NOT STUPID; 36

2.5K 211 8
                                    

SELAMAT TAHUN BARU 2024 TEMAN! SEMOGA TAHUN INI BANYAK BAHAGIANYA 🥂

Masih dengan suasana ujian akhir semester satu, Kania dan dua sahabatnya nampak duduk di bawah pohon cinta— memandangi murid-murid disekolahnya yang tampak serius belajar didepan kelas. Bahkan di jam istirahat ini kantin tampak sepi karena mereka lebih memilih membuka buku dari pada jajan.

"Gila sih ambis banget anak Rajawali, bahkan anak Panthero aja pada belajar. Lihat noh cuma ada beberapa anak Panthero doang yang jajan di kantin." Febby menunjuk kantin dengan dagunya.

"Gue kapan  ya bisa muncul jiwa ambisnya? Bentar lagi udah mau ujian sekolah terus ujian buat masuk universitas. Mau masuk kampus mana gue kalau gini caranya." Titah Bella dengan lesu, cewek yang kini mengenakan sepatu putih itu menghela napas seraya menyenderkan tubuhnya di pohon.

Febby menoleh pada Kania lalu mengernyitkan dahi. "Kan, lo kok diam aja? Tumben, biasanya paling berisik sendiri."

Kania menatap kosong langit kelabu diatas sana. Rambutnya yang tergerai itu sedikit berterbangan membuat Kania harus beberapa kali mengaitkan surainya kebelakang telinga."Kita bertiga bisa lulus nggak ya? Kok tiba-tiba jadi takut gini," timpal cewek dengan tas putih gading itu.

"Yoi, kadang gue juga mikir gitu. Dari dulu selalu dibilang nggak punya otak dan nggak bisa apa-apa. Emang ya, sesuatu yang di lakukan tanpa rasa suka itu berat."

Sebenarnya yang salah jurusan di sini tuh banyak, namun mereka masih bisa beradaptasi. Sedangkan tiga cewek ini sudah lebih dulu sakit hati karna di banding-bandingkan dengan murid lain, alhasil mereka menjadi malas. Mungkin jika masuk jurusan IPS ketiganya juga bisa beradaptasi.

Febby menghela napas. Mau berkomentar namun dirinya justru fokus pada Lina yang berjalan melewatinya seraya memandang dirinya dan dua temannya dengan pandangan kesal dan mengejek yang ketara. Febby tidqk suka tatapan seperti itu. "Apa lo pecicilan gitu?!"

Lina terus berjalan tanpa merespon Febby. Hal itu tentu saja membuat Febby semakin geram. Gadis tomboy itu hendak bangkit mengejar Lina namun Kania mencegahnya. "Udah nggak udah ditanggapi."

"Sialan tuh cewek! Mentang-mentang jadi anak peringkat dua seangkatan ngelihatin kita kayak ngerendahin gitu! Rasanya pengen gue colok tuh dua bola matanya."

"Udah Feb! Mending balik kelas aja udah mau bel," kata Kania seraya memasukan buku lksnya ke tas.

"Awas aja sekali lagi dia kayak gitu lagi beneran gue colok matanya sama bakal gue botakin tuh rambut lepeknya."

~INS~

Kania menutup pintu kelasnya dan berjalan menuju kamar mandi. Demi Tuhan, soal penilaian akhir semester mapel matematika sungguh membuatnya sakit kepala. Kania ke kamar mandi bukan untuk membuka catatan atau cari jawaban kok, tapi untuk cuci muka karena selain kepalanya sakit dan pusing ia juga ngantuk. Wajahnya lelah dan rasanya pengen tidur saja.

Percayalah, Kania memang selalu mendapat nilai jelek, namun gadis itu tidak pernah menyontek ketika ulangan harian atau tes seperti ini. Kalau masalah tugas rumah mah Kania sering ngelihat jawaban teman kelasnya. Ya bayangin aja semua mapel pelajaran harus masuk kepala semua. Belum lagi full day school. Serius deh, itu bikin mules lur makanya nggak ada waktu buat ngerjain dan ngelihat jawaban teman menjadi jalan ninjanya. Selain itu juga bisa buat belajar untuk ulangan harian.

"Mana jawabannya? Gue bisa aja bikin lo keluar dari sekolah ini kalau lo berani bantah dan nggak mau kasih jawabannya."

Kania yang baru saja cuci muka itu tidak sengaja mendengar percakapan di salah sayu bilik kamar mandi. Suaranya seperti tidak asing di telinga Kania.

[RWS#1] I'M NOT STUPID (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang