I'M NOT STUPID ; 17

2.6K 181 6
                                    

Foto yg di mulmed itu cast Mahesa yakk 🌸

Jam menunjukan pukul 16.35 ketika Kania dan Dava memasuki sebuah mall besar di kotanya. Akhirnya setelah merasakan macet dan panas selama hampir satu jam, dua orang itu bisa merasakan suasana dingin di mall ini.

Kedua remaja berseragam SMA itu sempet menarik perhatiaan beberapa pengunjung mall karena Kania tampak menarik paksa Dava untuk mengikutinya.

"Kita ngapain kesini, kak?" Dava bertanya untuk yang kesekian kalinya, dan hal itu mampu membuat Kania mendengus kemudian menoleh menatap cowok berkaca mata tebal itu. Keduanya berhenti berjalan dengan Kania yang menatap Dava dengan pandangan serius dan terkesan mengerikan. "Gue bawa lo kesini buat dimutilasi."

"Saya nanya serius kak," timpal Dava dengan pandangan menunduk.

Kania menghela napas, andai saja Bella dan Febby ikut dengannya saat ini pasti mereka sudah membantunya menghendle adik kelasnya ini. "Gue juga serius mau mutilasi lo kalau elonya nanya mulu."

"Lo tuh cuma harus ngikutin gue aja Dav, nggak bakal rugi juga kok," sambung Kania lalu kembali menarik Dava untuk berjalan kembali. Cowok berseragam rapi itu hanya menghela napas kemudian kembali berjalan mengikuti Kania.

Beberapa saat kemudian Dava menelan salivanya ketika Kania mengajaknya untuk masuk ke sebuah salon besar dengan beberapa pengunjung didalamnya. Cowok itu berhenti seraya menatap sekeliling salon, perasaannya menjadi tidak enak sekarang, takut Kania melakukan hal-hal di luar kendalinya.

"Hai mami,"'sapa Kania pada salah satu bencong yang sedang merapikan perlengkapan kecantikan.

Laki-laki gemulai dengan suara khas banci itu menoleh menatap Kania. "Eh hai sayang ku," balasnya dengan wajah berbinar dan tak lama kemudian ia memeluk Kania. "Tumben nggak sama Bella dan Febby?"

"Lagi part time mereka, oh iya aku jadi minta tolong perihal tadi itu ya? Tapi harus mami sendiri yang handle dia."

Sinta, nama laki-laki ngondek itu. "Iya beres pokoknya kalau sama mami mah gampang. Dimana anaknya yang mau di makeover?"

Kania menoleh kebelakang lalu menunjuk Dava dengan dagunya. "Itu anaknya mi."

"Wah gemessss banget," ucap Mami Sinta dengan senyum lebar kemudian berjalan cepat menghampiri Dava. Kania dapat melihat dengan jelas jika Dava terlihat tidak nyaman ketika Mami Sinta menyentuh rambut serta mencubit pelan dagu cowok itu. Demi Tuhan, Kania ingin tertawa melihat Dava yang terlihat tertekan. "Ini belum di make over aja udah ganteng apalagi nanti kalau udah kelar di makeover?

"Kak saya pulang aja ya?" Pinta Dava dengan wajah memelas.

Kania tersenyum tulus menatap Dava kemudian berujar. "Lo mau berubah nggak Dav?"

"Ha?" Bingung Dava.

"Lo nggak capek setiap hari di bully sama temen-temen lo? Nggak capek apa direndahin dan diejek sama orang-orang karena penampilan lo yang cupu ini?!"

"Tapi kak, saya nyaman kok dengan penampilan saya sekarang ini."

Kania menghela napas, kedua tangannya terulur memegang pundak Dava. "Lo bisa bilang gitu karna elonya belum pernah nyoba penampilan baru. Coba dulu ganti penampilan lo terus rasain perbedaannya."

"Tapi kak—,"

"Gue cuma mau nunjukin hal baru, kalau pun nanti lo nggak suka ya lo bisa rubah lagi penampilan lo kayak biasanya. Nyoba itu nggak ada ruginya. Siapa tahu ntar Tansa naksir balik kan?"

Terlihat Dava terkejut ketika Kania menyebut nama Tansa. Ditatapnya mata Kania untuk mencari keyakinan disana, dan ketika Kania mengangguk meyakinkan, Dava pun menghela napas sekilas lalu mengangguk.

[RWS#1] I'M NOT STUPID (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang