Diary - 03

42 4 0
                                    

"A-NA.."

Satu kata terucap di bibir pucat Kris. Air matanya jatuh mengalir membasahi pipinya.

Air mata itu jatuh mengalir mengenai punggung tangan Ana yang sedari tadi memang sudah menyentuh pipi Kris. Air mata yang hangat itu membangunkan Ana dari tidurnya.

"Ahh.." erang Ana

Ana membenahi posisi duduknya, dia merentangkan tangannya dan sendi-sendinya.

Dan mata mengatuk Ana tidak sengaja baradu pandang dengan mata redup Kris yang sudah terbuka. Ana yang melihat itu terlonjak kaget saat menyadari Kris adiknya siuman.

"Kris, Kamu sudah bangun" teriak Ana senang

Dia memeluk tubuh lemah Kris erat, dia tidak tau lagi bagaimana mengutarakan rasa bahagianya saat ini. Dia sangat senang melihat Kris adiknya sadar.

"Ana, sesak tau" rintih Kris pelan

Ana langsung melepaskan pelukan eratnya, dia sadar telah menyakiti adiknya itu.

"Maafkan aku Kris, aku terlalu senang melihatmu siuman sayang.." ungkap Ana dengan senyuman merekah di wajah cantiknya.

Senyuman manis yang sudah lama tidak dilihat oleh Kris selama beberapa tahun ini. Mata Kris berkaca-kaca melihat tatapan lembut kakaknya kepadanya.

"Kris, kamu menangis?" Tanya Ana

"Aku menangis, karna senang bisa melihatmu lagi kak Ana.." ungkap Kris tulus

"Syukurlah, aku juga senang melihatmu. Aku hampir gila melihat wajah pucatmu itu. aku bahkan Takut tidak bisa melihat mata biru itu lagi"

Ana mengungkapkan rasa takutnya selama ini kepada Kris, wajar saja Ana sangat takut kehilangan Kris. Karna dia satu-satunya harta berharganya saat ini selain sang Kakek yang sekarang berada di Rusia.

"Kak Ana, berjanjilah kakak akan selalu menjaga dan melindungiku" pinta Kris tiba-tiba

Ana tidak mengerti makna dari ucapan Kris, tapi dia akan menepati janjinya untuk selalu menjaga dan juga melindungi Kris.

"Tentu, I promise you Kristina." Jawab Ana tulus.

**

Sudah dua hari berlalu setelah siumannya Kris.

Setelah Kris siuman, terlihat dia selalu mengapit Ana dan tidak mau Ana pergi jauh darinya. Sebenarnya Ana heran juga dengan tingkah Kris yang sangat posesif kepadanya. Seolah dia takut kehilangan Ana darinya.

Bahkan kemarin malam Kris tiba-tiba berteriak histeris membuat seisi penghuni rumah sakit ketakutan, dia berteriak seperti orang kerasukan saat tau Ana tidak ada di dekatnya saat dia terbangun dari tidurnya. Padahal saat itu Ana hanya pergi ke toilet sebentar untuk buang air kecil.

"Kris, sebenarnya ada apa denganmu?" Tanya Ana penasaran

Sekarang keduanya sedang duduk berdua di bangku taman yang ada di rumah sakit. Bahkan sekarang Kris sedang menampakkan sikap posesifnya kepada Ana. Sedari tadi kedua tangan Kris tidak lepas mengait lengan Ana. Jujur saja Ana merasa tidak nyaman dan juga aneh dengan sikap Kris setelah siuman itu.

"Kak Ana, berjanjilah jangan pergi dariku" gumam Kris pelan

"Kris, katakan kepada kakak sebenarnya apa yang terjadi. Kenapa kamu terlihat seperti orang yang ketakutan?" Tanya Ana sekali lagi

Kris mengelengkan kepalanya dan menatap Ana tepat di matanya.

"Aku hanya takut jauh dari kakak. Aku takut sendirian, aku hanya ingin berdua denganmu kak Ana" jawab Kris dengan nada suara ketakutan

Diary SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang