Diary - 07

34 3 0
                                    

"Tunggu saja pembalasanku" gumam Ana pelan

"Kristina apa kamu mengatakan sesuatu hm?"

Tanya Buk Eden tiba-tiba membuat Ana terkejut melihat Buk Eden yang sudah berdiri di hadapannya. Dengan senyum canggung Ana hanya berujar

"Tidak ada buk, saya hanya bergumam saja" jelas Ana

"Oh, baiklah. Kalau gitu ayok kita ke kelas. Bel jam pertama sudah berbunyi" jelas buk Eden

Ana pun segera mengikuti buk Eden menuju kelas Kris atau lebih tepatnya kelas barunya, Ana merasa seperti kembali sekolah setelah beberapa tahun yang lalu lulus.

Tak lama Ana dan buk Eden sudah sampai di lantai 3 tepat kelas Kris berada. Ana terdiam sebentar melihat papan kelas di atas pintu. matanya memicing tajam.

"Kelas 3.E"

Ana tersenyum sinis membaca papan kelas itu. lalu buk Eden segera mempersilahkan Ana masuk.

"Selamat pagi anak-anak" sapa buk Eden ramah

Hening... tidak ada jawaban dari penghuni kelas itu. semuanya terdiam menatap kearah Ana atau lebih tepatnya Kris palsu. Mereka menatap Ana dengan tatapan tajam yang mengintimidasi.

Ana yang melihat tatapan intimidasi teman sekelas Kris itu menyeringai lebar, membuat beberapa siswa yang tak sengaja melihatnya bergedik ngeri.

"Kenapa kalian diam saja hm? Oh pasti kalian kaget yaa melihat Kristina disini. Kristina sudah sembuh dan hari ini dia kembali bergabung dengan kita di semester 1 di kelas 3."

Jelas buk Eden dengan ramahnya, tapi siswa-siswi di dalam masih saja diam. Seolah tidak peduli dengan ucapan wali kelasnya itu. mereka masih fokus menatap Ana. Buk Eden yang merasa binggung hanya bisa terdiam sejenak sampai akhirnya suara Ana menyadarkannya

"Buk, boleh saya memperkenalkan diri kepada mereka" ujar Ana

Permintaan Ana membuat buk Eden heran dan kebinggungan. Bahkan teman sekelasnya yang mendengar itu juga menatapnya heran.

"Untuk apa Kristina?" Tanya buk Eden memastikan

"Saya hanya ingin mengingatkan teman-teman siapa saya" ujar Ana dingin dengan aura yang mencekam darinya.

Buk Eden tidak mampu menolak, dia terpaku mendengar nada suara dingin Ana. Bahkan dia juga bergedik ngeri melihat senyuman Ana kepadanya.

"Ba-baiklah, silahkan" jawab buk Eden tergagap

Ana melangkah sedikit ke depan agar lebih mudah terlihat oleh penghuni kelas itu. Andrenalin Ana terpacu saat melihat tatapan sinis dan intimidasi penghuni kelas tersebut. Senang, itulah yang dirasakan Ana saat mendapatkan semua tatapan itu.

Tak banyak basa-basi lagi, Ana langsung memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan namaku Kristina Pimenova Barnard, salam kenal semuanya"

Ana menekan setiap ucapannya saat menyebutkan nama lengkapnya, dia bahkan tidak lupa tersenyum. Senyuman sinis yang membuat semua penghuni kelas itu terdiam menatap wajahnya.

Sejenak hening tak lama bisik-bisikan mulai memenuhi ruangan itu.

"Apa benar dia Kris, dia tampak berbeda"

"Kristina tampak menakutkan dengan senyumannya tadi"

"Aku baru tau nama belakangan Barnard."

"Sepertinya dia baru potong rambut"

"Dia jauh lebih berisi, tidak kurus seperti lidi lagi haha.."

"Dasar wanita aneh"

"hahaha.. aku kira dia sudah gila"

Diary SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang