Diary - 31

15 3 0
                                    

Seminggu Kemudian

Setelah kepergian Vio, Ana baru bisa kembali masuk sekolah setelah seminggu kemudian. Hari ini Ana masuk sekolah dan siap memulai rencana mencari tahu dan membongkar siapa pelaku dari kecelakaan Kris dan pembunuhan Vio.

Sampai di sekolah, seperti biasa Ana kembali mendapat hujatan dari anak-anak di sekolah itu.

"Dia masih berani datang"

"aku pikir dia sudah berhenti dan tidak akan masuk sekolah lagi"

"dasar jalang, gak kenal takut aneh"

"Apa kau tau, karna dia Lulu ikut disiksa Jenny"

"Bukan itu saja, aku dengar Lulu pindah sekolah"

"Aku rasa dia pindah karna Kris"

"Kris, dia sangat menyebalkan"

"Kris dia itu biang masalah"

"aku dengar Lia juga masuk rumah sakit"

"Apa jangan-jangan Lia sakit karna dia juga"

"aku harap dia pergi dari sekolah ini"

"aku harap dia mati kalau bisa"

Itulah beberapa bisikan hujatan dan cacian untuk Kris a.k.a Ana. Mereka semua benar-benar keterlaluan, bagaimana bisa anak sekolah memiliki mulut tajam, siapa yang mengajarkan mereka berbicara kasar seperti itu.

Seperti yang mereka bicarakan, Lulu memang dikabarkan pindah mungkin itu efek perbuatan Jenny kepadanya. Sedangkan Lia masih di rawat di rumah sakit dan sampai sekarang keadaanya masih kritis, salahkan saja dia yang berani-beraninya mencari masalah dengan Ana.

Sedangkan Jenny, Fany dan Bella mereka tetap masuk seperti biasa. Tidak ada satupun siswa di sekolah ini yang mau mengusik mereka.

Ana mencoba mengabaikan semua bisikan buruk itu, dia melanjutkan perjalanan menuju kelasnya. Saat dia hendak berbelok, seseorang mengapai lengannya dan menariknya pergi ke suatu tempat.

Melihat siapa yang menariknya, Ana langsung menyentak lengannya membuat peganggan dia pada lengan Ana terlepas.

"Apa mau mu Bel?" tanya Ana sinis

"Kris, ahh maksudku Ana.. maafkan aku ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu" ujar gadis yang ternyata adalah Bella

"Apa lagi yang mau kau katakan? apa soal kau yang memukulku ha" ujar Ana sinis

Bella kaget mendengar tuduhan Ana, tapi itu bukan tuduhan salah. Memang benar Bella yang memukul Ana dan membantu Lia membawa Ana ke rumah tua itu.

"Maafkan aku, saat itu aku diancam oleh Jenny. Aku mohon maafkan aku" ujar Bella menunduk meminta maaf

Ana hanya bisa memutar bola matanya malas, dia sudah jengah dengan semua ini. Dia ingin masalah ini cepat berakhir.

"Apa yang ingin kau katakan, beritahu saja disini" perintah Ana dingin

"Ini soal Kris, aku tidak tau apa alasan yang membuat Kris sampai di bully. Aku dulu hanya mengikuti perintah Jenny, tapi jika kamu ingin tau apa yang sebenarnya terjadi hanya ada dua cara" jelas Bella membuat Ana menautkan alisnya penasaran

"Dua cara apa maksudmu?"

"pertama buat Jenny buka suara atau menanyakan langsung pelakunya kepada David, aku yakin Jenny dan David tau siapa pelaku dibalik pembullyan dan kecelakaan yang menimpa Kris" ujar Bella memberitahu hal penting bagi Ana

"Kenapa kau menyuruhku melakukan itu?" tanya Ana penuh curiga

"Aku memberitahumu soal ini, karna sebenarnya aku takut. Aku takut akan menjadi korban selanjutnya. Aku sudah tau berita kematian Vio, dan aku juga dengar Lulu hampir di bunuh oleh seseorang dan karna itu dia ingin pindah. aku tau aku sudah jahat selama ini pada Kris, jikapun aku harus mati nanti aku harap aku bisa membantumu sebelum aku menjadi korban dari keganasan si dalang itu. aku tau korban selanjutnya pasti aku"

Diary SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang