Diary - 06

36 1 0
                                    

Terlihat seorang gadis muda dengan seragam sekolah, melangkahkan kaki jenjangnya dengan santai memasuki kawasan sekolah. Diiringi oleh seorang wanita dewasa yang tak kalah cantik darinya. Mereka berjalan beringinan masuk ke dalam sekolah yang disana terpampang jelas papan nama bertuliskan 'Brounghton High School'

"SMA Brounghton" lirih gadis itu pelan

"Ana, ayok"

bisik wanita itu kepada gadis yang pastinya kita ketahui adalah Ana.

Ana yang tadi terdiam menatap papan nama sekolah itu, langsung mengikuti langkah Anita masuk ke dalam sekolah. Tapi kenapa Ana bisa ada di sekolah ini, bahkan dia juga memakai seragam sekolah yang sama dengan siswa-siswi di sekolah ini. Sebenarnya apa yang di rencanakan oleh Ana.

Tak lama Ana akhirnya sampai di ruang kepala sekolah bersama Anita, di dalam sudah ada seorang pria paruh baya menunggu mereka berdua.

Pria yang diketahui kepala sekolah itu langsung menyambut kedatangan Anita dan Ana.

"Selamat pagi buk Anita Haddit" sapa pria tua itu

"Selamat pagi Kepala sekolah George"

Anita membalas sapaan pria bernama George itu dengan ramah. Kemudian George mempersilahkan Anita dan Ana duduk.

"Sudah 3 bulan lebih saya tidak melihat keponakan anda buk Anita. Sepertinya Kristina sudah sehat seperti dulu" basa-basi pria itu

Sepertinya kepala sekolah itu tidak tau bahwa Kris adalah Ana. Inilah rencana Ana, dia sengaja menyamar menjadi Kris dan kembali masuk ke sekolah Kris itu mencari tau apa kejadian sebenarnya yang menimpa sang adik.

Untung saja Ana sudah melarang Anita dulunya agar tidak memberitahu berita kematian Kris kepada pihak sekolah, sehingga pihak sekolah hingga sekarang mengira Kris masih hidup. Disini rencana Ana akan dimulai, dia akan membongkar misteri kematian adiknya Kris.

"Iya pak George, saya minta tolong jaga Kristina dengan baik. Setelah koma berbulan-bulan ingatannya agak berkurang dan mungkin dia akan sedikit berubah. Tapi tidak masalah, dia masih Kristina yang anda kenal." Jelas Anita dengan senyuman terpampang di wajahnya.

"Baiklah buk Anita, saya akan menjaganya layaknya putri saya sendiri" jawab George dengan ramahnya

George menatap Ana, dia sama sekali tidak curiga dengan Ana. Dia dengan mudahnya percaya bahwa Ana adalah Kris, itu wajar saja karna sudah dikatakan sebelumnya bahwa Ana dan Kris sangat mirip seperti Putri kembar. Hanya keluarga intinya saja yang tau cara membedakan keduanya. Orang lain tidak akan bisa membedakan kemiripan keduanya.

Lalu kepala sekolah itu memanggil seorang guru wanita dan menyuruhnya menemani Ana menuju ke kelasnya Kris.

"Kalau begitu Kristina silahkan menuju kelasmu bersama Buk Eden"

"Baiklah pak" jawab Ana santai

Sebelum Ana dan Buk Eden pergi, Anita membisikan sesuatu kepada Ana.

"Ana berhati-hatilah dan jaga dirimu baik-baik okey"

"Tenanglah Bibi, aku bisa menjaga diriku dengan baik" balas Ana pelan

"Baiklah, Kristina kalau begitu bibi balik pulang dulu yaa.." pamit Anita dengan santainya dan dibalas senyuman manis oleh Ana

Ana dan Anita pun berpisah, Ana mengikuti Guru muda di depannya itu menuju kelasnya Kris. Selama perjalanan tidak ada hal menarik yang mereka bahas. Guru itu hanya sesekali menanyakan kondisi Kris setelah kecelakaan yang menimpanya.

"Kris sepertinya kamu tampak lebih segar daripada pas terakhir kali ibuk bertemu denganmu" basa-basi Buk Eden

"Ah, benarkah? Saya rasa saya sama saja seperti biasanya" jawab Ana santai

Diary SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang