Diary - 33

16 1 0
                                    

Pagi harinya.

Sinar terik matahari di pagi hari menerobos masuk melalui sela-sela jendela besar di kamar itu. Membuat salah satu dari mereka terbangun dari tidurnya.

"Hah" lirih serak terdengar dari bibirnya

Liko, dia perlahan bangun dan menduduki tubuhnya di atas kasur, dia masih belum sepenuhnya sadar dari tidurnya

Dia mengucek matanya dan merenggangkan tangannya

"kenapa tubuhku lelah sekali" gumam Liko sendiri

Mata Liko tidak sengaja melirik kearah samping kanannya, disana dia melihat tubuh seorang wanita tertidur membelakanginya.

Liko membelalakkan matanya kaget, dia kaget melihat pemandangan di depannya, dia memutar kepalanya ke seluruh kamar itu. Matanya semakin membelalak lebar saat melihat seluruh pakaiannya tergeletak di lantai, dia juga kaget saat menyadari tubuhnya tidak mengenakan sehelai benangpun.

Dia lirik gadis di sampingnya dan ternyata itu adalah Ana. Kondisi Ana sama dengan dirinya. Tubuh gadis itu tidak dibaluti sehelai benangpun dan seluruh pakaiannya juga tergeletak di lantai.

"Apa yang telah terjadi" ujar Liko panik

Di langsung membaringkan tubuhnya di kasur dan menutupi tubuh telanjangnya degan selimut

"Tidak, tidak mungkin aku dan Ana. aahh tidak tidak"

Liko berusaha mengenyahkan segala pikiran yang ada di otaknya saat membayangkan apa yang terjadi di antara dia dan Ana semalam.

Setelah terdiam cukup lama dengan pikirannya sendirinya, Liko mencoba melirik Ana yang masih tertidur di sampingnya.

Ana masih tertidur dengan posisi membelakangi Liko, Liko menatap punggung Ana

"Apa ini?" gumam Liko

Tatapan matanya menajam, Dia bisa melihat tato beruang yang besar di punggung Ana. Tapi buka hanya itu saja, Liko juga bisa melihat dengan jelas banyak bekas sayatan, luka bahkan bekas tembakan di punggung Ana.

Liko berbaring menyamping mendekati Ana, tangannya bergerak perlahan berusaha menyentuh bekas luka di punggung Ana.

Tangan dingin Liko bisa merasakan bekas luka di punggung hangat Ana tersebut. Pikiran Liko melayang memikirkan apa yang pernah di alami oleh Ana hingga bisa mendapatkan banyak bekas luka seperti ini.

"Ini pasti menyakitkan ya Ana" lirih Liko pelan terselip nada sedih diucapannya

Liko masih terdiam sambil terus menatap Ana. Tapi tiba-tiba Ana yang tertidur, seketika mengeliat pelan. Sepertinya dia terbangun efek sentuhan tangan Liko padanya.

Ana membuka matanya perlahan, tubuhnya juga perlahan bergerak membenarkan posisi tidurnya. Liko yang melihat Ana bangun langsung menjauhkan tangannya dari Ana dan dia menjaga jarak dari Ana.

Ana terus mengeliat hingga tanpa dia sadari, pupil birunya tidak sengaja melirik Liko yang sudah terduduk sambil menundukkan kepalanya.

Ana yang kaget langsung saja berteriak

"Woahh~"

Teriak Ana heboh, Ana semakin heboh saat menyadari tubuhnya tidak ditutupi sehelai benangpun. Dan spontan tangannya langsung menutupi dadanya dan kakinya juga menyilang menutupi area wanitanya.

Ana syok saat melihat kondisi Liko yang sama sepertinya yaitu sedang telanjang. Dengan mata melotot Ana langsung berujar

"APA INI?? Apa yang terjadi" Tanya Ana panik

"Aku tidak tau Ana, tiba-tiba saat bangun aku sudah melihat kondisi kita seperti ini" balas Liko memberitahu apa yang dia tau

"Apa benarkah? Tapi bagaimana bisa?" Ujar Ana masih tidak percaya

Diary SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang