Ana langsung mengambil tasnya dan berlalu pergi meninggalkan kelasnya itu.
"KRISTINA MAU KEMANA KAMU!!"
Teriak guru itu saat melihat Ana yang dengan santainya pergi meninggalkan kelas, apalagi dia meniggalkan kelas dengan penampilan yang acak-acakan penuh noda dan luka memar.
07.15 am, Rumah Anita.
Ana sedang berbaring mengistirahatkan tubuhnya di kamar.
Saat Ana pulang siang tadi, Anita dibuat terkejut saat melihat keadaan Ana yang pulang penuh luka dan memar. Anita kaget bukan main, bahkan setelah Ana menceritakan semua kejadian yang dia alami di hari pertama sekolahnya cukup membuat Anita sebagai bibi dari Ana dan Kris syok.
"Ana, saatnya makan malam?" panggil Anita
Ana segera mengikuti Anita menuju dapur. Dia duduk diam sambil mengunyah semua makanan yang dihidangkan oleh bibinya itu.
"Ana, apa kamu akan tetap ke sekolah besok?" Tanya Anita takut-takut
"Iya" jawab Ana singkat
"Apa kamu yakin? Apa sebaiknya kita laporkan ke polisi saja kejadian ini agar beres" ujar Anita lagi
Ana menghentikan acara makannya, dia menatap Anita datar.
"Bibi tau, mereka itu adalah anak pengusaha kaya di Indonesia. Polisi tidak akan mampu menyelesaikan masalah ini, mereka semua dapat menyuap semua polisi yang ada untuk menyelesaikan semua masalah mereka." jelas Ana
"Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang, bukankah sangat berbahaya jika kamu kembali ke sekolah itu lagi"
Anita terus menunjukan kecemasannya kepada Ana, dia tidak mau melihat keponakannya itu terluka lagi. Sudah cukup baginya kehilangan Kris jangan sampai Ana juga.
Ana tersenyum sinis, dia menatap bibinya dengan tatapan tajamnya
"Apa bibi lupa, siapa aku ini? Aku adalah Anak dan Cucu dari keluarga Barnard."
Ujar Ana menekankan kata Barnard didepan bibinya itu, seketika Anita bergedik ngeri. Dia hampir saja lupa soal itu, dia hampir lupa soal Ana yang merupakan anak dan cucu dari Barnard.
Barnard, nama itu terdengar sangat mengerikan ditelinga Anita. Nama itu terdengar tidak asing dan disaat bersamaan itu juga menandakan sesuatu yang buruk akan terjadi.
"Maafkan bibi" jawab Anita takut
"Darah Barnard ada dalam diriku, maka akan aku selesaikan dengan cara Barnard. Aku keturunannya maka ingat itu baik-baik!!"
Setelah mengatakan itu, Ana kembali ke kamarnya. Sungguh percakapan tadi membuat emosinya naik, bibinya terlalu menganggap sepele dirinya. Dia bahkan melupakan siapa Ana sebenarnya.
Sebenarnya siapa Ana? Kenapa Anita begitu takut mendengar nama Barnard? Kalian akan tau semuanya itu nanti.
**
Keesokan harinya.
Ana berangkat seperti biasa ke sekolah, ini adalah hari keduanya sekolah. Dan hebatnya di hari keduanya dia sudah di panggil ke ruang BK oleh gurunya.
"Kris, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Lulu
Ana yang hendak pergi ke ruang BK, menghentikan langkah kakinya dan menjawab pertanyaan Lulu.
"Aku baik-baik saja, tidak perlu cemas"
Jawab Ana santai tidak lupa senyum manis di wajahnya, dia sadar bahwa Lulu sangat menghawatirkan dirinya. Itu bahkan terlihat jelas kemarin oleh Ana, Lulu tampak sangat cemas saat melihat Ana masuk ke kelas dalam keadaan yang memprihatinkan.
"Syukurlah"
"Lulu, izinkan ke guru yang masuk aku akan telat masuk nanti"
"Kamu mau kemana Kris?" Tanya Lulu penasaran
"Ke ruang BK" jawab Ana santai dan segera meninggalkan Lulu sendirian
Saat Ana melewati pintu, dia tidak sengaja berpapasan dengan laki-laki yang menatap tajam dirinya saat di kelas semalam. Bahkan barusan dia masih saja menatap tajam Ana.
Ana mengabaikan tatapan laki-laki itu dan tanpa Ana duga ternyata ada Billie yang jalan beriringan tidak jauh dari laki-laki tadi. yang membuat Ana kaget adalah ketika melihat wajah Billie.
Ana menahan lengan Billie agar tidak masuk ke kelas dan kemudian dia menanyai Billie
"Ada apa dengan wajah kamu Bil? Apa semalam kamu juga habis dipukuli oleh mereka." Tanya Ana penasaran
Billie tampak diam ketakutan, tubuhnya bergetar. Wajahnya dipenuhi luka memar, itu sudah pasti bahwa dia juga dipukuli kemarin oleh teman-temannya Jenny.
"A-a-ku ba-ba-ik-ba-ik sa-ja"
"Apanya yang baik, wajah kamu babak belur tau" omel Ana
"Cu-Cuma lu-lu-ka bia-sa, ja-jangan kha-kha-watir" jawab Billie menenangkan Ana
Ana menghela napas berat, sebenarnya dia prihatin dengan keadaan Billie. Tapi dia juga kesal dengan Billie yang ngomongnya lambat sekali, membuatnya jadi jengkel.
"Syukurlah jika kamu baik-baik saja. kalau begitu aku tinggal dulu."
Ana pamit pergi dan meninggalkan Billie yang menatapnya penuh dengan tatapan kagum, tidak lupa dengan senyuman yang mengembang lebar di wajah memarnya.
Tok tok
"Masuk"
Suara dari dalam terdengar cukup keras, Ana yang berada diluar langsung saja masuk ke dalam ruangan itu. dengan langkah santai Ana masuk ke dalam dan mendudukan tubuhnya di kursi yang disediakan.
"Kristina Pimenova, apa kamu gila ha?!" bentak guru itu sesaat Ana baru mendudukkan pantatnya di kursi
"Apa maksud anda?" Tanya Ana kesal karna baru datang sudah dibentak-bentak
"Anda, Saya ini guru kamu, panggil saya ibuk Mey" omelnya tak senang
"Oh.. Meymey.."
'Page 85'
Dear Diary
Buk Meymey, aku membencinya. Aku tidak tau apa salahku padanya.
Setiap kali dia masuk kelas, dia selalu memarahiku tanpa sebab. Bahkan bukan itu saja, dia juga dengan teganya membiarkan aku dipukuli oleh Jenny tepat di hadapannya. Dia bahkan tidak peduli aku akan terluka dan terus-terus dibully.
Dia Gila, karna membiarkan murid-murid yang lain menyiksaku. Apakah dia patut disebut guru dengan sikap seperti itu?
Ana ingat, guru dihadapannya itu adalah salah satu guru yang paling Kris benci di sekolah ini. Itu semua karna dia tidak peduli dengan Kris.
"Apa kamu bilang, kamu tidak punya sopan santun ternyata Kristina. Dimana rasa hormat kamu ke gurumu"
Buk Mey membentak Ana, dia tampak sangat marah saat Ana hanya memanggil namanya tanpa embel-embel Buk. Ditambah lagi tatapan Ana saat menatapnya.
"Rasa hormat. Hah, guru seperti anda tidak perlu di hormati"
Jawab Ana dengan beraninya mengabaikan tatapan penuh amarah dari guru killer itu, dia dengan berani menyindirnya.
PLAKKKK
"Kristina.."
-tbc
Votenya don't forget 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Sister
Mystery / ThrillerDiary Sister [END] Bukan sekedar cerita tentang kisah cinta anak SMA pada umumnya. Cerita ini diselimuti misteri dan teka-teki dari tokoh utamanya. Kisah Anastasia yang menyamar menjadi adik perempuannya yaitu Kristina. Ana yang berusaha mengungkap...