Diary - 16

22 2 0
                                    

Mobil sedan hitam itu memasuki kawasan asing disudut kota Jakarta.

Suasana tepat itu sangat sepi, terdapat ruko dan bangunan tua yang sudah tidak berpenghuni dikawasan sana. Ana dan Benny memasuki kawasan itu dengan santai.

"Tempat ini tampak mengerikan" ujar Benny

"Kau tau Benny tidak ada yang jauh mengerikan selain kakekku.." bantah Ana yang membuat Benny menganguk paham

"Nona Ana betul sekali."

Ana tersenyum mendengar jawaban Benny, lalu matanya tidak sengaja melirik sebuah gedung apartemen tua yang tampak sepi.

"Bukankah itu gedungnya" tunjuk Ana

"Iya Nona"

"Parkir saja mobilnya disana, mari kita jalan kesana" perintah Ana dan langsung dituruti oleh Benny

Benny akhirnya memakirkan mobil mewah itu tidak jauh dari letak gedung itu, kemudian mereka berdua turun dari mobil.

Ana dan Benny melangkahkan kaki mereka menuju gedung itu, mereka memasuki gedung yang sepi itu. matanya tidak berhenti mengadah menatap setiap sudut gedung itu.

"Apa ini layak disebut tempat tinggal" gumam Ana

"Nona Ana, lewat sini ada tangga"

Ana segera menyusul Benny dan mereka menaiki tangga menuju lantai 4. Setelah beberapa saat berjalan mereka dapat melihat beberapa kamar disana.

Mata benny melirik salah satu kamar yang letaknya ada di ujung koridor. Sepertinya itu kamar tempat orang yang sedang mereka cari tersebut.

"Sepertinya itu kamarnya, ayok Nona Ana"

Ana mengikuti Benny dan keduanya sampai di depan kamar itu, Benny mengetuk pintu itu pelan.

Tok tok

Ketukan pertama tidak ada respon membuat Ana penasaran apakah ada orang didalam sana atau tidak. Ketukan keduapun terdengar dan ..

Tok tok

Krittt

Pintu itu terbuka dan memperlihatkan sosok pria muda kisaran usia 25an keluar dengan penampilan acak-acakan.

"Siapa?" tanyanya saat melihat Ana dan Benny

"Benarkah kamu Ivan?" Tanya Benny dengan tatapan intimidasinya

"Benar, ada apa?" jawabnya ketus

"Apa kau tau soal cctv minimarket Sunflower pada bulan April kemarin?" Tanya Ana langsung tanpa basa-basi

Pria bernama Ivan itu tampak kaget saat tiba-tiba Ana menanyai soal cctv. Dia langsung menutup pintunya dan mengusir Ana pergi

"Aku tidak tau, Pergi sana!!"

Pintu itu tertutup tapi langsung di tahan oleh Benny. Pria itu tampak ketakutan, Benny mendorong kasar pria itu hingga jatuh terduduk dilantai kamarnya.

Ana segera masuk dan berjongkok di depan Ivan

"Sebaiknya kau jujur saja dan serahkan rekaman cctv yang kau curi itu, mengerti" ancam Ana dengan suara datarnya

"Aku tidak tau, aku tidak memilikinya" jawab Ivan masih mengelak

Ana tampak geram melihat tingkah pria didepannya itu.

"Kau mauku siksa hm" ancam Ana lagi

"Aku tidak takut" jawab Ivan bertolak belakang dengan tingkahnya yang kelihatan sangat ketakutan.

Diary SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang