Diary - 34

14 2 0
                                    

"Bagaimana jika kamu Hamil"

Kalimat itu meluncur keluar dari mulut Liko, membuat Ana yang mendengarnya terpaku

"Ana" panggil Liko

Ana yang tadinya diam terpaku akhirnya sadar dari lamunannya

"Apa yang kau pikirkan? Tidak perlu khawatir aku tidak akan hamil, percayalah" Jelas Ana menyakinkan Liko

Tapi pemuda itu tidak dengan mudah mempercayai ucapan Ana

"Tidak mungkin, kamu tau kita melakukan itu dalam keadaan tidak sadar. Kita tidak menggunakan pengaman, jadi kemungkinan kamu bisa saja.."

"Tidak akan"

Ana langsung memotong ucapan Liko, itu cukup membuat Liko sedikit kaget.

"Tenanglah, sekarang sedang akhir bulan. Biasanya aku di akhir bulan tidak dalam masa subur, jadi berdoa saja biar aku tidak kenapa-napa" Ujar Ana telak membuat Liko tidak mampu membalas ucapannya lagi

"Baiklah" balas Liko pasrah

Tapi tetap saja di dalam hatinya, dia masih saja memikirkan apa yang akan terjadi kepada Ana setelah apa yang mereka alami ini.

"Sebaiknya kita pulang sekarang"

Setelah itu Ana langsung mengajak Liko pulang, dia sudah tidak tahan lagi jika terlalu lama disana. Mereka pun akhirnya pulang dan meninggalkan hotel tersebut.

**


London

Di waktu yang sama, di tempat berbeda terlihat seorang pria dewasa sedang duduk manis di salah satu cafe.

Dia seperti menunggu seseorang, tak lama setelah menunggu cukup lama. Pria itu berdiri dari duduknya, dia melangkahkan kakinya keluar dari cafe tersebut.

Dari sebrang jalan, terlihat seorang pemuda berseragam sekolah baru saja keluar dari kawasan sekolahnya.

Dia dengan santai melangkahkan kakinya menyelusuri jalan hendak pulang.

Pria itu segera menyebrang dan menghampiri pemuda tersebut. Dia berjalan tepat di belakang pemuda itu, perlahan-lahan langkah kakinya mulai menyamai langkah pemuda itu.

Dengan singap dia mengangkat lengannya dan menyentuh bahu pemuda itu

"David" Panggilnya

Pemuda bernama David itu berhenti dari jalannya, dia melirik sosok pria di belakangnya

"Anda siapa?" Tanyanya sopan

"Bisa kamu ikut denganku sebentar" Ajak pria itu tak kalah sopan

"Maaf, memang anda mau bawa saya kemana?" Tanya David lagi

"Ikutlah sebentar ada sesuatu yang ingin saya tanyakan kepadamu" Jelas pria itu

Tapi David tidak percaya semudah itu dengan pria asing itu, dia kembali bertanya

"Memangnya apa yang ingin anda tanyakan kepada saya?"

"Ini soal Kris" Ungkap pria itu datar

Mendengar nama Kris disebut, membuat David terdiam sejenak.

Lalu dia segera berlalu pergi meninggalkan pria itu. Melihat David yang pergi begitu saja langsung saja dia mengejarnya. Pria itu menarik kasar lengan David agar berhenti.

"Lepaskan, jika tidak aku akan berteriak" Ancam David

Mendengar ancaman David tidak membuatnya takut

"Kau yang memaksaku melakukan ini anak muda" Ujar pria itu sinis

Diary SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang