Diary - 22

17 2 0
                                    

Jam istirahat

Ana dan Liko berjalan keluar kelas berduaan, saat berjalan melewati koridor yang ramai dengan siswa-siswi

Ana dengan santainya berjalan berdampingan dengan Liko, tidak mempedulikan tatapan siswa-siswi yang menatapnya tajam.

"Kris sepertinya sudah menggoda Liko"

"dasar jalang, bisanya dia mendekati Liko tidak tau malu"

"Liko harusnya jalan dengan gadis cantik seperti kita bukannya Kris"

"Kris pasti melakukan sesuatu kepada Liko"

"dasar brengsek beraninya dia mendekati Liko"

"Liko dan Kris, itu sangat aneh"

"Aku tidak salah lihatkan"

"Kris Liko tidak mungkin"

Berbagai macam pertanyaan, fitnah bahkan hujatan terus dilontarkan oleh siswa-siswi itu terutama siswi yang ngebucin Liko. Mereka tidak terima Liko didekati oleh Ana

"Pantas saja David putus dengannya"

"dasar wanita jalang"

"apa yang dikatakan David benar, dia gadis penggoda"

"pantas David pindah, mana tahan dia dengan Kris"

"Siapa lagi yang akan dia pikat ha"

"Jalang licik"

Hujatan kebencian terus didengar oleh Ana, Ana mulai tampak kesal. Tapi disaat bersamaan dia juga tampak penasaran, siapa itu David yang disebut oleh mereka.

Ana melirik Liko

"David siapa?" tanya Ana berbisik pelan

Bukannya menjawab, Liko malah berhenti berjalan yang mana membuat Ana juga ikut berhenti, dan tiba-tiba Liko merangkul Ana erat. Seolah dia sedang merangkul pacarnya sendiri.

Dan hal tersebut membuat penghuni sekolah heboh, tapi tidak sampai disana kehebohan yang mereka lihat. Yang semakin membuat mereka heboh adalah

Cuppp

Sebuah kecupan lembut mendarat di kening mulus Ana, yang mana berhasil membuat mereka berteriak heboh tidak suka.

Ana hanya bisa diam terpaku dengan apa yang dilakukan Liko barusan.

Dan disaat bersamaan, Jenny dan teman-temannya datang dan melihat kejadian itu. dengan hebohnya dia berujar

"Liko apa yang kau lakukan?" teriak Jenny kesal

Liko melirik tajam Jenny

"Bukan urusan kau Jen" jawab Liko sinis

Kemudian dia menyeret Ana pergi melanjutkan perjalanan mereka, tapi saat mereka melangkah pergi Jenny langsung mencegat mereka berdua.

Jenny menarik Ana menjauh dari Liko

Plakk

Sebuah tamparan mendarat di wajah mulus Ana. Jenny menampar Ana kuat dihadapan semua orang.

Liko tampak berang melihat itu, tapi tiba-tiba Ana tersenyum lebar bahkan dia tertawa sinis setelah mendapat perlakuan kasar Jenny

"Hahahaha.."

"Kau kenapa?" tanya Jenny heran

"Aku rasa dia sudah gila" ujar Lia

"Kau menamparnya terlalu kuat hingga dia gila Jen" sahut Fany

"Benarkah? Dasar gadis gila" ejek Jenny sinis

Ana menjilat sudut bibirnya yang berdarah akibat tamparan Jenny barusan.

Diary SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang