Bagian : 6

300 12 0
                                    


Ada seorang laki-laki asing yang hampir setiap hari menghubungiku tetapi aku tidak pernah membalas pesannya aku tidak tahu dia mendapatkan nomorku dari mana. Tiada hari tanpa pesan darinya, karena aku mulai kasian jadi aku mencoba untuk membalas pesannya.

Dan di situ kami kenalan dan namanya "Randi" ternyata tempat tinggal kami tidak begitu berjauhan. Katanya dia sering melihatku mungkin saja aku pernah melihatnya tetapi namanya juga tidak kenal.

Setelah beberapa hari dia lewat di depan rumah lalu dia menyapaku, dan saat itulah aku tahu. Dan seingatku aku memang tidak pernah melihatnya sama sekali. Kami hampir setiap hari komunikasi dan sudah lumayan akrab, dan saat itu dia menginviteku di BBM.

Dan pada akhirnya aku dan Randi sempat ada hubungan selana 3 bulan, tetapi sebenarnya aku tidak sepenuhnya suka dengan dia. Aku menerimanya hanya dengan alasan tidak enak jika aku menolaknya apa aku termasuk orang jahat? Menerimanya hanya karena kasian bukan karena cinta?.

Pada saat itu aku hanya biasa-biasa saja perihal pacaran. Maka dari itu aku tidak pernah galau atau sakit hati jika soal percintaan. Setelah hubungan kami berakhir dan sudah berstatus sebagai teman Randi selalu memohon-mohon agar hubungan kami tidak berakhir. Bahkan pacar kakaknya menyepamku di BBM biar aku kembali lagi bersama Randi, hanya saja aku sudah benar-benar tidak bisa aku tidak pernah membuka pesannya.

Apa aku harus selalu berpura-pura mencintainya? Sungguh aku benar-benar tidak bisa. Buat apa selalu mempertahankan sebuah hubungan jika tidak ada cinta. Lebih baik menyakitinya dengan jujuran daripada membahagiankannya dengan kebohongan. Jika sekarang saja dia tidak bisa melepaskanku bagaimana jika hubungan kami sudah begitu jauh.

Saat itu aku langsung menghapus nomornya dan begitu pun di BBM. Hubungan kami sudah berakhir, selama 3 bulan kami menjalani hubungan kami bertemu jika tidak sengaja itu pun saat dia lewat di depan rumah saja.

Setelah beberapa hari ada yang menghubungiku.

"Drttt..."

Handphone aku begetar ada sms.

"[Aku boleh minta tolong gak?]"
tanya Randi.

"[Siapa ya?]"
nanya balik.

"[Aku Randi,]"
jawab Randi.

"[Oh! Minta tolong apa?"]
tanyaku.

"[Kamu mau gak comblangin aku sama Desi?]"
jawab Randi.

"[Iya nanti aku bantuin,]"
jawabku.

"[Makasih ya Ris,]"
ucap Randi.

Dan di situ kami sudah menjadi teman lagi seperti diawal kami berkenalan.

Setelah aku berhasil comblangin mereka hampir setiap hari Desi curhat denganku tapi! Randi masih saja selalu menghubungiku. Mungkin maksudnya baik ya kan aku sudah berhasil comblangin dengan temanku jadi positif thinking saja.

Dan aku tidak pernah memberitahu Desi bahwa aku pernah ada hubungan dengan Randi tetapi semenjak mereka pacaran aku jarang membalas pesan Randi. Karena aku tidak enak dengan Desi walaupun Randi hanya menanyakan kabarku dan hubungan mereka hanya beberapa hari saja karena ketahuan dengan kakaknya Desi. Bahkan dia sempat membalas pesan Randi dan mengajaknya bertemu dan akhirnya Randi tahu bahwa bukan Desi tetapi kakaknya setelah mereka bertemu. Parah.

Setelah beberapa minggu Randi masih saja selalu menghubungiku.

"Drttt..."

Handphone aku bergetar sms dari Randi.

"[Aku mau jujur,]"
ucap Randi.

"[Apa? Mau di comblangin lagi?]"
tanyaku.

"[Bukan masalah itu, aku mau jujur sama kamu kalau aku itu gak sepenuhnya suka sama dia, karena apa, aku tuh sukanya sama kamu! Jalan satu-satunya biar aku selalu komunikasi sama kamu dan akrab yaitu dengan alasan aku mau dicomblangin dari dulu aku sukanya sama kamu,]"
jawab Rendi.

Aku tidak membalasnya bahkan sudah sampai berpuluh-puluhan sms yang masuk dihandphoneku.

Aku tidak enak dengan temanku Desi walaupun mereka sudah tidak ada hubungan lagi, dan aku tidak mau jika Desi berpikir bahwa aku akan memacari mantan dari temannku sendiri. Walaupun Desi tidak pernah berkata seperti itu aku benar-benar tidak enak jangan sampai ada kesalahpahaman di antara kami.

Aku tidak mau ada apa-apa di antara kami hanya karena soalnya percintaan walaupun Desi tidak mengharapkan Randi lagi begitu pun denganku. Semua hal yang dapat merusak pertemanan kami selalu aku hindari agar pertemanan kami tetap baik-baik saja.

Quotes

"Jangan pernah mementingkan egomu hanya karena soal percintaan, jika di antara kalian sudah berada dalam kesalahpahaman semuanya akan hancur setika. Jadi, teteplah kendalikan egomu, jangan sampai ego yang mengendalikanmu, jika tidak! Suatu saat kamu akan merasakan kehilangan seorang teman. Karena pasanganmu bisa saja meninggalkanmu kapan saja dan kamu akan merasakan kehilangan yang kedua-duanya."

Masa Lalu Dan Hijrahku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang