Bagian : 54

70 4 0
                                    


Saat aku ke rumah Siska, Siska menganjakku berenang barsama teman-teman satu kelasnya. Dan aku mikir kalau aku jalan pasti aku ketemu Dika kami kan marahan lagian Dika juga tidak pernah mengajak aku.

"Besok berenang yo, sama teman satu kelasku,"
ajak Siska sambil menatapku.

"Gak ah. Kan khusus teman satu kelas kamu aja,"
jawabku sambil fokus ke hp.

"Gak apa-apa kok yang lain juga pada bawa pacarnya,"
ucap Siska lalu duduk di sampingku.

"Aku malu, terus mau sama siapa kalau jalan?"
tanyaku sambil melihat Siska.

"Sama Dika. kan kalau sama Dika kamu pasti di bolehin,"
jawab Siska sambil tersenyum.

"Gak usah aku gak mau jalan lagian aku marahan sama Dika, Dika juga gak pernah ngajakin aku,"
ucapku sambil memeluk bantal.

"Nanti aku yang bilang sama Dika, Yusril selalu ngajakin aku tapi aku belum balas whatsappnya,"
ucap Siska lalu mengambil kembali bantal yang aku peluk sambil menatapku dengan wajah serius.

"Gak usah! Kalau memang besok aku jalan biar aku sama Yusril aja kamu sama Dika nanti malam aku yang chat Yusril,"
jawabku lalu mengambil bantal yang di pegang Siska sambil tertawa.

"Masa aku bareng Dika sih! Apa kata orang kalau aku sama pacarnya orang,"
ucap Siska sambil mencubitku.

"Gak. Tenang aja,"
jawabku sambil tersenyum.

"Gini aja sudah nanti malam aku bilang ke Yusril kalau aku mau ikut sama dia jadi kamu sama Dika, kalau udah aku langsung ngabarin kamu oke, eh Yusril deketin aku tahu Ris,"
Ucap Siska lalu tertawa.

"Aku gak mau jalan Siska! Masa sih haha,"
jawabku sambil baring di sofa.

"Kalau kamu gak jalan aku juga gak jalan aku janji, tapi aku gak mau,"
ucap Siska lalu tertawa.

"Yaudah sembarang, kenapa?"
tanyaku sambil menatapnya.

"Ya! Gak apa-apa sih,"
jawab Siska lalu tertawa.

Lalu aku balik ke rumah karena sudah sore.   

Besoknya.
                                                  
"Drttt...

Hp aku bergetar whatsapp dari Siska.

"[Ris, Yusril gak jadi jalan aku juga baru ngabarin kamu soalnya Yusril juga baru aktif,]"
ucap Siska.

"[Gak apa-apa kok, lagian aku juga gak mau jalan, aku mau ikut sama Tanteku dia mau jalan juga,]"
jawabku.

"[Yaudah aku juga gak jadi,]"
ucap Siska.

"[Lho kenapa?]"
tanyaku.

"[Kan kamu juga gak jalan,]"
jawab Siska.

Karena aku sudah siap-siap jadi aku naik ke warung. Dan saat itu aku melihat Siska dan teman-temannya dan pacar temannya di depan rumah Indri.

Ternyata oh ternyata. Siska bohong sama aku pas mereka mau jalan Siska sama Dika boncengan, aku kaget banget dong.

Dan di sini aku mulai curiga apa selama ini mereka ada apa-apa? Gak. Gak mungkin aku gak boleh mikirin yang aneh-aneh, dalam batin.

Tapi perasaanku sudah mulai tidak enak aku sangat-sangat kecewa sama mereka. Dan bisa saja ini alasan Yusril tidak ikut karena tidak mau melihat mereka dan yang ada Yusril akan cemburu, oke aku paham.

Sorenya Sari dan Hasanah ke rumah membeli mie ayam mereka adalah adik kelasku. Saat itu mereka menanyakan hubunganku dan Dika karena kami memang tidak begitu akrab jadi aku sedikit menutup-nutipi.

"Kamu masih pacaran sama Dika kah?"
Tanya Hasanah sambil duduk di teras rumah.

"Masih! Kenapa? Kalian pasti tahu apa-apa kan?"
nanya balik sambil menarik mereka ke depan rumah takutnya ada yang dengar.

"Iya kah? Sebenarnya sih kita selalu curiga kelakuan Dika sama Siska di sekolah kaya pacaran tahu,"
ucap Hasanah sambil duduk di sampingku.

"Apa lagi ya waktu kamu sama Dika sama-sama ke bank, di sini kita betul-betul bingung,"
ucap Sari sambil duduk di atas motor.

Karena sudah sore mereka sudah mau pulang jadi kami tukaran nomor whatsapp. Saat itulah aku tahu tertanya mereka seperti itu.

Mungkin yang lainnya tidak berani memberitahuku apakah karena tidak enak atau mereka memang lebih mensupport Dika dan Siska aku tidak tahu.

Malamnya aku melanjutkan pertanyaan yang selalu membuatku bertanya-tanya.

Dan pada akhirnya aku sudah tahu semua kelakuan mereka di sekolah jika seandainya saja aku sudah lama akrab dengan mereka mungkin sudah lama aku mengetahui hal ini sebelum aku di Kaltim.

Yang membuatku bertanya-tanya lagi jika memang benar yang di katakan Indri, tapi dengan siapa Dika mengkhianatiku? Apakah yang di maksud Indri itu orang yang aku kenal atau orang yang tidak sama sekali aku kenal?.

Masa Lalu Dan Hijrahku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang