UKK (uji kompetensi keahlian) akan segera di laksanakan selama 1 minggu, dan harus memakai perlengkapan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja).Jam 05:00 aku segera bangun membuka jendela dan merapikan tempat tidur lalu mengambil handuk dan sarung yang ada di dalam lemari dan masuk ke kamar mandi.
Setelah selesai aku masuk kamar memakai seragam sekolah memakai mukena melaksanakan shalat subuh.
Setelah selesai aku membukan mukena lalu menyimpannya di tempat cucian.
Memakai jilbab dan mengambil tas yang ada di atas meja lalu keluar di teras memakai kaos kaki dan sepatu.
Jam 07:00 seperti biasanya aku segera berangkat ke sekolah.
Setelah sampai aku langsung memarkir motor dan kelapangan bersama yang lain.
Hari pertama pengukuran lahan.
Karena tempatnya memang sudah di tantukan oleh Guru jadi kami segera turun ke lapangan dan sekalian membersihkan lahan.
Hari kedua pengambilan bambu.
Untuk pemasangan sungkup dan naungan, setelah itu kami membersihkan bambunya lalu memotongnya dengan rapi dan kami saling membantu.
Hari ketiga dan keempat.
Masing-masing membuat bedengan dan meratakan paritnya agar air tidak tergenang sekalian pemasangan sungkup yang susahnya kebangetan. Apa lagi hujan deras tidak bisa mengangkat kaki gara-gara semua tanah menempel di sepatu boot, begitu pun cangkul juga tidak bisa diangkat gara-gara tanahnya menempel semua. Dan lapangan benar-benar becek lahan seperti tempat kerbau. Seketika kami mau menangis mau minta tolong sma siapa lagi. Giliran bambunya di tancapkan harus keras-keras yang ada kalau tidak bisa-bisa terkena diri sendiri, hujan-hujanan lagi tetapi tetep keringat juga, mau buka kaos tangan yang ada nanti keiris bambu.
Hari kelima pembuatan pupuk.
Pupuknya nanti akan di taburkan ke bedangan.
Hari keenam pengambilan biji tomat.
Masing- masing kami di berikan tomat 1 kg lalu kami mengupasnya lalu mengambil bijinya. Lalu mencucinya setelah itu kami jemur setangah hari ketika biji tomatnya sudah kering kami segera mengambil punya
masing-masing.Lalu menampinya dan menimbangnya terus di masukkan ke dalam baskom kecil dan memberikan campuran, satu per satu biji tomat yang sudah kami jemur di letakkan di bedengan dan butuh waktu yang cukup lama karena harus di susun rapi di tempatnya.
Setelah itu kami segera mengambil air dan memesukkanya ke dalam gembor dan menyiramnya dengan cara pelan-pelan. Saat di siram pun airnya tidak boleh terlalu deras yang ada bijinnya meninggalkan tempatnya padahal sudah capek-capek merapikan.
Setelah beberapa hari sudah tumbuh dan Alhamdulillah punya aku hasilnya tidak mengecewakan karena begitu banyak yang tumbuh dan begitu subur, dan terutama tidak di otak atik binatang.
Dan kami cabut bibit kami masing-masing dan akan di hitung jumlahnya, setelah selesai di hitung berapa pun jumlahnya dan itulah nilai kami.
Anak pertanian memang rata-rata strong. kenapa? Karena anak pertanian tidak takut hitam, tidak peduli panasnya matahari tengah hari pun turun ke lapangan, apa lagi hujan-hujanan.
Kata Dilan rindu itu berat tetapi kata aku lebih berat lagi jika harus memindahkan satu per satu biji tomat yang sangat kecil di bedengan yang harus di susun rapi dan di rawat setiap hari.
"Jangan malu jadi anak pertanian, meskipun kita memiliki uang begitu banyak dan bisa membeli apa pun tetapi tanpa petani kita tidak bisa makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu Dan Hijrahku (TAMAT)
Ficción GeneralSeorang perempuan bernama Riska memiliki tubuh kecil, murid kebanggan yang sangat menyukai seni, tetapi setelah lulus SMP hal itu sudah tidak berkelanjutan lagi, perempuan yang dikenal cukup pendiam, pemalu dan sangat cuek perihal laki-laki sudah ti...