Bagian : 58

67 3 0
                                    


Ternyata pacaran itu tidak boleh dan agama benar-benar mengharamkannya, setelah aku membaca tulisan itu seketika air mataku jatuh.

Kata-kata yang aku baca barusan sangat-sangat menamparku dengan halus dan telah membuka mata dan hatiku. Ternyata selama bertahun-tahun aku pernah berada di posisi itu aku sedang menyelimuti diriku dengan dosa besar bahkan aku bahagia dalam dosa, hampir setiap hari aku menghabiskan waktu dengan orang belum halal bagiku.

Ya Allah begitu banyak dosa yang telah aku perbuat, betapa miskin ilmu agamanya diriku di waktu itu aku hanya tahu shalat dan menutup aurat itu wajib.

Bertahun-tahun aku jauh dari syariat-Nya, aku hanya mengejar kebahagiaan duniawi saja, aku lupa siapa yang menciptakanku ke dunia, saat musibah datang mengahampiriku aku hanya berdoa dan saat kesenangan di depan mata aku kembali lupa.

Bagaimana jika seandainya saat itu Allah menyacabut nyawaku di saat aku dalam dosa, apa karena perbuatanku akan menjerumuskan aku dan orang tuaku ke dalam jurang api neraka? Na'udzubillahi mindzalik.

Aku mulai begitu banyak menyesel dengan perbuatanku, aku benar-benar ingin mulai mendekatkan diriku kepada Allah melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, aku ingin bertaubat walaupun aku tahu akulah wanita yang di selimuti oleh dosa.

Aku malu dengan diriku apa lagi denganmu ya Rabb begitu banyak dosa yang pernah aku perbuat dulu, tapi aku tahu Allah maha pengampun sebesar apapun dosa hambanya pasti Allah akan mangampuninya, Allah tidak akan menghukum orang yang tidak tahu tapi Allah akan hukum orang yang pura-pura tidak tahu dan tidak mau tahu.

Dan saat kita ingin berubah pasti Allah memudahkan jalan menuju kebaikan, karena Allah sangat-sangat mencintai seorang hambanya yang ingin bertaubat.

Ya Allah maafkan aku yang dulu pernah pacaran, dulu pacaran aku anggap hal yang biasa, dulu bepergian dengan laki-laki yang bukan mahramku aku anggap hal yang biasa, berdoa berharap hubungan langgeng, berharap Allah selalu dekatkan dan makin dalam cinta ini, minta agar Allah jagakan hubungan ini, padahal ketika itu Allah marah, Allah murka, Allah cemburu, waktu aku habiskan untuk dia yang bukan siapa-siapaku.

Al-quran aku tinggalkan, bacanya hanya ketika ingat semata, shalat aku lalaikan, waktu shalat pun tidak tepat waktu hanya karena chatan berjam-jam dengan dia yang bukan mahramku, lebih banyak waktu ngobrol dengan dia daripada dengan Allah, tidak ada waktu membaca buku pengetahuan agama, aku hanya sibuk yang tidak bermanfaat.

Jujur! Sangat sulit memutuskan hubungan ketika rasa terlanjur ada, sampai kapan aku ikuti nafsu, dosanya akan selalu mengalir jika terus di lanjutkan, soal waktu aku bisa apa, andaikan semasa aku berpacaran nyawa ini di cabut oleh Allah, apa yang akan aku pertanggung jawabkan di hadapan-Nya kelak. Apa yang harus aku pertanggung jawabkan bila waktuku semasa di dunia ini aku habiskan dengan hal yang sia-sia.

Menjauh dan berhenti adalah jalan yang memang harus aku ambil, bukan untuk menyelamatkanku saja, tapi juga menyelamatkan kedua juga orang tuaku. Walaupun berat, aku hanya bersabar, ikhlas, aku serahkan semua pada Allah, jika kita mengejar cinta Allah, rasa-rasa yang tidak harus ada perlahan akan Allah hilangkan. Dan akan Allah ganti dengan rasa cinta yang fitrah pada seseorang yang Allah tetapkan untukku.

Pacaran. Aku pernah ada di posisi itu, yang dengan bahagia ketika punya pacar, ternyata saat itu aku sedang bahagia dalam dosa, aku pernah ada di posisi itu, ketika di tanya "kamu punya pacar?" dan dengan bangganya aku menjawab "iya. Aku punya pacar," dan ternyata saat itu aku sedang menjelaskan tentang diri ini yang begitu murahan, Astaghfirullah.

kepadamu yang masih pacaran, dengarkan aku yang dalam posisi penyesalan ini, suatu saat nanti, akan ada masa di mana kamu akan merasa risih ketika ada yang mengajakmu berpacaran, suatu saat nanti, kamu akan merasa kecewa pada dirimu sendiri, sebab pernah memberikan rasa cinta seenaknya kepada seseorang yang belum halal untukmu, ada masanya kamu akan malu kepada dirimu sendiri sebab kejahiliyan di waktu dulu.








"Tidak ada yang lebih indah dari hidup seseorang yang sedang di sapa oleh hidayah dan berusaha untuk hijrah."

Masa Lalu Dan Hijrahku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang