Bagian : 71

79 4 0
                                    


Malam rabu aku sedang packing di atas tempat tidur bolak balik mengambil pakaian yang ada di dalam lemari.

Lalu menyusunnya dengan rapi di dalam tas yang cukup besar, mulai dari pakaian, sepatu, dan sandal.

Setelah semuanya sudah tersusun rapi aku duduk sejenak di atas tempat tidur lalu memeriksa semuanya siapa tahu ada ketinggalan.

Jam 22:00 aku segera menurunkan tas dari tempat tidur dan menyimpannya di depan lemari.

Segera baring memeluk guling menarik selimut menyelimuti tubuhku memejamkan mata dan pada akhirnya aku tidur.

Rabu 8 april 2020.

Jam 05:00 aku segera bangun membuka jendela kamar dan merapikan tempat tidur lalu mengambil handuk dan sarung yang ada di lemari dan masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai aku masuk ke kamar memakai pakaian, memakai mukena melaksanakan shalat subuh.

Setelah selesai aku membukan mukena dan menyimpannya di tempat cucian, memakai jilbab lalu keluar di teras.

Barang-barang yang kami bawa semuanya sudah di masukkan ke mobil dan kami segera berangkat.

Selama 1 jam di perjalanan kami pun sudah sampai di pelabuhan Samarinda. Lalu satu per satu penumpang di tes suhu terlebih dahulu sebelum masuk ke kapal.

Karena aku dan Ina sudah selesai begitu pun orang-orang yang mengantar kami ke pelabuhan, jadi kami segera masuk ke kapal dan membayar tiket lalu duduk di tempat sesuai dengan nomor yang ada di dalam tiket tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena aku dan Ina sudah selesai begitu pun orang-orang yang mengantar kami ke pelabuhan, jadi kami segera masuk ke kapal dan membayar tiket lalu duduk di tempat sesuai dengan nomor yang ada di dalam tiket tersebut.

Lalu datanglah seorang pelayaran laki-laki untuk meminta data-data kami.

"Assalamualaikum maaf mengganggu sebentar saya mau minta data-datanya dulu,"
ucap pelayaran itu sambil memberikan selembar kertas berwarna kuning dan pulpen.

"Waalaikumussalam,"
jawabku lalu mengambilnya.

"Namanya Riska ya?"
tanya pelayanan itu sambil memperhatikan data-data yang barusan aku isi.

"Iya. Kan ada di situ,"
jawabku lalu tertawa melihat Indri.

"Nomornya sudah betul?"
tanya pelayaran itu sambil tersenyum.

"Iya udah,"
jawabku sambil tersenyum kecil.

"Itu nomor whatsapp juga kok tenang aja,"
ucap Indri lalu tertawa.

"Ikka nanti kalau ada yang whatsapp tuh lihat aja namanya,"
ucap Indri sambil memukul bahuku lalu tertawa.

Lalu aku langsung memukul balik Indri, dan pelayaran itu sempat betul-betul malu karena kelakukan Indri. Setelah itu lanjut Ina.

Masa Lalu Dan Hijrahku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang