Setelah beberapa hari Dika sakit, mau tidak mau aku harus menjenguknya lalu aku mengajak Indri bair dia bisa temani aku ke sana. Baru di jalan aku sudah begitu gugup yang pastinya aku malu apa lagi kalau ingat pas pertama kali ke rumah Dika.Sampai di rumah Dika aku tidak mau masuk duluan aku tarik nafas dulu.
"Assalamualaikum,"
ucap Indri lalu tertawa."Waalaikumussalam masuk,"
jawab Mamanya Dika sambil membuka pintu."Iya Tante,"
ucapku sambil menarik Indri.Karena aku tidak tahu mau bilang apa jadi aku kodein Indri biar berbicara karena Dika juga tidur.
"Tunggu sebentar ya! Banguni Dika gak apa-apa,"
ucap Mamanya Dika."Gak usah Tante,"
jawabku sambil mencubit Indri.Tidak lama Dika sudah bangun.
"Udah dari tadi kah?"
tanya Dika sambil bangun."Gak kok barusan! Gak usah bangun,"
jawabku sambil melihat Indri."Begini ya rasanya ke rumah camer,"
ucap Indri lalu tertawa."Kamu udah makan sama minum obat?"
tanyaku sambil sambil menatap Dika."Iya udah kok! Kamu bawa apa repot-repot lagi,"
jawab Dika sambil menyalakan kipas.Lalu Mamanya Dika datang dan memberikan kami makanan.
"Ayo di makan, Tante mau masak dulu,"
ucap Mamanya Dika lalu masuk."Sayang makan! Indri makan,"
ucap Dika sambil memeluk bantal."Udah kenyang!"
jawabku sambil tersenyum."Yaudah suapin aku,"
ucap Dika sambil memegang tanganku."Gak ah,"
jawabku sambil menaikka alis."Gak apa-apa, malu sama Mama kan? Mama gak ada kok,"
ucap Dika sambil memegang tanganku."Iya! Iya!"
jawabku lalu meyuapi Dika."Nanti aku udah sembuh, kan udah di jengukin apa lagi di suapin,"
ucap Dika sambil menatapku lalu mengusap kepalaku."Sumpah! Aku ini benar-benar jadi obat nyamuk woi!,"
ucap Indri lalu tertawa."Sabar, sabar,,"
jawab Dika dan tertawa balik.Beberapa menit kami segera pulang.
"Mama Riska udah mau pulang,"
ucap Dika lalu minum air putih."Kok buru-buru,"
tanya Mamanya Dika sambil duduk di sampingku."Udah sore Tente,"
jawabku sambil berjabat tangan."Sama aku gak kah?"
tanya Dika lalu tertawa."Gak,"
jawabku lalu tersenyum paksa."Ayo Tente! Sambil salaman,"
ucap Indri sambil keluar."Iya,"
jawab Mamanya Dika sambil mengantar kami keluar."Ke rumah Tante, Dika aku pulang dulu ya cepat sembuh!"
ucapku lalu naik di atas motor."Iya hati-hati,"
jawab Dika dan Mamanya tersenyum.Lalu kami segera pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu Dan Hijrahku (TAMAT)
Ficção GeralSeorang perempuan bernama Riska memiliki tubuh kecil, murid kebanggan yang sangat menyukai seni, tetapi setelah lulus SMP hal itu sudah tidak berkelanjutan lagi, perempuan yang dikenal cukup pendiam, pemalu dan sangat cuek perihal laki-laki sudah ti...