Bagian : 17

108 6 0
                                    


Setelah beberapa hari PKL (praktek kerja lapangan) aku baru menyadarinya bahwa disalah satu siswa dari Grogot itu aku berteman di BBM. Dan dia pernah menyapaku hanya saja aku tidak membalasnya.

Aku juga tidak mau jika nantinya Dika kecewa jika dia tahu aku membalas pesan dari orang yang tidak aku kenal, karena dia juga tidak pernah melakukan hal seperti itu tanpa seizinku.

Setiap pagi begitu banyak yang selalu nongkrong di bawah pohon beringin dan mereka sangat ramah. Setiap kali lewat mereka selalu menegur kami dan di situ aku merasa seperti salah satu di antara mereka tidak begitu asing bagiku.

Setelah aku pulang dan membuka BBM lalu dia upload foto barsama temannya jalan masuk pembibitan dan di situ aku mulai tahu dan ternyata namanya Zam. Dan aku langsung memberitahu ke teman-temanku lalu mereka minta pin Zam dan aku langsung memberikannya.

Setelah beberapa hari dia menghubungiku kembali.

"[Kamu PKL di BBI juga ya?]"
tanya Zam.

"[Iya,]"
jawabku.

Aku hanya membalasnya sesingkat itu.

Saat di tempat PKL (praktek kerja lapangan) tidak pernah menegurnya atau ingin sok akrab. Jika ada di antara siswa-siswi dari sekolah lain yang menegurku duluan baru menegur balik.

Dika dan pacar temanku selalu singgah saat pulang sekolah. Karena kebetulan jam pulang sekolah lumayan cepat karena kelas 12 libur untuk persiapan UN (ujian nasional) sedangkan kelas 11 PKL ( praktek kerja lapangan) tinggal kelas 10 dan Guru terkadang tidak masuk karena ke tempat PKL (praktek kerja lapangan).

Saat itu musim buah, setiap hari kami memetik buah biasanya kami nongkrong di bawa pohon beringin di depan mes. Kami nongkrong sambil makan buah bahkan setiap hari makan pepaya, jambu, dan masih banyak lagi masakonya juga tidak pernah ketinggalan makanya kami kebanyakan micin. Haha.

Tiba-tiba Alika tidak sengaja mengiris tanganku dengan pisau dan aku langsung kaget melihat darahnya. Haswan pacarnya Alika benar-benar kaget dia pikir Dika akan marah soalnya Dika kan orangnya emosian. Tenang saja dia tidak akan marah namanya tidak sengaja apa lagi perempuan.

Tetapi ini menurut aku moment yang tidak bisa aku lupakan kenapa? Karena terkena pisau okulasi yang sejutaan. Semoga itu yang pertama dan terakhir darahnya begitu banyak padahal cuman seperti goresan silet.

Saat aku dan teman-teman istirahat kami sering makan di bawah pohon dan rasanya adem sekali. Bahkan kami pernah memanjat pohon rambutan sambil menulis nama doi, bucin-bucin.

Masa Lalu Dan Hijrahku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang