Prologue

8.5K 369 1
                                    

Happy reading all!! 😊 Jangan lupa vote + comment ya supaya ak updatenya lebih sering 😍 Support kalian berharga buat ak 💜

***

"Kiera! Jangan lupa bawa payung. Langit di luar sudah mulai gelap." Kiera yang saat itu sedang terburu-buru karena takut terlambat datang ke sekolah, akhirnya memutuskan untuk mengabaikan perkataan neneknya.

"No, it's okay, Grandma. Hari ini tak mungkin hujan." Kiera menjawab perkataan neneknya sambil memfokuskan dirinya dalam mengikat kedua tali sepatunya.

"Kie..." Kiera berjalan ke arah neneknya berdiri, memeluknya sesaat dan memberi kecupan di kedua pipi neneknya.

"Love you, Grandma. Sampai berjumpa lagi nanti sore." Kiera berjalan tergopoh-gopoh keluar dari rumahnya, lalu segera berlari-lari kecil menuju ke sekolah.

Ulah dari Kiera membuat neneknya hanya bisa tersenyum kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Kiera memang sangat mirip dengan ibunya. Hanya itu yang terlintas di kepala nenek Kiera pagi itu.

***

"Psstt... Ki. Psstt." Kiera yang awalnya melihat ke luar jendela, sekarang menolehkan kepalanya ke arah teman yang duduk sebangku dengannya.

"Apa?"

"Apa ada sesuatu yang kau pikirkan? Kenapa melamun?"

"Tidak ada. Sudah, sana dengarkan Prof. Harry saja." Kiera berbisik, takut percakapan antara dirinya dengan William dapat didengar oleh orang-orang yang berada di kelas yang sangat hening ini.

Memang Prof. Harry dikenal dengan kedisiplinannya sehingga dia tak mengijinkan satu siswa pun dapat berbicara saat dirinya menerangkan.

Kiera kembali melihat ke luar jendela, sedikit menggerutu dan menyesal kenapa dia memutuskan untuk tidak membawa payung.

Kiera bisa melihat dengan jelas di luar sana air sudah mulai berjatuhan dari langit, semakin lama semakin deras.

Lima belas menit kemudian, bel berbunyi, menandakan bahwa pelajaran di hari ini sudah selesai dan para siswa dapat pulang ke rumah masing-masing.

Kiera segera membereskan setiap buku dan alat tulis yang ada di atas mejanya, lalu memasukkannya ke dalam tas. Kiera harus cepat-cepat jika ingin sampai di rumah tanpa basah kuyup.

Entah kenapa, ajaibnya hujan mulai reda dan langit mulai terang sehingga Kiera yakin dia pasti sempat untuk pulang ke rumah dengan selamat tanpa kehujanan.

"Pulang dulu, Will. Bye, see you tomorrow." Kiera menepuk bahu sahabat laki-lakinya sebelum melangkahkan kakinya keluar dari dalam kelas.

"Tapi aku bawa payung..." William memegang payung yang baru saja dia keluarkan dari dalam tas, tetapi dirinya dibuat menganga karena Kiera sudah menghilang dari hadapannya dalam sekejap.

Dear Ex [CFS #2] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang