22

3.9K 242 3
                                    

Satu minggu sudah berlalu dan Terrence benar-benar tak pernah meninggalkan Kiera dan Elvano. Kiera bahkan mengijinkan pria itu tidur di rumahnya, di ranjangnya.

Baiklah, Kiera menyerah. Godaan untuk  bersama dengan Terrence dalam satu ranjang terlalu besar. Tapi Kiera tahu bahwa dia tak dapat berharap lebih. Hubungannya dengan Terrence saat ini hanyalah sebatas di atas ranjang.

"Terrence..." Kiera berusaha melepaskan dirinya dari pelukan pria bertubuh besar itu, ingin beranjak dari ranjang yang terasa nyaman.

"Ijinkan aku memelukmu lebih lama lagi. Dua tahun aku tak pernah tidur nyenyak saat kau tak ada di sampingku, Ki." Terrence semakin mempererat pelukannya pada pinggang wanita itu, lalu meletakkan wajahnya di ceruk leher wanita itu, sangat menyukai aroma Kiera.

"Terrence!" Kiera berseru, memaksa Terrence untuk melepaskan pelukannya sekarang juga.

"Aku harus pergi, Terrence."

"Kemana?"

"Itu bukan urusanmu. Lagipula, kau sudah berjanji akan menjaga Elvano hari ini."

"Aku tak tahu bahwa kau akan pergi. Aku pikir kita akan menjaga Elvano bersama seperti biasanya." Kiera memutar bola matanya.

"Baiklah. Sekarang kau sudah tahu, bukan? Help me, okay?"

"Kau mau pergi kemana?"

"Terrence, sekali lagi kukatakan bahwa ini..."

"Ini urusanku juga, Ki. Kau istriku." Kiera berdiri dari ranjang dan memandang Terrence dengan mata bundarnya. Apa yang baru saja Terrence katakan? Istri?

"Mantan istri. Apa kau lupa?"

"Istri, babe. Kita tidak pernah bercerai."

"Tapi katamu..." Kiera terdiam sesaat sebelum menyadari sesuatu.

Dan sekarang apa? Di pagi hari Kiera menemui bahwa dirinya masih berstatus menikah tanpa dia sadari selama dua tahun belakangan!

"No, Terrence. Kita sudah bercerai."

"Dalam otakmu saja, babe. Sekarang mendekatlah dan beri aku ciuman."

"Terrence!"

"Apa?"

"Ah, terserah kau saja!" Kiera langsung berjalan menuju ke lemari pakaian, mengambil pakaian dengan asal, lalu melangkah masuk ke kamar mandi.

"Apa kau tak mau mandi bersama denganku lagi? Aku bisa membantumu."

"Mati saja kau!" Terrence hanya tertawa saat mendengar tanggapan dari Kiera.

Oh, God. Betapa dia mencintai wanita itu.

***

Kiera keluar dari kamar mandi dengan rambutnya terbalut handuk. Kiera duduk di pinggir ranjang dan mengeringkan rambutnya dengan hairdryer.

"Rambutmu wangi." Terrence mendekati Kiera dan meletakkan kepalanya di bahu wanita itu, sesekali memberikan kecupan pada leher Kiera.

"Tentu saja wangi, Terrence! Aku baru saja keramas." Kiera menggeser tubuhnya agar kepala Terrence tidak diletakkan di bahunya lagi, tapi kelihatannya usaha Kiera sia-sia. Terrence ikut menggeser tubuhnya.

"Aku tergoda."

"Terrence!"

"Apa kau benar-benar tak akan memberi tahuku kau akan kemana?"

"Tidak."

"Oh, ayolah."

"Tidak, Terrence."

"Kalau kau tidak mau memberi tahuku, aku dan Elvano akan ikut denganmu."

Dear Ex [CFS #2] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang