12

4.1K 308 12
                                    

Hari itu juga, setelah Terrence berangkat ke tempat kerjanya, Kiera langsung masuk ke dalam kamar tidur dan mengeluarkan pakaian yang tergantung di dalam lemari dengan kasar. Kiera memilih beberapa pakaian yang paling dia sukai, lalu melipatnya satu per satu dan memasukkannya ke dalam koper. Saat Kiera akan menutup pintu lemari, Kiera melihat setumpuk album yang ada di lemari bagian bawah.

Hati Kiera langsung terasa sakit saat mengingat bahwa album tersebut berisi kenangan-kenangan indah yang dia dan Terrence lalui bersama. Kiera ragu sesaat akan membawanya atau tidak, tapi akhirnya dia memilih untuk meninggalkan album tersebut dan mengambil satu foto dirinya dengan Terrence saat mereka masih SMA dan menyimpannya di dompet.

Setelah barang-barang yang menurutnya perlu dibawa sudah berada dalam koper, Kiera memilih untuk duduk di atas ranjang sesaat, menghirup aroma kamar tidurnya dan Terrence yang nyaman. Oh, Kiera akan sangat merindukan rumah ini.

Rumah yang dijadikan hadiah untuknya dari Terrence di hari pernikahan mereka.

Tak terasa setetes air mata terjatuh, tetapi langsung Kiera hapus dengan tangannya.

"Kau tidak boleh menangis, Ki. Dia bahkan berbahagia saat kalian memutuskan untuk bercerai. Kau wanita yang kuat, kau tidak butuh pria brengsek seperti Terrence untuk ada di hidupmu." Kiera mengatakan itu pada dirinya sendiri, menghela napas, lalu berdiri dan mengambil secarik kertas dan bolpen untuk menulis pesan yang akan ditujukan pada Terrence.

Dear, Terrence

Aku tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi dengan hubungan kita berdua. Apa yang kutahu adalah kau tiba-tiba menjauhiku seakan-akan aku ini wabah penyakit. Ya, mungkin saja karena sudah tidak ada lagi cinta yang tersisa untukku. Hanya ingin berkata bahwa aku mencintaimu, sejak 12 tahun yang lalu. Tapi kurasa perceraian adalah jalan yang terbaik untuk kita berdua. Aku harap kau tak menyesal dengan pilihanmu ini. Goodbye, Terrence :)

Love, your ex-wife

Kiera meletakkan kertas itu di atas meja, lalu dia melepas cincin pernikahan yang terpasang di jari manisnya dan meletakkannya di atas surat untuk Terrence tersebut.

"Terry, come on." Kiera memanggil anjingnya itu untuk mengikutinya, lalu melihat ruang tengah rumah mereka untuk beberapa saat dan memaksakan senyumnya.

"Selamat tinggal, Terrence. Aku mencintaimu." Kiera pun juga tak tahu kenapa dia mengucapkan hal tersebut sesaat sebelum dia meninggalkan rumah. Kiera rasa dirinya hanya ingin mengucapkan selamat tinggal untuk yang terakhir kalinya pada Terrence, mantan suaminya itu.

***

Kiera lebih memilih untuk berjalan kaki ke rumahnya yang dulu, tempat neneknya tinggal seorang diri. Hal itu Kiera lakukan karena jarak dari rumahnya dengan Terrence ke rumah lamanya dekat dan juga dia membawa binatang peliharaan dengannya, dimana sulit untuk taksi ingin mengantarnya.

Kiera berdiri di depan pintu rumahnya, menghela napas sesaat sebelum melihat penampilannya sekali lagi melalui layar smartphonenya.

Dia tidak boleh terlihat kacau di depan neneknya.

Kiera menekan bel pintu rumah, mendengar neneknya berseru dari dalam rumah.

"Siapa itu?"

Kiera belum sempat menjawab, karena Terry sudah menggonggong terlebih dahulu.

Dear Ex [CFS #2] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang